~3. Ada apa?!!😱

126 13 2
                                    

   “Ada apa?!” tanya penebang itu.suaranya tenggelam dalam bunyi gergaji mesin yang masih menyala.
“Ya,ada apa?!!” ulang temannya setelah mematikan gergaji mesinnya. Kumis yang tak tercukur rapi tergantung rapi  di wajahnya. Suaranya yang berat dan serak membahana memecah kesunyian.

______________________________________

Kelanjutan:

   “ warga pedukuhan datang
lagi! ” ujar penebang yang lebih muda.Ia merendahkan suaranya agar tak terdengar para pengintainya. Wajahnya terlihat pucat pasi. “ Kabut hitam mulai menutupi langit timur.Aku dengar-dengar,kabut hitam ini yang membuat teman - teman kita lenyap!!!”

     “Kau percaya omong kosong seperti itu? Di mana?!! ” tanya penebang kedua. Ia tak peduli suara seraknya membahana ke seantero hutan.pengslaman bertahun-tahun hidup di belantara membuatnya tak gentar kepada siapa pun_atau apa pun. “Akan kuusir mereka!! Tak peduli setan atau manusia!!!”
     “warga pedukuhan bergerak ke barat.”
    “Lumayan buat hiburan.” Ia menjumput tembakau dari saku celananya yang kumal. Jemari tangan kirinya yang tinggal empat tanpa kesulitan melinting tembakau dengan potongan kertas koran. Lalu, mengapit lintingan tembakau itu di bibir nya tanpa menyalakannya. “Ayo, Keluarkan si Kobra!”

      Mereka berjalan beriringan ke balik pohon. Di bawah ilalang kering setinggi pinggang, mereka mengeluarkan ponco butut. Di dalam ponco terdalat sebuah senapan serbu Steyr 9 mm dan sepucuk revolver tua berisi enam peluru.

      Penebang yang lebih muda menimang-nimang revolvernya.Wajahnya memucat karena baru pertama kali menggunakannya, latihan menembak tak sama dengan kejadian di lapangan. Ia berharap tak sampai menggunakannya. “Kita panggil teman yang lain?”

     “Alaa—tak usah, kita bisa mengurus mereka sendiri. Sedari tadi aku bosan menemani gergaji berisik ini!”

      “Aku tak ingin kita membantai warga tak berdosa lagi. Aku tak terlibat dalam pembunuhan sepuluh orang Dayak kemarin,” ujar penebang yang lebih muda.wajahnya memucat.

      “jika kau sampai membocorkan kasus ini, aku juga tak akan segan mengusirmu ke neraka!!!” sentak penebang yang lebih tua.

      Mereka maju beriringan. Penebang yang lebih muda berusaha mengejar. Kedua senjata api teracung di depan wajah mereka. Salah satu penebang menunjuk tempat persembunyian keenam warga itu. Keahlian membaca arah angin dan jejak tak perlu diragukan lagi. Lima belas tahun menjadi penebang kayu ilegal di sumatra, lombok hingga kalimantan membuat mereka merasakan hutan belantara seperti halaman rumah sendiri.

    Sesakan makin rimbun, pepohonan makin rapat, mereka masuk dan menghilang kedalam kegelapan di tengah hutan sungai bening.

    Keenam warga Dayak kehilangan jejak kedua penebang itu. Seakan sesemakan dan pepohonan berpindah demi menghalangi mereka untuk mendapatkan kedua penebang itu.

    Kedua penebang itu tiba di sebuah pohon besar. Mereka tak pernah melihat pohon sebesar itu seumur hidup.

 Mereka tak pernah melihat pohon sebesar itu seumur hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Blood Forest Spirit Hunter❤ 💀 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang