Disc : Naruto dan segala tokoh pendukung hanya milik Masashi Kishimoto.
________________________
|INSIDEN LOKER|
"SELAMAT datang di Klub Literasi ...!!!" Gadis dengan surai kecoklatan yang di cepol dua dan mata kayu manisnya, berteriak heboh dengan sebuah karton yang di gulung untuk memukul papan tulis sebagai backsound suara cemprengnya yang memekakan telinga. Tenten mencoba memeriahkan Klub yang sebenarnya tidak pantas di sebut sebagai ruang klub populer. Klub ini lebih sering di katakan sebagai pemakaman. Sebab, tidak ada anggota yang bertahan hingga kelulusan.
Klub Literasi mendapat predikat sebagai klub paling miskin anggota. Siapa yang tahan menulis dan membuat puisi?! Apalagi melakukan pentas teater setiap ajang festival! Tidak, berperan sebagai tokoh salah satu buku legenda adalah mimpi buruk untuk mereka.
Kisah remaja lebih menyenangkan di hiasi pertandingan baseball dan cheers yang lebih populer. Dari pada berkubang pada klub membosankan, tidak menyenangkan, dan hampir mirip seperti pelajaran.
Kontan, seluruh murid yang tercatat sebagai anggota baru bertepuk tangan ceria mendengar seruan Tenten sebagai ketua klub tersebut. Tetapi, sebagian anggota lainnya tersenyum paksa dan tanpa minat, sebab sebagian dari mereka telah di tarik paksa untuk ikut dan memdaftarkan diri sebagai anggota.
Salah satunya, Uzumaki Naruto. Lelaki paling nyentrik se-seantero sekolah karena rambut pirangnya yang mencolok, kulit tan eksotis yang berbeda dari kebanyakan etnis asia yang mendiami Nada Senior High School dan jangan lupakan mata birunya yang magis. Tenten selaku gadis picik dan cerdik seperti kancil, di temani Lee yang menjadi penyokong dana kegiatan Klub Literasi secara brutal menarik kohai nyentrik seperti Naruto.
Uzumaki Naruto adalah pion berharga untuk menarik peminat klub mereka, pasti sebagian anggota terutama perempuan akan langsung mendaftarkan diri mereka sebagai anggota. Lelaki itu menjadi kohai paling populer tahun ini, tercatat hampir mengalahkan pesona Neji sebagai lelaki paling mengintimidasi semua murid di sekolah. Naruto di jebak ketika sedang menanyakan keberadaan ruang Klub Baseball yang ia minati, Tenten malah menggiringnya pada ruang Klub Literasi, klub kuno yang paling tidak di inginkan olehnya.
Naruto sudah terlanjur mendaftarkan diri. Kesialan ke dua, lelaki itu tidak bisa keluar seenaknya sebelum menetap selama tiga bulan dalam klub. Naruto mendengus dan membuang muka, kelewat enggan ikut bertepuk tangan mengikuti anggota yang lainnya.
Untung saja, ada Sai yang menemaninya. Tentu, lelaki berkulit putih pucat itu juga kena jebakan manusia setengah medusa seperti Tenten.
"Naruto, aku tidak tahan berada di sini." Sai dengan suara tenang namun wajahnya setengah tersiksa itu membuat Naruto berdecak.
"Kau pikir aku betah? Aku juga tersiksa di sini. Aku sekarang sadar mengapa klub ini di katakan kuno." Naruto menatap ruangan klub dengan teliti, banyak lukisan-lukisan absurd yang entah siapa pelukisnya. Begitu pula tokoh-tokoh penulis yang Naruto tidak kenal sama sekali. Ruangan di desain kreatif, namun terlalu kekanak-kanakan, seorang remaja selalu ingin di hadapkan pada hal dewasa dan menantang jiwa bebas mereka.
Ruangan Literasi lebih mirip elementary school. Tidak ada ruangan klub yang menghias jendela mereka dengan prakarya origami berbentuk bintang, love dan burung. Itu terlalu menggelikan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Literacy Club [END]
Teen Fiction"Ini lokerku!" "Tapi ini nomor lokerku!" "Minggir." "Tidak." "Minggir!" Uzumaki Naruto di libatkan pertengkaran menyebalkan dengan Hyuuga Hinata di ruang Klub Literasi. Ke dua manusia itu terlibat insiden loker, Naruto jelas mempertahankan nomor lok...