Angin malam hari itu menerbangkan helai demi helai rambut lurusnya. Dinginnya sama sekali tak dapat ia dirasakan. Daniel, Dion, Delilah ketiga nama itu terus berputar dalam otaknya. Tapi Daniellah yang paling teringat.
Ia menangis tersedu-sedu. Suara pembunuh itu tak lagi ia dengar, bahkan keberadaannya tak lagi ia rasakan.
Namun ia tak peduli. Ia mulai mengerti maksud dari perkataan sang pembunuh bahwa semuanya telah selesai. Ya, dia sudah membunuh seluruh keluarga yang berhubungan dengan pembunuh kekasihnya. Ia dapat melihat sebuat bayangan yang sangat jelas..
Malam itu, Delilah dan Dion berjalan menyusuri jalan Mawar dengan santainya... Sangat sunyi hingga membuat Delilah sedikit takut tapi Dion mendekapnya dengan sayang. Dion melihat bunga mawar yang tumbuh di sekitar situ. Mawar itu merah merona meski diterpa gelapnya malam. Ia lantas meninggalkan Delilah dan mendekati bunga itu. Delilah tersenyum memperhatikan ulahnya...
Namun ketika Dion tengah memetik tangkai bunga mawar yang paling indah, Tiba-tiba ia menoleh karena teriakan Delilah yang memekakkan telinganya.. Rasanya bagai tertusuk duri mawar menatap kekasihnya berlumuran darah dengan pisau yang menancap pada perutnya.. Dengan wajah pucat ia mendekati Delilah. Tapi Gadis itu telah tewas seketika...
Kesedihan yang dirasakan Dion musnah menjadi amarah. Ia mencabut pisau yang menancap pada Delilah dan melirik dengan tatapan tajam ke arah pembunuh yang melarikan diri ke pepohonan.. Napasnya memburu seolah ingin mencabut nyawa siapapun..
Ia berdiri dengan membawa pisau berdarah di tangan kanan dan mawar di tangan kiri. Ia langsung berlari mengejar wanita pembunuh itu. Suara apapun tak ia hiraukan. Matanya hanya ingin menemukan sang pembunuh.. Sebuah mobil tak berlampu datang kepadanya tanpa diduganya. Kejadian itu begitu cepat hingga ia tak merasakan sakit, yang ia rasakan hanyalah kemarahan... Ia tergeletak bersama pisau dan mawarnya. Semuanya berlumuran darah, beberapa jemari kakinya terlindas ban depan mobil. Kondisinya sangat mengenaskan.
Lina dengan jelas mendengar.. Hidup atau mati aku mencintaimu, Delilah..
Lina tak tahan. Ia tak mau melihat bayangan semacam itu lagi. Ini sudah berakhir. Saat membuka mata, yang ia lihat hanyalah kamar yang hening bersama dua mayat serta mawar berdarah. Ia memandangi mawar layu yang tergeletak di depannya. Darah kering menghiasi seluruh tangkainya. Daunnya juga telah membusuk.
Ia memberanikan diri mengambilnya. Tapi tiba-tiba saja ia mendengar seseorang memanggil dengan suara mendesah.. Delilah..
Lina merasa bulu tengkuknya kembali berdiri. Ia membuang mawar itu dan menutup telinganya. Suara itu begitu nyata hingga ia tak dapat menahan diri untuk menjerit sekeras yang ia mampu.
Suara teriakannya menggelegar hingga terdengar oleh siapapun yang berada di rumah sakit itu. Suara yang keluar karena ketakutan yang begitu besar. Ia tak dapat lagi menahan takut yang dideritanya. Ia sendirian dan berniat untuk mengakhiri ini semua.. semuanya akan berakhir jika ia meninggalkan semua ini.
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
LONELY SOUL [END]
Mystery / ThrillerLina dihantui oleh arwah penasaran seorang laki-laki yang mati di masa lalu. Ia adalah arwah yang ingin membalas dendam kepada siapapun. Copyright Agustus 2020