Part 26

6 0 0
                                    

HAPPY READING!

"Nih gue bawakin makanan, gue tahu kalian semua laper!" ucap Alvian Pede saat tiba-tiba masuk.

"Eh gue yang beli, gue yang milih juga jadi makasihnya sama gue aja!" tambah Emely. .

" Udah, masalah makanan aja di ribetin hadeuh dasar anak-anak! " Ucap Andy  seperti bapak-bapak yang menasihati anaknya.

" Enak aja lo! Kami tuh udah besar bukan anak-anak lagi!" tambah Alvian tak Terima di ejek seperti anak-anak.

" Lah bukannya malah bagus jadi anak-anak. Jadi kita imut lagi yeyyy!" timpal Remima yang menolak pendapat Alvian.

"Baiklah saudara dan saudari, sesi debat akan segera kita buka, kepada saya sendiri dipersilahkan untuk menjadi moderator!" ucap Tommy mendatangkan keheningan.

"Apaan sih tom! Ini bukan sesi debat!" timpal Remima tak suka.

"Ini sesi mengutarakan pendapat tau!" tambah Emely membela Remima.

Kenapa nggak di selatan in? Kenapa harus di utara in " Tanya Tommy.

Makin ngaco nih orang. Kemaren-kemaren udah aneh ditambah kepentok kayaknya jadi makin aneh.

"Tommy lo mulai ngeselin lagi ya! Gue pulang nih! " ancam Remima. Remima sudah frustrasi menghadapi Tommy yang tiba-tiba dongo gini.

"Yaudah pulang aja sana husssh gue ga butuh," tambah Tommy merespon ancaman Remima.

"Yaudah beneran nih? Oke bye!" Remima langsung membalikkan tubuhnya berniat untuk pulang saja karena kesal dengan sifat Tommy.

Lagipula kalo Remima harus pulang Tommy sudah banyak yang menjaga. Remima juga harus menyelesaikan masalahnya.

Telapak tangan dan jari Tommy menahan pergelangan tangan remima.

"Ngapain lo pegang tangan gue?!!!" tanya Remima merajuk.

" Fiuitt. Kami jadi kacang nihh!! Yan pulang aja kuy!" ajak Andy karena mereka hanya sibuk berdebat berdua dan mengacuhkan keberadaan Teman-nya.

"Karena gue nggak mukul lo, paham?" tanya Tommy mengalihkan pembicaraan.

Remima menghela napas lelah. Sungguh Remima tidak tahu jalan pikiran Tommy itu kyak gimana.

"Kasian lo hahahah, masih jomblo kan lu!" ejek Alvian terhadap Andy yang kenyataannya memang masih setia menyendiri.

"Sombong amat lu kutu monyet! Diterima juga belom" Ejek Andy balik.

"Lepasin gue!" Perintah Remima.

"Nggak mau! " Tommy menarik Remima sampai jatuh ke pelukannya.

Tolong beri Remima oksigen sekarang juga! Tolong beritahu Remima cara bernapas!

Tok... Tok... Tok

Remima dengan cepat meloloskan diri dari Tommy dan mulai meraup oksigen.

" Permisi ya kakak-kakak, kak Tommy nya mau diperiksa dulu ya, tolong keluar sebentar ya," ucap dokter Ridwan.

"Wahh dokter ganteng amat hehehe." Remima memuji dokter itu. Dasar Remima cari perhatian sama dokter. Emang cakep gimana dong? Ciptaan tuhan ga boleh dibiarin lewat aja kan? Apalagi cogan.

" Ekhemm... " Tommy berdehem keras.

" Dah tu entar cowok lo ngamuk bahaya Rem! " Ucap Andy mengajak Remima keluar dari ruangan Tommy.

" Iya dehhh, Yan, Mel yok!! " ajak Remima.

Remima dan yang lain keluar dari ruangan Tommy. Meninggalkan Tommy berdua dengan dokter.

Remima [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang