11 | Terselubung
"KAMI memiliki pengumuman penting!" Si gadis bermata kayu manis yang tidak lain adalah Tenten berteriak di depan anggota Klub yang sudah duduk di tempat mereka masing-masing. "Kami merasa bosan ketika kegiatan Klub ini hanya berlangsung di dalam ruangan. Aku sebagai ketua, ingin mengajak kalian melakukan malam keakraban!" Seru Tenten ceria, Lee bertepuk tangan heboh untuk merespon kalimat itu.
Sedangkan ruangan Klub tampak sepi, mereka saling melirik. Malam keakraban? Hal itu seperti ide yang bagus karena selama ini kegiatan klub sangat-sangat membosankan hingga sebagian dari mereka memilih menyerah atau bahkan tidak menghadiri pertemuan. Padahal, dalam peraturan mereka berhak minggat jika sudah tiga bulan menetap. Namun, klub setiap minggu semakin kehilangan peserta. Tenten lelah ketika harus menarik mereka satu-persatu.
"Ada libur tiga hari yang di berikan oleh sekolah karena sibuk merumuskan Ujian Tengah Semester, nah, bagaimana kalau libur tiga hari itu kita sepakati untuk melaksanakan malam keakraban? Aku sudah mengirim undangan untuk para alumnus klub literasi, jika mereka berkenan datang akan ada banyak kegiatan yang menyenangkan dan sesi berbagi pengalaman!" Tenten berseru heboh dan Ino mulai berdiri dari duduknya, gadis barbie itu menuliskan bagan di papan tulis dengan spidolnya.
Naruto dan Sai saling melirik satu sama lain, menurut Naruto sendiri tidak ada yang buruk tentang malam keakraban termasuk mereka akan pergi ke suatu tempat untuk berkemah dan melakukan kegiatan bersama-sama. Naruto pernah berkemah sekali, itupun karena kegiatan sekolah. Di luar itu, ia belum pernah berkemah, apalagi teman-temannya cenderung menghabiskan waktu dengan benda-benda modern seperti playstation atau menghabiskan waktu di tempat tenang seperti Kafe.
"Bagaimana menurutmu?" Naruto bertanya pada Sai, lelaki berkulit pucat itu sudah berbinar-binar menatap Ino si gadis langsing yang sedang menuliskan runtututan acara yang akan di selenggarakan di papan tulis. Naruto berdecak, sudah pasti Sai ikut, ada Ino menjadi penyemangat lelaki itu.
"Aku akan ikut, ini kesempatanku untuk lebih dekat dengan Ino Senpai. Aku akan berbagi kopi saat malam dan kita berbagi cerita sepanjang malam. Indah bukan?"
Naruto memutar bola matanya. "Itu menggelikan." Sahut Naruto yang membuat Sai mendengus tidak peduli, lelaki itu kembali memandangi punggung Ino yang dari belakang saja sudah tampak indah untuknya. Naruto kini melesatkan matanya pada Hinata yang duduk di meja paling pojok, gadis itu tampak resah. Hinata mengangkat tangannya hingga para kakak kelas melihat ke arahnya.
"Ada apa Hinata?" Tenten bertanya.
"Apa boleh kalau aku mengajak rekanku dari luar klub?" Hinata bertanya, yang tentu membuat seisi ruangan berbisik dan memandang aneh sosok Hinata. Ini kegiatan klub, untuk apa mengajak orang asing untuk gabung dengan mereka? Namun, Hinata tidak memiliki pilihan ketika ia lahir dari keluarga yang menentangnya memiliki kegiatan sampai malam apalagi hal ini membicarakan malam keakraban, acara yang seringkali di isi dengan kegiatan menginap, berkemah dan hal itu jelas menentang ajaran sang Ayah.
"Bagaimana jika rekanmu ikut masuk Klub Literasi saja? Dia bisa ikut kalau begitu." Tutur Tenten tenang, sedangkan Naruto menatap tidak suka pada gagasan Hinata ingin membawa orang lain dalam kegiatan mereka. Siapa orang itu? Naruto tidak suka mendengarnya.
Hinata tampak ragu mengatakan jika orang yang di bawanya bukan salah satu jenis orang yang bisa bergaul secara sopan dengan teman-temannya di Klub, rekan yang ingin ia bawa adalah Kiba. Jenis lelaki bar-bar dan tidak tahu aturan, Kiba bahkan buruk ketika menulis, lelaki itu hebat di kegiatan non-akademik. Jika Hinata menyuruh lelaki itu mengikuti kegiatan Literasi, apa yang akan Kiba lakukan pada teman-temannya nanti? Kiba mungkin akan berakhir mengajak teman-teman yang lain terutama lelaki untuk pesta minuman keras yang dibelinya secara ilegal. Kiba itu betulan lelaki liar dan jauh dari sikap melankolis, namun herannya, Hiashi akan dengan mudah memberikan izin jika Kiba ikut bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Literacy Club [END]
Teen Fiction"Ini lokerku!" "Tapi ini nomor lokerku!" "Minggir." "Tidak." "Minggir!" Uzumaki Naruto di libatkan pertengkaran menyebalkan dengan Hyuuga Hinata di ruang Klub Literasi. Ke dua manusia itu terlibat insiden loker, Naruto jelas mempertahankan nomor lok...