2. The bad news

3.3K 342 16
                                    

Pintu apartemen mahal itu dibuka dengan kasar— seperti dibobrak lalu ditutup dengan kasar pula.

Pelakunya adalah pria dan wanita yang sedang berciuman dengan panasnya. Layaknya kesetanan, mereka mulai melucuti pakaian masing-masing. Lenguhan demi lenguhan meningkatkan gairah keduanya untuk segera mempertemukan 'milik' mereka.

"Ah, kau menggigitnya terlalu keras chagi-ya," protes si wanita.

Si pria terkekeh. "Maaf chagi, itu karena kau terlalu seksi."

"Ouh, benarkahh— dasar byuntae!"

Si pria belum menanggapi. Telapak tangan kirinya yang bebas menelusup ke dalam rok span hitam si wanita. Dan dengan nakalnya, dia mengelus milik si wanita yang masih terbungkus celana dalam.

"Byuntae begini, kau tetap suka kan?"

Keduanya tertawa geli. Kembali menyatukan bibir untuk mencecapi manis masing-masing.

Dada si pria naik turun, teramat menahan gairah. "As always, you have wet, baby. Sangat siap untuk dimasuki."

"Oh— yes, please..."

Kedua sejoli itu masih berciuman dengan panas di atas sofa. Melakukan pemanasan sebelum sampai pada gerakan inti.

Pria itu, Park Jimin melepas ikat pinggangnya lalu membuang jauh-jauh. Saat kedua tangannya sibuk membuka resleting, seseorang muncul dari balik pintu kamar.





"Apa yang kalian lakukan?" Tanpa merasa risih, Kim Taehyung menatap kedua insan yang hampir berhubungan badan itu. Padahal kondisi si wanita sudah setengah telanjang— hanya tersisa rok dan celana dalamnya. Sementara jimin, selangkah lagi tinggal menyisakan celana boxer hitamnya.

"KYA!" Kedunya berteriak. Bukan takut karena tertangkap basah melakukan tindakan tidak senonoh, tapi karena kedatangan Taehyung yang tiba-tiba. Atau lebih tepatnya mereka tidak sadar, bahwa si pemilik apartemen sedang di tempat dan kini berdiri di belakang mereka.


Taehyung menggeleng, merasakan pening di kepalanya— bekas mabuk semalam. Dia memang tidak pulang ke rumah, melainkan ke apartemen setelah insiden memalukan kemarin. Pertama, gara-gara si jaksa sialan itu dan lamarannya yang berujung gagal. Tidak hanya gagal, sang kekasih pun mencampakkannya. Ironis memang.

Pagi yang terasa lesu bagi Taehyung. Dan sialnya dia malah memergoki Park Jimin dan Park Seoyoong— pengacara dan sekertarisnya yang hampir bercinta. Desahan laknat keduanya mengganggu tidurnya. Menjengkelkan.


"Kim Taehyung, jangan seenaknya muncul seperti hantu!" Teriakan Jimin mendapat balasan lemparan bantal sofa dari Taehyung yang lantas pergi ke dapur untuk mengambil minum. Sementara Seoyoong bergegas memakai pakaiannya kembali. Meski bukan pertama kali aksi keduanya terpergok sang atasan, tetap saja dia sadar akan kesopanan.

"Yak, kenapa kau memakai bajumu? Ayo kita lanjutkan—"

"PARK JIMIN! KAU INGIN MATI?" Teriakan Taehyung dari dapur membuat gairahnya menguap seketika.









"Ada apa lagi kali ini?"

Jimin menghampiri Taehyung di meja makannya. Beberapa kali sang bos meremas rambut hitam legamnya dan mendengus kesal.

"Dia ditolak," sela Joy. Panggilan akrab Seoyoong. Dia menyusul, lalu duduk di sebelah Jimin.

Jimin tertawa. Ya, dia sudah dengar kalau si bos baru saja diputuskan sang kekasih bahkan sebelum menyampaikan lamarannya.

"Kim Sohyun, sialan!"

Jimin dan joy berpandangan. Saling melempar senyum penuh arti.

Jimin lalu menepuk pundak Taehyung. "Tenang saja, wanita itu akan segera ku bereskan."

My Princess ProsecutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang