16. Hesitate

2.6K 305 22
                                    

Pagi hari yang tenang bagi Sohyun. Sudah dua hari dia lalui tanpa gangguan maupun godaan dari Kim Taehyung. Dan hari ini adalah hari ketiga setelah permainan panas mereka di sore hari waktu itu. Lelaki bermarga sama dengannya itu bak hilang ditelan bumi. Sebenarnya apa yang terjadi padanya? Setelah mengajak dirinya tidur, dia bersikap seolah orang asing.

Taehyung bukannya benar-benar menghilang. Mereka sempat berpapasan beberapa kali saat akan berangkat kerja dan pulang kerja, namun pria Kim itu hanya menyapa sekilas.

Sohyun jadi merasa dirinya telah dibuang.

Sialan! Apa semua pria memang sebrengsek itu?

"Kau sedang datang bulan? Dari tadi mengeluarkan suara-suara aneh," tegur Hoseok. Sejak sidang Bryant selesai, Sohyun terlihat murung dan kadang uring-uringan hanya karena masalah sepele. Bahkan Seungyoon yang salah print saja, kena getahnya. Padahal barang-barang mahalnya telah dikembalikan oleh para orang tua murid yang menyerangnya. Juga sidang Bryant berjalan lancar karena dokumen rahasia yang diberikan Taehyung. Ngomong-ngomong soal Taehyung. Sudah tiga hari ini Sohyun tak mengeluh tentang suaminya itu. Tak ada sumpah serapah atau sekedar curhatan darinya.

"Pergilah! Jangan ganggu aku."

"Cih, sejak kapan aku mengganggumu."

Sohyun menggerakkan tangannya malas. Menyuruh Hoseok pergi.

"Cepat minum obat datang bulanmu dan jangan ngomel melulu!"

Sohyun menghela napasnya. Dia sendiri tak yakin dengan alasan suasana hatinya yang berubah-ubah. Memburuk tepatnya. Rasanya seperti ada sesuatu yang mengganjal. Hilang? Ntahlah. Kalau kata ibunya, Sohyun itu terlalu serius dalam masalah pekerjaan. Salah satu alasan perjodohannya adalah agar Sohyun tak melulu bekerja dan bisa menikmati cinta yang membara dan menggebu-gebu. Alasan yang Sohyun anggap konyol. Kalau cinta memang sehebat itu, harusnya manusia bisa hidup hanya dengan bermodalkan cinta. Nyatanya? Ayah dan ibu mereka bercerai saat sang ayah bangkrut dan sang ibu di PHK. Kemudian ibunya menikah dengan politisi muda yang lebih kaya dan lahirlah adik tirinya yang terpaut sembilan tahun. Ayahnya pun sama, setelah berkelana entah kemana, tiba-tiba kembali dan mengumumkan pernikahannya dengan ibu teman kecilnya. Makanya Sohyun benci jika diberi ceramah tentang cinta dan keluarga oleh mereka— ketika cinta dan keluarga mereka sendiri berantakan.







"Sebelum kami mempresentasikan beberapa ide yang bisa dijadikan inovasi, kami akan menyampaikan terlebih dahulu laporan penjualan tiket wisata Seoul-Jeju enam bulan terakhir..."

Taehyung saat ini sedang berada di ruang rapat. Memimpin sebagai manager baru dari cabang perusahaan Kim's Paradise, yakni Paradise Tour yang melayani perjalan wisata dari/ke Seoul-Jeju. Menggaruk daun telinganya malas, ia bahkan menguap beberapa kali. Membuat para bawahan sadar, merasa was-was.

"Intinya?" Taehyung menyela. "Penjualan terus menurun. Kalian kalah saing dengan biro tur lain. Dan bahkan mengalami defisit. Sehingga aku yang seorang CEO pusat harus turun tangan langsung menangani masalah sepele ini," jawabnya sendiri.

Semuanya menunduk. Firasat buruk mereka benar.

"Yak! apa kalian digaji dengan daun?"

Mereka menggeleng.

"Bekerjalah dengan benar! Jangan hanya memikirkan ide-ide bagus untuk menyenangkan atasan kalian, tapi dekati konsumen...

"... cari apa yang benar-benar mereka butuhkan. Lihat apa yang lawan bisnis kalian tawarkan, baru pikirkan sesuatu yang berbeda dan lebih menarik untuk diberikan pada konsumen!"

Setelah diam untuk beberapa saat, seseorang berkata dengan sangat hati-hati. "Untuk itu kami ingin mengusulkan program paket bulan madu. Berbeda dengan paket bulan madu seperti yang sudah-sudah, kami akan mengadakan sebuah acara pencarian jodoh bagi yang ingin segera menikah namun belum memiliki calonnya."

My Princess ProsecutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang