~17. Pengunjung gelap

91 8 0
                                    

Ardi pov;

Gue menyadari saat itu telah menjelang dini hari, namun kendaraan saat ini masih sesekali berlalu-lalang di jalanan beraspal yang mungkin menurut gue sedikit basah karena gerimis hujan mengguyur Kota Bandung tengah malam tadi. Gue memeriksa jam di layar ponsel gue, sekarang sudah pukul 02.40 WIB.

Gue melihat toko Swalayan
bertuliskan Auramart buka 24 jam non stop. Meski gue tak suka berlama-lama di dalam toko serba ada itu, akan tetapi langkah kaki gue juga sampai juga di depan toko yang terang-benderang bagai siang tengah hari itu.

di dalam toko swalayan yang terlihat sepi itu, hanya dua orang karyawan laki-laki yang terlihat yang mengisi sif malam mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


di dalam toko swalayan yang terlihat sepi itu, hanya dua orang karyawan laki-laki yang terlihat yang mengisi sif malam mereka. Namun tidak dalam penglihatan gue.

Salah satu karyawan swalayan terlihat sibuk membersihkan papan di depan toko. Ia terlihat menggenggam erat lap pembersih dan botol semprot di kedua tangannya tersebut.

Dalam penglihatan gue, di dalam toko swalayan itu tampak ramai. gue lihat Bukan pengunjung biasa, akan tetapi tubuh mereka hanya berbentuk bayangan hitam yang berkelebat dari rak satu ke rak yang lain. Melihat-lihat barang seakan hendak membelinya.

Gue pun langsung mengeluarkan ponsel, menyalakan perekam dan gue mulai berbicara sembari masuk ke dalam toko swalayan itu. Gue merasakan perasaan yang tak enak.

💀 Lihatlah swalayan yang tampak sepi ternyata ramai pengunjung gelap.. entah apa yang mereka butuhkan ...yang jelas barang-barang yang berada di toko ini bukan untuk kebutuhan arwah!!

Perhatian gue terahlikan ketika salah satu karyawan yang berada di depan komputer di meja menyapa gue: " Ada yang bisa kami bantu? "

" Ah, saya ingin mencari ... " gue mengira-ngira apa yang kurang du dalam kamarnya. " Jas hujan mini ... dan pengusir serangga. "

" kalau gak salah anda tadi mengatakan toko ini ramai? " tanya karyawan itu heran. Dilihat-lihat umurnya sepantaran dengan gue; masih muda, mungkin sekitar dua puluh tahun. Gue lihat rambutnya yang dipotong rapi terlihat basah, kemudian air menetes dari dahi ke pipinya, mungkin habis cuci muka. gue perhatikan Wajah karyawan itu terlihat mengantuk dan letih.

" Ah__itu. Maksud saya bukan toko ini. Toko lainnya. Saya tadi berbicara dengan teman saya yang berada di toko lain sekarang. "

" Jas hujan plastik ada di rak di pojok itu, " timpal karwayan itu terdengar dengan sopan.

" Ya, terima kasih." gue pun tersenyum.

Gue menyalakan lagi perekam dalam ponsel. Ketika gue hendak berbicara, sesosok bayangan berkelebat di samping gue. Uadara di dalam toko tiba-tiba terasa lebih dingin, hmmm... Mungkin karena AC. Gue tak dapat berkata-kata ketika melihat deret rak yang dipenuhi pengunjung bayangan itu. Gue menyadari akan suatu hal pasti ada alasan di balik semua tindakan. Ketika gue menoleh ke arah barang-barang yang berada di dalam rak, seketika degub jantung gue mulai berdebar. Adrenalin membuat gue bersiap menghadapi kengerian di depan gue sekarang.

The Blood Forest Spirit Hunter❤ 💀 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang