Ardi pov;
Gue menyadari saat itu telah menjelang dini hari, namun kendaraan saat ini masih sesekali berlalu-lalang di jalanan beraspal yang mungkin menurut gue sedikit basah karena gerimis hujan mengguyur Kota Bandung tengah malam tadi. Gue memeriksa jam di layar ponsel gue, sekarang sudah pukul 02.40 WIB.
Gue melihat toko Swalayan
bertuliskan Auramart buka 24 jam non stop. Meski gue tak suka berlama-lama di dalam toko serba ada itu, akan tetapi langkah kaki gue juga sampai juga di depan toko yang terang-benderang bagai siang tengah hari itu.
di dalam toko swalayan yang terlihat sepi itu, hanya dua orang karyawan laki-laki yang terlihat yang mengisi sif malam mereka. Namun tidak dalam penglihatan gue.
Salah satu karyawan swalayan terlihat sibuk membersihkan papan di depan toko. Ia terlihat menggenggam erat lap pembersih dan botol semprot di kedua tangannya tersebut.
Dalam penglihatan gue, di dalam toko swalayan itu tampak ramai. gue lihat Bukan pengunjung biasa, akan tetapi tubuh mereka hanya berbentuk bayangan hitam yang berkelebat dari rak satu ke rak yang lain. Melihat-lihat barang seakan hendak membelinya.
Gue pun langsung mengeluarkan ponsel, menyalakan perekam dan gue mulai berbicara sembari masuk ke dalam toko swalayan itu. Gue merasakan perasaan yang tak enak.
💀 Lihatlah swalayan yang tampak sepi ternyata ramai pengunjung gelap.. entah apa yang mereka butuhkan ...yang jelas barang-barang yang berada di toko ini bukan untuk kebutuhan arwah!!
Perhatian gue terahlikan ketika salah satu karyawan yang berada di depan komputer di meja menyapa gue: " Ada yang bisa kami bantu? "
" Ah, saya ingin mencari ... " gue mengira-ngira apa yang kurang du dalam kamarnya. " Jas hujan mini ... dan pengusir serangga. "
" kalau gak salah anda tadi mengatakan toko ini ramai? " tanya karyawan itu heran. Dilihat-lihat umurnya sepantaran dengan gue; masih muda, mungkin sekitar dua puluh tahun. Gue lihat rambutnya yang dipotong rapi terlihat basah, kemudian air menetes dari dahi ke pipinya, mungkin habis cuci muka. gue perhatikan Wajah karyawan itu terlihat mengantuk dan letih.
" Ah__itu. Maksud saya bukan toko ini. Toko lainnya. Saya tadi berbicara dengan teman saya yang berada di toko lain sekarang. "
" Jas hujan plastik ada di rak di pojok itu, " timpal karwayan itu terdengar dengan sopan.
" Ya, terima kasih." gue pun tersenyum.
Gue menyalakan lagi perekam dalam ponsel. Ketika gue hendak berbicara, sesosok bayangan berkelebat di samping gue. Uadara di dalam toko tiba-tiba terasa lebih dingin, hmmm... Mungkin karena AC. Gue tak dapat berkata-kata ketika melihat deret rak yang dipenuhi pengunjung bayangan itu. Gue menyadari akan suatu hal pasti ada alasan di balik semua tindakan. Ketika gue menoleh ke arah barang-barang yang berada di dalam rak, seketika degub jantung gue mulai berdebar. Adrenalin membuat gue bersiap menghadapi kengerian di depan gue sekarang.
Di dalam deret rak itu gue melihat berderet tabung kaca. Di dalam tabung kaca itu gue juga melihat terdapat organ-organ manusia; isinya terlihat bola mata, telinga, irisan hati dan jantung yang masih berdetak!! Gue tak habis pikir bagaimana organ itu masih hidup.

" Ada yang bisa saya bantu? " tanya seseorang di balik punggung gue.
Gue pun mundur selangkah ketika menyadari karyawan itu tiba-tiba berada di belakang gue. Sedangkan yang gue lihat karyawan kedua berada di sisi lain. Mereka hendak mengepung gue!!. Begitulah pikiran sinting yang masuk dalam pikiran gue. Gue tak menduga keadaannya akan jauh lebih sinting lagi.

" Anda benar. Di sini memeang sedang ramai sekarang," ujar karyawan kedua, " Anda orang yang kami cari. "
Gue menyadari diri gue tengah terkepung di deret rak itu. Gue tak dapat berlari ke belakang ataupun ke depan. Gue terjebak,
" Apa yang kalian bicarakan?" tanya gue berpura-pura. Gue mengulur-ngulur waktu untuk memikirkan jalan keluar. Gue baru menyadari bahwa tempat ini tak pernah ada sebelumnya. Karena sudah lama gue tak bepergian di pinggir jalanan Kota Bandung,jadi gue tak menyadarinya. Terakhir kali melihat tempat ini, gue hanya menemukan puing-puing bangunan kota tua. Diam, hening, menunggu kontraktor lain datang membongkarnya.
" Kebetulan persediaan bola mata kami sudah habis. Pelanggan kami bersedia membayar berapapun untuk menikmati bola mata segar!! Toko kami bisa untung besar!! "
" Jadi, ini cara kalian untuk menangkap manusia? Mendirikan swalayan yqng mirip toko manusia?"
Kedua karyawan itu terlihat tengah bergerak maju. Pengunjung toko juga ikut mengepung gue. Akhirnya, gue pun terjepit di tengah-tengah rak itu.
" Tangkap!! Jangan sampai lolos lagi!! Kita jangan mengecewakan Mbah Kudungga!!"
Gue mendorong salah satu rak hingga terjatuh menimpa rak yang lainnya. Tabung kaca berisi organ manusia berjatuhan. Cairan pengawet organ yang berwarna hijau membanjiri lantai.

Kedua karyawan itu meraung kesal. Gue segera melompati rak demi rak yang jatuh berdebum ke atas lantai. Gue tak menyangka kedua karyawan itu tak mengejar gue lagi. Mereka sibuk memungut tabung-tabung kaca yang tak pecah, lalu mencoba menatanya kembali ke dalam rak.
Gue melihat sekilas Pengunjung toko tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Mereka mengambil apa yang bisa diambil di dalam toko itu. Suasana di dalam toko bertambah ramai karena kedua karyawan itu mengejar pengunjung yang membawa lari beberapa tabung berisi bola mata segar berharga mahal.
Gue berhasil keluar dari toko swalayan itu. Napas gue memburu ketika menoleh ke belakang. Tak ada lagi swalayan yang terlihat dengan lampu terang-benderang di sana. Sebagai gantinya, kini berdiri puing-puing toko yang tertutup pagar seng.

Meski kelelahan menggelayut di bahunya, gue menikmati perjalanan malam gue kali ini. Gue menduga tidur gue akan lebih nyaman di penghujung malam yang dingin itu__ meski tak nyenyak. Tepat ketika gue kembali apartemennya, hujan deras mengamuk diluar. Barang-barang yang ditumpuk di balkon berderak-derak. Gue segera mengeringkan tubuh yang basah kuyup. Gue tak sabar menunggu pagi, atau pagi yang tak sabar menunggu gue.
____________________________________________________________________________
SALEUM SAYANG DARI ANEUK NANGGROE 😚💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood Forest Spirit Hunter❤ 💀 [On Going]
Horror• [ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] •⚠ Sunyi sepi... Diam tak bernafas Gelap pekat mengancam diri Tubuh terbujur kaku Tubuh terbujur sendiri Hanya sebujur bangkai kita dan Kita yang menemani Hingar bingar dunia sepi Tak ada gemerlap lampu dunia Kini berga...