Limario merebahkan tubuh jangkungnya disofa, sedangkan malaikat kecilnya tengah tertidur pulas didadanya
"Lim"
"hm"
Jennie mendekati Limario dengan segala pertanyaan yang ia siapkan tadi sambil menunggu Yuan yang minta dininabobokan terlebih dahulu
"aku mau tanya, boleh?"
Limario membuka menoleh kesebelah kanannya dimana Jennie duduk "tanya aja"
"Irene kemana?"
Wajah datar Limario masih konsisten namun tangannya yang sedang mengusap punggung Yuan kini terhenti sejenak
"surga" jawab Limario singkat lalu ia melihat Jennie sekilas
"dia pergi saat Yuan lahir, hamil diusia muda bikin dia rentan akan keselamatannya. Dia ga selamat pas persalinan karena pendarahan" tambah Limario karena mengerti atas raut muka Jennie yang masih tidak puas atas jawabannya tadi
Jennie terenyuh ketika Limario menjelaskan apa yang terjadi dengan Irene "aku baca surat ini, bisa kamu jelasin semuanya?"
Limario mengambil surat yang Jennie berikan dengan tangan kanannya yang menganggur lalu membacanya.
Setelah itu Limario menjelaskan semuanya kenapa ia bisa menikahi Irene dan apa yang terjadi dengan Irene sampai bisa melahirkan Yuan.
"apa itu alasan kamu juga yang ga bisa datang waktu malam itu?" tanya Jennie yang langsung diangguki oleh Limario
"aku mau nidurin dulu Yuan ke kamar" pamit Limario sebelum meninggalkan Jennie sendiri di sofa ruang keluarga
Jennie kini tidak menaruh kecewa kepada Limario, ia sadar kalau ini bukan sebuah pengkhianatan dimasa lalu melainkan pengorbanan seorang Limario kepada sahabatnya.
**
"kamu masak apa?" Limario mendekati Jennie yang tengah berkutat dengan peralatan masak di dapur
Jennie menoleh sebentar kepada Limario yang sedang mengambil air putih di lemari es "sup ayam buat Yuan sama bikin ayam balado"
"aku sewa maid aja. Mulai besok aku bakal cari" ucap Limario tidak ingin Jennie merasa repot mengurus Yuan dan keperluannya
"aku masih bisa handle sendiri, jadi ga perlu sewa maid segala" putus Jennie yang langsung diangguki oleh Limario
Ya, Limario bukan tipikal orang yang suka berdebat, ia hanya menuruti keinginan Jennie.
"kamu tadi kemana? Ikut tidur sama Yuan?" kini Jennie membuka topik pembicaraan
"cuci baju" ucap Limario sambil mengupas bawang untuk membatu Jennie
Jennie berhenti mengaduk sup yang tengah ia buat "kok sama kamu sih? Baju aku juga?"
Limario mengangguk "iya udah biasa ko"
Bohong Limario, padahal tadi saat ia menjemur dalaman Jennie, Limario mati-matian menahan rasa panas dingin yang bergejolak dalam tubuhnya.
"lain kali aku aja"
"iya"
"ko kita kaya asing ya, padahal dulu kita pernah satu sekolah" ucap Jennie
"iya pernah mantanan juga" celetuk Limario berniat untuk mencari candaan
"cuma cinta monyet doang" kilah Jennie
Keduanya terkekeh, namun seperkian sekon suara Yuan yang mencari ayahnya menggelegar di lantai dua. Lantas Jennie langsung menghentikan aktivitas memasaknya untuk menemui Yuan terlebih dahulu
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
Fiksi Penggemar"Sejauh apapun jaraknya, selama apapun waktunya, kalau jodoh pasti bakal ketemu juga" Jennie Kim dipertemukan kembali dengan mantannya sejak SMA dengan kejutan-kejutan yang tidak pernah Ia duga sama sekali [Jk.Lm]