24. Two womans

1.9K 278 29
                                    

Kim Sohyun meletakkan cangkir berisi teh itu setelah menyeruputnya dua kali. Uap dari cairan beraroma khas pegunungan Ilsan itu menguar. Membuatnya sedikit merasa tenang sejak wanita itu datang menemuinya.

"Kau masih tidak berubah, Gomsanim," ucap Chou Tzuyu untuk pertama kalinya. Pandangannya berkeliling ke penjuru ruangan bernuansa putih itu. Kali ini sikapnya berbeda. Jika dulu dia adalah wanita yang selalu menunduk malu dan patuh pada perintah Sohyun, sekarang tidak lagi.

"Tentu saja. Aku masih sangat cantik seperti biasanya," kelakar Sohyun. Dalam hati ingin segera melepas kalung yang saat ini ia pakai. Sialan sekali karena keduanya memakai benda itu bersamaan. Tentu saja itu melukai harga dirinya sebagai seorang fashionista.

"Jadi, apa maksud kedatanganmu nyonya Tzuyu? Ah, atau harusnya ku panggil nyonya Kim sekarang?" Sohyun tersenyum miring. "Sayang ya, bukan Kim Taehyung." Dia memprovokasi.

Dan itu cukup berhasil membuat wajah Tzuyu memerah. Dia lalu meletakkan cangkir tehnya. "Yah, sayangnya begitu," jawab wanita itu dengan tenang.

Sungguh, dia berbeda dari biasanya. Atau ini adalah wajah aslinya?

"Kalau saja ayah Taehyung tak mendatangiku dan mengancamku agar segera putus dari Taehyung. Mungkin aku yang berada di posisimu sekarang."

Apa ini?

"Beㅡ benarkah?"

"Ku pikir kau sudah tahu dari Seokjin oppa. Pernikahan kami memanglah pernikahan bisnis. Tapi menurutmu, gomsanim..." Tzuyu menggantungkan ucapannya.

"Kira-kira apa ya, yang akan Taehyung lakukan kalau tahu perbuatan ayahnya?"

Sohyun stagnan. Bibirnya bahkan terasa kelu hanya untuk sekedar membalas ucapan Tzuyu. Kenapa jadi dirinya yang merasa terintimidasi di sini?

"Terlebih waktu itu kau melihatnya sendiri kan, bagaimana cara Taehyung oppa menciumku? Well, sayangnya waktu itu aku belum tahu kalau kalian sudah menikah."

Sohyun meremas kedua tangannya. Membangun sedikit demi sedikit keberanian.

"Apa untungnya kalau kau tahu lebih dulu?"

Bodoh! Dia salah langkah. Malah memberi kesempatan Tzuyu untuk menyerang.

"Tentu saja aku akan merebutnya lebih dulu. Kau pikir aku tidak tahu. Kau... Selama ini,

"menyukainya."

"Jangan ngelantur, Chou Tzuyu-ssi! Bukannya malah yang kau cinta mati padanya, sampai-sampai menutupi semua kesalahannya. Kenapa sekarang mengungkitnya. Baru merasa menyesal setelah mencampakkannya, begitu?"

"Dasar munafik!"

"Mwo?"

"Alasanmu bersikeras menjerat Taehyung dengan penggelapan pajak, itu karena kau ingin membuktikan padanya bahwa kau hebat. Jadi dia akan melirikmu. Dan kau ingin semakin dekat dengannya. Apa aku salah?

"Kau itu terobsesi padanya."

Sohyun kali ini diam. Bukan, bukan karena dia tak bisa membalas perkataan Tzuyu. Namun karena berpikir, benarkah dirinya orang yang seperti itu? Terobsesi pada seseorang seperti Kim Taehyung?

Oke dia akui. Taehyung cinta keduanya setelah Namjoon oppa. Meski telah berpacaran dengan pria lain, kadang dirinya masih memikirkan pria itu. Termasuk menerima Seokjin menjadi pacarnya, itu karena dia tahu Seokjin adalah sepupu Taehyung. Bahkan saat itu dirinya sempat berharap masih bisa mendekati Taehyung.

Yang benar saja... Menyukai Kim Taehyung sampai segitunya?

"Kau sangat menjijikkan, Kim Sohyun! Katanya benci padanya, ya benci saja. Sekarang menjilat ludahmu sendiri dengan menikahinya! Harusnya kau itu sadar diri. Dia tak pernah melirikmu. Aku tahu betul sosok Taehyung yang sebenarnya. Kalau saat ini dia bilang tertarik padamu, itu hanya kertarikan sensual. Hanya sementara. Dia itu hanya menginginkan tubuhmu, tidak dengan hatimu!"

My Princess ProsecutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang