"Aku akan menunggumu..."
"Arghhh! Brengsek! Brengsek! Brengsek!" Sohyun bangkit dari tidurnya lalu memukul boneka teddy yang tak bersalah—tanpa ampun. Suara terakhir Taehyung rasanya menggema di penjuru ruangannya setiap ia mencoba untuk memejamkan mata.
Masa bodoh. Itu yang ingin ia lakukan. Taehyung mencintainya? Ah, masa? Jangan-jangan itu hanya efek dari kesepiannya setelah mengetahui wanita macam apa yang selama ini dicintainya.
Sohyun menggeleng kuat. Lalu mencari posisi ternyamannya.
"Setelah menarik napas, dalam hitungan ketiga... Aku, Kim Sohyun, akan tertidur."
Dia membaca mantera. Mencoba self-hypnosis seperti di video yang tadi ia temukan di ytb. Dia lalu menarik napas panjang. Mengendurkan otot-ototnya, lalu menghembuskannya perlahan.
"Satu..."
"Dua..."
"Ti—"
Gedoran di pintu kamarnya disusul suara cempreng Jungkook membuat Sohyun kesal bukan main. Tidak hanya mengganggu, tapi juga menggagalkan ritualnya.
"NUNA! KAU DI DALAM? BUKA PINTUNYA! CEPAT!"
Sohyun menendang selimutnya tanpa ampun sembari menggerutu.
"Tentu saja aku di dalam. Kau pikir aku sedang di planet—" omelannya terhenti begitu pintu terbuka. Jungkook tidak sendiri. Dengan muka memerah, adik laknatnya itu langsung mendorong pria di sampingnya hingga menubruk dirinya.
"Ouw!" Sohyun memekik kala menerima beban berat dari si pria.
"Yak!"
"Urusi suami bastard mu itu! Kalau mau bercerai, ya cerai saja sih. Tidak perlu merepotkan orang lain. Bye!"
"Eh, eh, mau kemana kau? Yak! Jeon Jungkook! Kembali kau!"
Teriakan Sohyun percuma. Adiknya itu jangankan menjawab, menoleh saja tidak. Ada apa dengannya? Apakah artinya dia sudah merestui pernikahannya?
Ah, entahlah.
"Aku tidak mau bercerai denganmu Kim Sohyun. Pokoknya tidak mau," racau pria itu.
Sohyun mendesah, "Kenapa sih semua pria yang ada disekitarku menyebalkan semua."
Mau bagaimana lagi. Ia harus menyeret Taehyung ke ranjangnya lalu menendang bokongnya besok pagi.
Setelah membaringkan pria Kim yang masih mengoceh tidak jelas itu, Sohyun melepas sepatu, kaus kaki, juga jas yang meleket pada tubuhnya. Bau alkohol menusuk indera penciumannya. Dan dia tidak suka. Oleh karenanya dia berniat untuk mengambil teh herbal agar pria itu segera sadar dari mabuknya, syukur-syukur segera bisa diusir.
"Mau kemana?" Taehyung menahan lengannya.
"Mengambilkanmu racun agar kau mati malam ini," balas Sohyun ketus. Mendorong pria itu sekuat tenaga agar tak menghalangi jalannya.
Lima menit kemudian Sohyun kembali ke kamarnya. Tak seperti yang dikhawatirkannya, saat ini pria itu terlihat pulas. Yah, apa daya, sepertinya dia memang harus membiarkan pria itu malam ini.
Setelah meletakkan secangkir teh hangat di nakasnya, Sohyun duduk di sisi ranjang. Menarik selimut yang ditimpa Taehyung untuk dipakaikan pada pria itu. Namun karena pergerakannya, Taehyung membuka mata. Lalu keduanya beradu pandang selama beberapa sekon.
"Bangun dan minum teh ini, lalu pergi," ucap Sohyun.
Pria itu berdecih. "Tidak mau! Kenapa kau tadi tak datang." Dia malah protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess Prosecutor
FanfictionBagi Kim Taehyung, Kim Sohyun- jaksa berumur 27 tahun itu memiliki wajah cantik dan body sexy yang sangat menarik untuk dilirik para lelaki, terutama lelaki hidung belang seperti dirinya. Dia; pandai, memiliki karir cemerlang, dan dari keluarga penj...