18. Chou Tzuyu

2.2K 259 15
                                    

Taehyung menapakkan kaki kirinya, turun dari mobil bmw hitam yang membawanya ke sebuah resor baru yang berada di pulau Jeju. Ia kagum begitu memasuki lobi utama. Bukan kagum karena keindahan dari resor milik sepupunya itu, namun karena kemiripannya dengan desain resor impian yang pernah dirancangnya bersama wanita terkasihnya— 3 tahun yang lalu kalau tidak salah.

Cih, ternyata sepupunya itu tidak hanya mencuri calon istri, tapi juga ide bisnisnya.


"Selamat datang tuan Kim Taehyung," sapa seorang wanita cantik yang ia ketahui sebagai sekertaris pribadi Seokjin. "Tuan Seokjin dan calon istrinya sudah menunggu. Mari saya antar."

Taehyung hanya menurut— tak antusias— mengikuti langkah wanita yang akan membawanya pada sang tuan rumah.

Jantungnya berdebar tak beraturan begitu menjumpai presensi wanita yang pernah sangat dicintainya. Hawa panas menyelimutinya begitu melihat jemari wanita itu telah digenggam erat oleh pria lain.

"Selamat datang, sepupuku." Seokjin menyambut Taehyung dan menawarinya jabat tangan.

Namun alih-alih membalas, Taehyung justru memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana kainnya. Memandang angkuh ke arah pria yang dua tahun lebih tua darinya itu.

Bersikap basa-basi dan sok akrab, bukanlah gayanya.

Seokjin menarik tangannya, lalu menyisir rambut bagian belakang dengan kikuk. Senyum kecut ia tampakkan.

"Ku pikir kau tak akan datang ke pernikahan kami, iya 'kan sayang?"

Seokjin merangkul pinggang wanita di sampingnya dengan erat. Sempat mengecup sebelah pipinya pula. Membuat Taehyung tersenyum geli melihat romantisasi keduanya.

"Sudah puas pamernya?" Taehyung melipat kedua lengannya di dada.

Senyum Seokjin menghilang. Digantikan senyum dingin. Sementara wanita di sampingnya justru menunduk.

"Baiklah, karena kau sudah di sini." Seokjin juga sudah bosan berbasa-basi. "Aku hanya ingin menegaskan. Kalau wanita di sampingku ini...

"Sekarang milikku!"

Taehyung marah? Bohong, kalau dia bilang tidak. Mana ada pria yang tak marah ketika wanita yang dicintainya direbut oleh pria lain— terlebih pria itu adalah rival sejatinya. Sungguh memuakkan!

"Jadi..." Taehyung menyunggingkan sudut bibirnya. "Kau mengakui bahwa wanita di samping mu itu, dulunya milikku?"

"Brengsek!" Seokjin menubruk Taehyung, tidak tahan untuk menarik kerah sepupunya itu. Menatapnya tajam seolah dirinya hewan pemburu.

Senyum Taehyung justru melebar. Nah, begini seharusnya— hubungan keduanya. Dia sungguh muak dengan tingkah sepupunya yang sok baik dan bijak jika berada di depan kakek dan neneknya.

"Santai saja, Bung." Taehyung melepaskan kedua tangan Seokjin. Mencengkramnya erat sebelum menghentakkan. Lalu dia menyeka kedua kerahnya— seolah baru saja terkena kotoran. "Aku tidak akan pernah memungut kembali barang yang sudah ku buang," tandasnya.

Ucapannya tidak hanya menyulut emosi Seokjin, namun juga wanita yang berdiri di belakang mereka.

Mengepalkan kedua tangan, mata wanita itu memerah. Pundaknya naik turun, menahan ledakan emosi. Entah apa, yang jelas, dia sangat kecewa mendengar penuturan pria yang pernah sangat dicintainya itu.


"Kalian di sini."

Kedatangan tuan besar Kim dan istrinya menyela pertarungan sengit kedua saudara berbeda ayah-ibu tersebut. Nyatanya, mereka tak hanya bersaing dalam hal pekerjaan, namun juga wanita. Miris memang, dari sekian banyak wanita cantik di dunia ini... Kenapa keduanya justru memperebutkan satu wanita seperti Chou Tzuyu.

My Princess ProsecutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang