~7. Proses olah TKP

117 13 0
                                    

***

Keesokan paginya, polisi hutan sajingan besar berhasil menemukan posisi kedua mayat tersebut dalam hutan Sungai Bening. Satuan polisi hutan dan reserse dari Kepolisian Resor Kota sajingan Besar berdatangan, police line terpasang di sekeliling Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka mengendarai tiga perahu motor yang membelah Sungai Bening. Lalu, mereka mengendarai motor trail sepanjang jalan masuk ke dalam hutan sungai bening. Jalan masuk ke dalam hutan tersebut rusak parah karena truk logging yang sering melewati jalan itu.

Tim medis menyusul, mereka mengevakuasi kedua mayat itu menggunakan perahu motor ke laboratorium forensik untuk divisum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tim medis menyusul, mereka mengevakuasi kedua mayat itu menggunakan perahu motor ke laboratorium forensik untuk divisum

Satu persatu warga Dayak yang berada di pedukuhan dekat hutan sungai bening diinterogasi. Investigasi polisi menemukan jalan buntu. Tak satu pun bukti mengarah kepada warga dayak yang pertama kali menemukan kedua mayat penebang kayu itu.

Lewat satu setengah jam. Tiga orang reserse masih mengolah TKP. Mereka tak menemukan bukti-bukti lain ditempat pembantaian dua penebang itu. Tak ada jejak kaki manusia selain kedua penebang itu.

" Mana polisi hutan yang menemukan kedua mayat itu?" tanya salah satu reserse. Sepatu boot-nya nyaris tenggelam dalam lumpur ketika menerobos semak belukar.

" Dia disana,let. Hati-hati, binatang peliharaan yang mengikutinya itu bukan anjing, melainkan serigala!" tunjuk petugas forensik.

Reserse itu mendekati polisi hutan yang masih mengamati proses olah TKP dari balik pohon.berusaha agar tidak merusak tempat kejadian perkara.

" Anda yang berwenang di sini ?" sapa reserse itu sambil mengangsurkan tangannya. " Saya letnan Yusuf . Anda memelihara Serigala?"

" Saya Dahlan. Saya hanya kebetulan saja lewat di sekitar sini. Pos Saya di Hutan Sebulu.ya, saya serigala, namanya Aratha, lebih tepatnya teman bukan peliharaan," jawab Dahlan membalas senyuman Letnan yusuf. " Ada titik terang?"

" Salah satu mayat penebang yang berumur muda,tewas akibat luka cabikan di perutnya, hanya seekor harimau besar yang dapat melakukannya. Sidik jarinya berada di pistol revolver. Di dalam silinder revolver hanya tersisa dua peluru. Mayat penebang yang berumur lebih tua tewas tercekik. Bekas tumbuhan rambat masih melekat di kulit lehernya. Korban bernama Balin, ia merupakan buronan polisi setelah kasus pembunuhan sepuluh orang Dayak minggu lalu, jemari kirinya tinggal empat," ujar Letnan Yakub. Ia tak dapat membayangkan apa yang telah terjadi di tempat itu. " Saya tak mengira menemukannya di sini dalam keadaan menggenaskan. Teman-temannya di camp yang berjarak satu kilometer juga lenyap, mereka kabur melalui Sungai Bening."

" pembunuhan akibat binatang liar sudah pernah saya lihat." Dahlan menggelengkan kepalanya. Wajahnya memucat. " Tapi tak pernah sesadis kali ini."

" Ya, saya pernah dengar kasus 2006 yang tahun lalu. Sebelum pindah ke sajingan besar." Letnan Yusuf mengingat-ingat.

" Tahun itu saya belum diangkat menjadi jagawana pemerintah. Masih menjaga di sebulu. Namun, saya menemukan seorang backpacker, yaitu seorang pemuda kira-kira berumur delapan belas tahunan. Dia meninggal dan terdapat luka cabikan persis seperti ini. Korbannya itu diketahui sebagai anak pengusaha kayu yang terlibat kasus ilegal logging bernama Ardan.tapi, Anehnya itu, tiba-tiba mayatnya lenyap setelah saya tinggal sehari karena untuk memanggil bantuan polisi hutan di sebulu. Tiga hari sudah tim SAR mengadakan pencarian namun jasadnya tetap tak pernah lagi ditemukan," ujar Dahlan. " kalau tidak salah korban tersebut memiliki saudara kembar. saudara kembarnya ini, bernama Ardi __ nama kedua saudara kembar itu mudah diingat, saat mengetahui saudara kembarnya meninggal dan jasad korban tidak ditemukan, ia terlihat shock. Ia meracau sendiri selama penyisiran di dalam hutan. Ia terlihat berbicara kepada pohon dan sesemakan. Seperti meminta bantuan kepada makhluk halus di hutan sungai bening ini. Meski begitu ia cekatan dan ahli membaca peta," ujar Dahlan lagi. Matanya memandang kegelapan di dalam hutan sungai bening tersebut.

" Ya, saya pernah dengar kasus seperti itu. Korban tersebut merupakan salah satu dari anggota keluarga pak Harfan. Keluarga tersebut seperti mendapat kutukan setelah melakukan penebangan liar di hutan itu. Pengusaha kayu itu menghilang bersama istrinya, padahal mereka belum menjalani semua acara kasus di pengadilan. Saya juga ikut dalam menyelidiki kasusnya. Entah kabur ke luar negeri atau telah menjadi mayat entah itu dimana. Rumah mereka habis terbakar menjadi tinggal puing-puing setelah dibakar oleh orang tak dikenal," timpal
Letnan Yusuf.

" Ardan telah dianggap mati karena dimakan binatang buas.entah bunatang__ atau lebih tepatnya, makhluk apa. Saya tak percaya harimau putih si Mbah itu yang telah membunuhnya, saya yak percaya lagi dongeng seperti itu. Namun saya melihatnya sendiri, sosok harimau putih berkelebat cepat daro balik pepohonan. Aratha selalu gelisah setiap kali jika berada di dalam hutan ini." Dahlan memerhatikan serigala peliharannya dari kejauhan. " Sejauh mana penyelidikan Anda hari ini?"

" Kami sudah melakukan sweeping terhadap para tersangka. Kami menyita senjata yang mereka sembunyikan seperti mandau, sumpit dan tombak. Senjata mereka tak mungkin mengakibatkan luka-luka seperti itu." Letnan Yusuf berhenti berbicara sejenak. " Menurut Anda siapa pelaku yang telah melakukan ini semua? Apa perbuatan binatang liar? Babi hutan mungkin?"

" sejak kasus penembakan minggu kemarin. Kami sudah berjaga-jaga untuk mengantisipasi serangan balasan dari warga Dayak. Ini jelas serangan balas dendam atas kematian sepuluh warga Dayak minggu lalu. Rasa dendam mereka menambah sadis pembunuhan ini."

" Anda tahu siapa yang mungkin melakukan ini semua?" tanya Letnan Yusuf mengulang pertanyaannya.

Polisi hutan itu tak dapat menjawab. Ia meluruskan tubuhnya dan menghela napas panjang. Ia berkata," Saya akan tetap berjaga-jaga."

Letnan Yusuf pun mengerti. Jika, tak ada titik terang, ia akan menutup kasus tersebut.

Kegelapan menyelimuti akal sehat mereka.

Namun, kegelapan yang lebih pekat tengah mengawasi mereka dari kejauhan. Dari balik Pepohonan tinggi. Berkelebat dari satu pohon ke pohon lain tanpa suara. Seperti malaikat maut yang masih belum menuntaskan tugasnya.

______________________________________

WIDIHH KALIAN SENENG GK KLO AKU NGUPDATE LAGI. INI AKU BERPIKIR KERAS UNTUK GIMANA CARA BISA KELEN SUKA GAES.UNTUK ITU ,MAKASIH BANYAK ATAS SEMUA PARA READERS YANG UDAH MAU BANYAK CERITA AKU.DAN SEMOGA KALIAN HEPI N SUKA YE.
POLLOW AKUN WP YANG NI N
POLLO JUGAK AKUN IG AKU:@AULIARISKA_25

SALEUM ANEUK NANGGROE
BYE😘😘

The Blood Forest Spirit Hunter❤ 💀 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang