12. My Princess

2.8K 328 27
                                    

Pagi-pagi Sohyun sudah dibuat geram. Baru keluar dari flat sudah disuguhi pemandangan tak menyenangkan. Jung Yein, bocah yang semalam, saat ini mencium bibir Taehyung di depan flatnya.

"Oppa, aku pergi," pamitnya. Sementara Taehyung melambai sebelum akhirnya menatap dirinya.

Menepiskan bibir, Sohyun dibuat bingung dengan situasi konyol ini.

"Hei, tetangga," sapa Taehyung ketika ia melewatinya.

Sohyun tak menggubris. Dia berjalan dengan santai menuju lift. Saat hendak menekan tombol, pria itu sudah mendahuluinya. Kemudian ketika pintu lift terbuka, Taehyung mempersilahkannya untuk masuk terlebih dahulu.

"Sebagai tetangga baru yang baik, aku akan memberi tumpangan padamu," oceh Taehyung.

Sohyun memutar bola matanya jengah. Masih bungkam dan mengecek berkasnya sekali lagi. Barang kali ada yang tertinggal.

Pintu lift terbuka. Membungkam Taehyung yang hendak mengoceh lagi.

"Tunggu! Aku akan mengantarmu."

Sohyun merengut sebal ketika Taehyung merebut berkas kerjanya, menuju mobil bmw yang terparkir di sebelah JR— mobil hitam milik pria itu.

"Sayangnya aku tak punya waktu untuk bermain-main sepertimu, tuan Kim!" Sohyun merebut berkas kerjanya.

Taehyung mengangkat bahu. "Padahal aku hanya berniat baik."

"Simpan niat baikmu untuk para wanitamu!"

Sohyun membuka pintu mobilnya. Dari belakang terdengar tawa Taehyung. "Yak, kau yakin bisa pergi bekerja dengan kondisi mobil seperti itu?"

Untuk beberapa saat Sohyun memperhatikan mobilnya. Shit, ban mobilnya kempes. Dia lantas menatap Taehyung tajam, "Yak! Kau apakan mobilku?!"

Taehyung menggeleng polos. "Mana ku tahu."

Sungguh bukan Taehyung pelakunya. Melainkan Jeong Yein. Taehyung sendiri sempat memergoki gadis kecil itu menancapkan paku di ban mobil Sohyun. Mungkin karena merasa kesal sudah Taehyung tolak (?)

"Oh, fucking shit!"

Taehyung membuka pintu mobil. "Jadi... Perlu tumpangan, princess?"

Sohyun menyembik, "hanya dalam mimpimu!"










Untuk kesekian kalinya Sohyun mendesah. Taksi yang ditumpanginya terjebak macet. Lima belas menit lagi sidangnya akan dimulai. Baik Hoseok maupun Seungyoon sudah menelponnya berkali-kali, menanyakan kapan ia akan sampai.

Kim Taehyung brengsek! Seandainya tadi dia tak meladeni pria itu. Arghh.

Sohyun terperanjat mendengar kaca taksinya diketuk seseorang. Pria brengsek itu— Kim Taehyung menjadi pelakunya. Memberi kode agar Sohyun menurunkan kaca mobilnya.

"Naiklah!" Perintahnya yang entah sejak kapan sudah mengendarai sepeda motor.

Sohyun tak merespon. Malahan kembali menutup kaca mobil.

"Aku tahu kau sudah telat, jadi tak perlu jual mahal."

Perkataan Taehyung membuat hati Sohyun semakin dongkol. Seperti membaca pikirannya dia berkata lagi, "anggap saja permintaan maafku karena membuatmu telat."

Sohyun tetap bungkam.

"Tidak mau? Ya sudah. Kalau reputasimu hancur, toh tak akan mempengaruhiku."

Taehyung menstater motornya kembali. Mengenakan helmnya dengan gerakan pelan dan sengaja menghadap ke arah Sohyun. Sehingga membuat pintu taksi itu terbuka beberapa detik setelahnya. Ia pun tersenyum menang.










My Princess ProsecutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang