Temannya masih berada di batas kesadaran." Bunyi apa?!! Petir?"
____________________________________***
" Shh,bukan,dengar? Bunyi tembakan!!"
" polisi hutan!!" Temannya ganti berbisik. Bisikannya tenggelam dalam guruh dan deras hujan di luar shelter.
"Ngawur!! Polisi hutan tak kan mengganggu kita minggu-minggu ini. Aku melihat, salah satu dari mereka sudah menerima amplop dari pak Harfan."
" kau kira sudah membungkam semua polisi hutan? Aku mengenal salah satunya, kalau ia memelihara serigala."
Teman penebang yang lain pun terbangun. Salah satu dari mereka yang menjadi pemimpin langsung memberi tanda agar tetap waspada.
" Tenanglah, jangan ceroboh.pakai ponco,lalu ambil motor. Segera tinggalkan tempat ini!!" perintah salah satu penebang yang menjadi pemimpin.
Cahaya petir sesekali menerobos masuk melalui celah shelter. Menerangi wajah-wajah yang tegang untuk sesaat. Mereka bertanya-tanya dalam hati. Menajamkan pendengaran mereka.
Bunyi berkeresak langkah mereka di atas karpet dedaunan tertelan bunyi guruh dan deras hujan yang meraung-raung di luar. Para penebang itu berlari ke sudut camp,tempat parkir tiga sepeda motor trail.
Bunyi meraung-raung mesin sepeda motor memecah kesunyian hutan. Sorot cahaya lampu sepeda motor menari-nari menerobos kegelapan dalam hutan sungai bening. Mereka bergerak ke tepi sungai bening melalui jalanan setapak.
Bayangan berkelebat mengikuti mereka.melompat dari satu pohon ke pohon yang lain. Satu persatu penebang diterkam dari belakang. Sepeda motor penebang yang berada di belakang menabrak batang pohon ulin. Bunyi berderak terdengar, lampu depan sepeda motor pecah.
" cepat!! Harimau si Mbah tua itu menerkam rio!!"
"ARRGGGHHH!!!" terdengar jeritan penebang kedua yang diterkam dari belakang.
Penebang ketiga memacu sepeda motornya. Melewati akar-akar pepohonan yang melinting di depannya. Tak jauh di depannya, terdengar arus sungai bening. Penebang ketiga segera melompat dari sepeda motornya. Lalu, berlari ke tepi sungai. Ia melompat ke atas speed boat dan menyalakan mesinnya. Mesin speed boat meraung dan meraung dan melaju dengan kencang di atas sungai bening. Sial baginya, karena sesosok bayangan menerjangnya dari atas dahan pohon yang melintang di atas sungai bening. Jeritan mengerikan terdengar bersamaan dengan bunyi berderak ketika speed boat terbalik dan menabrak pepohonan yang tumbuh melintang di tepi sungai bening, anak sungai bringin.
Saksi mata terakhir bungkam untuk selamanya.______________________________________
YEAY AKHIRNYA CERITAQU UDAH CHAPTER 5 GUYS. UNTUK ITU,MARI SAMA- SAMA READIERS UNTUK NGEVOTEMENT YA!! SEKALIAN POLLOW AKUN AQOHH YA SERTA POLLOW JUGA AKUN IG AQ: @AULIARISKA_25 YA!!
SALEUM TEUKA DARI ANEUK NANGGROE💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Forest Spirit Hunter❤ 💀 [On Going]
Horror• [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] •⚠ Sunyi sepi... Diam tak bernafas Gelap pekat mengancam diri Tubuh terbujur kaku Tubuh terbujur sendiri Hanya sebujur bangkai kita dan Kita yang menemani Hingar bingar dunia sepi Tak ada gemerlap lampu dunia Kini berga...