IX

1.9K 166 2
                                    

Jennie menggigiti kuku tangannya sembari menunggu Yuan yang sedang ditangani oleh dokter diruang UGD

"maaf" gumam Jennie setelah melihat Limario yang baru kembali setelah mengurus administrasi

Limario mengusap punggung Jennie "gapapa, Yuan memang alergi coklat dan dingin. Kamu belum tau kan?"

Jennie mengangguk, Limario masih mengusap lembut punggung Jennie "yang tenang, jangan panik"

Tak lama dokter keluar dari ruang gawat darurat lalu mendekati mereka berdua "keadaannya sudah membaik, sesaknya muncul diakibatkan alergi ditenggorokkannya, demamnya masih lumayan tinggi. Saya sarankan pasien dirawat inap terlebih dahulu"

"baik dok terimakasih, boleh saya lihat Yuan sekarang?"

Setelah mendapat persetujuan dari dokter, keduanya langsung masuk kedalam ruangan untuk melihat kondisi anaknya.

"yah" suara Yuan masih terdengar walaupun bagian mulut dan hidungnya tengah dipasangi alat nebulasi

Limario mengelus kepala Yuan "kenapa sayang? Yuan mau apa?"

"puyang yah puyang" rengek Yuan

Jennie meraih tangan kanan Yuan "kita nginep dulu disini ya, sama bunda juga"

Ucapan Jennie dihadiahi gelengan oleh Yuan.

"pulang dari sini kita langsung jalan-jalan deh, liat gaga" ucap Limario membuat mata Yuan berbinar, memang sejak lama Yuan ingin melihat gajah di kebun binatang

Jennie tersenyum lega, setelah tindakannya selesai Yuan dipindahkan ke ruang rawat inap bagian VIP.

"kalau butuh sesuatu tinggal bunyikan belnya saja ya pak" ucap salah satu perawat kepada Limario

"baik, terimakasih sus"

Jennie kini tengah menyuapi Yuan, dengan penuh hati-hati. Sesekali perempuan itu menyeka sudut bibir sang anak dengan ibu jarinya.

"dah kenyang nda" keluh Yuan

"satu suap lagi aja ya, bundanya sedih kalau Yuan susah makan. Kan mau cepet liat gaga di zoo" ucap Jennie

"aaaa" Yuan membuka mulutnya, Jennie langsung memasukan sendok berisi bubur kedalam mulut Yuan

"yeay pinter" ucap Jennie bertepuk tangan

Limario yang melihat itu secara tak sadar ia menarik kedua sudut bibirnya otomatis, secepat itu Jennie dapat berinteraksi dengan Yuan layaknya seorang ibu dan anak

"J"

Jennie membalikkan badan tanpa mengubah posisi yang sedang duduk dikursi "kenapa?"

"kamu pulang aja, Yuan biar aku yang rawat. Aku juga udah bilang kak jisoo buat memperpanjang cuti aku" ucap Limario duduk disisi ranjang Yuan

Jennie menggeleng dengan cepat sebagai tanda penolakan kepada Limario.

"kamu lupa kalau udah punya istri? Terus tugas aku apa kalau kamu lakuin itu?"

"aku ga mau kamu repot buat ngurusin Yuan"

"dia anak aku"

Deg

Limario membisu seketika, ia hanya diam dan melihat punggung Jennie yang kian menjauh keluar dari ruangan.

"yah" Yuan meraih tangan Limario

"hai, apa sayang?" Limario menggenggam tangan mungil Yuan yang kini tenggelam dalam tangannya

"mo pipis yah"

MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang