~20. Jejak kabut

46 6 1
                                    


Sungai raya,
Kalimantan Barat
9 Januari 2011

Ardi pov;

Flash back on;

  gue menerobos rombongan penumpang di terminal Siantan, Pontianak. Masih jam sembilan pagi, namun gue sangat mengantuk berat. Akan tetapi, gue masih tetap tak dapat memejamkan mata selama perjalanan. Tak lama kemudian, dering ponsel gue pun berbunyi yang nyaris saja ditelan oleh suara mesin bus.

  Tak lama, gue mengangkat ponsel dan terdengar pula suara Jenar yang memekakkan kuping gue.

  " KAU DI MANA DI?!! " tanyanya. Namun bunyi mesin kendaraan terdengar dari sekeliling gue.

  " Kau serius mau ikut ke Kalbar? " gue berhenti bicara sejenak, lalu bicara kembali. " Kau di mana sekarang, Jen? "

  " Aku masih di Bungunaris! Mau berangkat ke Supadio."

  " Sendirian?!! "

  " Ya, sendiri."

  " Habis mengunjungi keluarga di sana, gue  terus berangkat ke Serawak," ujar gue mencoba terdengar serius. Namun, gue sedang berbohong.

  " Apa Serawak?!! Malaysia?!! " tanya Jenar terdengar shock.

  " Habis itu terus ke Filiphina."

  " Ngapain?!! "

  " Menemani papa. Urusan bisnis." gue mencoba menahan tawa. Gue memang sering diajak ke Filipina, namun kabur di tengah perjalanan karena itu sangat membosankan.

  " Yah, jadi gimana dong?" terdengar Jenar terisak.

  " Budget- ku cuma sampai Kalbar." sejenak suara Jenar menghilang.
" kalau gitu, aku gak jadi ikut!!! Sampai jumpa di Jawa deh, hati-hati ya!!"

  Tak lama sambungan telepon terputus. Akhirnya gue akhirnya bisa bernapas lega, gak kebayang dong kalau gue bawa cewe super duper ribet kayak dia, hehehe😂. Alasan lainnya yah.. Karena gue lebih suka backpacker seorang diri. Jika ada teman, itu pun hanya ketika bertemu di perjalanan.

  Author pov;

  Ardi menerobos rombongan penumpang di terminal Siantan, Pontianak. Masih jam sembilan pagi, namun Ardi mengantuk berat. Dibutuhkan kurang lebih dua jam naik bus untuk pergi ke Semarang. Ia tak dapat memejamkan mata selama perjalanan. Tas ranselnyaberada tepat di sampingnya. Kelelahan masih menggelayut di bahunya. Suara mesin bus nyaris menelan dering ponselnya.

  Ardi mengangkat ponselnya dan terdengar suara Jenar yang memekakkan telinga semua orang jika sedang mendengarnya, termasuk sekarang Andi. Yang sedang berteriak di kupingnya.

  " KAU DI MANA DI?!! " tanya jenar, di seberang sana. Bunyi mesin kendaraan terdengar dari sekelilingnya.

  " Kau serius mau ikut ke Kalbar? " Ardi tak terkejut. Ia meluruskan tubuhnya yang merosot di kursi bus.
" Kau di mana sekarang, Jen? "

" Aku masih di Bungunaris! Mau berangkat ke Supadio."

" Sendirian?!! "

" Ya, sendiri."

" Habis mengunjungi keluarga di sana, gue terus berangkat ke
Serawak," ujar Ardi mencoba terdengar serius. Namun kali ini Ia berbohong.

" Apa Serawak?!! " tanya Jenar shock.

" Habis itu terus ke Filipina ."

" Ngapain?!! "

The Blood Forest Spirit Hunter❤ 💀 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang