EPILOG

242 20 1
                                    

Malam yang sunyi terpecah oleh sirine mobil polisi terus bersahut-sahutan semakin jelas. Rumah sakit Permata seolah panggung hiburan yang patut untuk disaksikan. Dinginnya yang menembus kulit tak menghentikan keinginan mereka melihat sesuatu yang terjadi malam itu.

Telah ditemukan seorang gadis berambut panjang yang tergeletak dengan posisi tengkurap di halaman rumah sakit dengan kepala yang bersimbah darah. Wajahnya tak nampak sama sekali. Kondisi tubuhnya begitu mengenaskan. Darah merah menyalanya membanjiri tempatnya meregang nyawa. Baunya menyengat, aroma kematian yang sangat kuat. Terdapat sebuah mawar merah yang telah layu penuh darah di sisinya seolah menemani tidur panjangnya.

Jika dilihat ke atas, pada tingkat 6 rumah sakit ini terlihat sebuah jendela yang terbuka. Dalam kamar nomor 13F, terdapat seorang pasien tewas di ranjangnya. Pria tua itu tertusuk sebuah pisau di dadanya. Ketakutan yang luar biasa terhias jelas dalam wajah keriputnya.

Di ambang pintu kamar kakek itu terlihat mayat kembali. Seorang laki-laki muda yang tewas dengan dada bekas tertusuk benda tajam. Darahnya sebagian telah mengering namun masih tercium. Wajahnya yang manis bagaikan tengah tertidur pulas.

Telah terjadi pembunuhan yang sangat rapi. Garis polisi melindungi ketiga mayat tersebut. Mereka hanya membiarkan para penyidik untuk memeriksa dan mengumpulkan barang bukti. Mereka semua heran dengan kejadian ini. Mereka hampir tak menemukan sidik jari yang jelas. Semuanya bersih bagaikan bunuh diri.

"Sang pembunuh pastilah wanita itu, dia membunuh kedua orang ini lalu bunuh diri keluar jendela." gumam seorang penyidik seraya memeriksa pisau yang tadinya menancap di dada pria tua tadi. "Tak ada sidik jari."

Seorang polisi mengela napas panjang. "Mungkinkah pembunuh itu.."

"Ya, Pisau ini.."

"Dia meninggalkan pisaunya."

"Tapi.."

Kedua pria tersebut hanya mengerutkan dahi. Mereka begitu bingung dengan misteri yang melanda ibukota akhir-akhir ini. Mereka sungguh berharap ini adalah korban terakhir.

*****

TAMAT

LONELY SOUL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang