~15. Awal mulanya Sajingan Besar

93 9 0
                                    

💀
***

Beberapa pekan kemudian, Prabu memerintahkan Adang Wor, panglima perang kerajaan Mempawah untuk menghadang armada kapal Inggris pimpinan De hooft yang tiba di perairan Sajingan Besar. Prabu dan keluarganya diungsikan ke kota Bangun.

Armada Inggris yang dipimpin De hooft dengan persenjataan lebih lengkap tiba di Sajingan Besar. Mereka disambut meriam Sri Gunung yang telah disiapkan Adang Wor di dalam hutan Sungai Bening. Namun, meriam yang dibawa Belanda lebih kuat. Mereka membidik pasukan Adang wor dengan meriam kapal yang mendarat di pesisir Sajingan Besar. Meriam kapal kedua diarahkan ke istana Mempawah. Ketika bergerilya di dalam Hutan Sungai Bening mereka dibantai pasukan kegelapan Mbah Kudungga, begitu pula dengan pasukan Inggris. Pasukan bayangan Mbqh Kudungga tak peduli, Pasukan Belanda atau prajurit Mempawah, mereka bantai tanpa sisa.

Mendapat serangan dari berbagai arah, sungai, dan darat, pasukan Adang Wor gugur dalam perang.

Tanggal 11 November 1833, Prabu Angling Dharma menandatangani perjanjian dengan Inggris yang berisi pengakuan kekuasaan pemerintahan Inggris dan perjanjian untuk mematuhi pemerintahan jajahan di Kalimantan Barat.

Setelah kerajaan Mempawah jatuh ke tangan Inggris, Mbah Kudungga membangun kerajaan kegelapannya di pulau Galang, menyelesaikannya dalam semalam karena dibantu seribu arwah dari upacara kurbannya. Ia kembali menguasai hutan dan mengusir pasukan Inggris yang mencoba masuk ke dalam hutan. Warga pedukuhan pun tak satu pun yang berani masuk ke dalam Hutan Sungai Bening; Hutan Darah.

Warga Dayak yang mencari kayu tak berani lagi masuk ke tengah hutan. Mereka mendengar suara-suara ramai yang menggema ke seantero hutan Darah. Seperti orang-orang yang mengobrol. Seringkali mereka melihat banyak bayangan yang berkelebat di antara batang-batang pepohonan di kedalaman hutan.

Sejak saat itu tak ada yang berani mendekati hutan selain orang asing yang baru sekali datang ke tempat itu. Siapa yang masuk ke dalam hutan itu, tak akan kembali lagi, untuk selamanya. Penduduk di sekitar Hutan Tangar Raung menyebut Hutan Sungai Bening, hutan darah.

165 tahun kemudian, ketika Tangar Raung berubah menjadi Sajingan Besar dan banyak hutan yang ditebang dan dibakar, sebagai jawabannya, gerhana matahari merah akan kembali turun di atas langit Kalimantan Barat. Mewarnai bumi dengan warna merah darah. Pasukan Kegelapan akan kembali memperlihatkan kengerian dari hutan darah.

____________________________________________________________________________

HAEE GAES GIMANA KABARNYA? SEHAT SLLU KAN YA? AMINN!!
KIRA2 SAMPEK DI SINI ADA GK YA NUNGGU CERITA INI??! ITU AJA CUMAN, SEKIAN DULU YA TMN"

SALEUM SAYANG DARI ANEUK NANGGROE 💞💞

🔜🔜🔜🔜

The Blood Forest Spirit Hunter❤ 💀 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang