XIII

1.7K 142 6
                                    

Rasanya tenggorokan Irene sudah kering lagi karena setelah berdebat dengan Jennie, keduanya kukuh ingin membayar bill yang dibawa oleh pelayan yang kini tengah cengo menyaksikan perdebatan Irene dan Jennie.

"ambil kartu ini aja" ucap Irene buru-buru

Jennie menarik kartu tersebut dan memberikan kembali kepada Irene, lalu ia mengganti dengan black card miliknya dan menyuruh pelayan tersebut pergi untuk mengurusnya.

"cepet mas cepet"

"yah, lo mah. Kan gue yang ulang tahun" gumam Irene yang kebetulan hari ini genap menginjak usia 19 tahun

"anggap aja kado" jawab Jennie singkat

Tak disangka kedua cewe cuek dan dingin itu bisa berteman baik, hingga tak heran mereka dijuluki two ice princess yang digandrungi oleh cowok-cowok di sekolahnya.

Irene mengetikkan sesuatu di handphonenya dan seperkian sekon ia menempelkan benda tersebut ke telinga.

"gue disini"

Jennie dan Irene sontak mengalihkan atensinya kepada lelaki yang baru saja menghampiri mereka berdua.

"syukur lo dateng" ucap Irene kepada lelaki tersebut

Limario, iya lelaki itu Limario. Pria itu melirik Jennie sekejap namun sialnya ia malah mendapat eye contact dengan Jennie yang langsung memalingkan wajahnya.

"kalau mau pulang ayo, gue ga bisa lama-lama" ucap Limario membenarkan topi hitamnya

"bukan gue yang mau pulang, tapi Jennie. Gue mau main-main dulu sama Mino. Anterin dia sampe rumah ya, ga boleh ada yang lecet awas" ucap Irene sambil merapihkan tasnya

"eh, gapapa, gausah. Gue bisa pulang sendiri ko" tolak Jennie dengan cepat

"jangan gitu, Jen. Limario baik ko, tapi emang mukanya suka rada judes gitu. Kesian dia orang miskin, daripada bayar taksi mending uangnya kasihin aja ke dia" ucap Irene kini sudah berdiri disamping Limario

Lelaki itu menahan rasa ingin menoyor kepala sahabatnya yang begitu laknat tersebut, ia terus mengumpati Irene dalam hatinya.

Miskin dari sudut pandang yang mana coba batin Limario.

"ya-yaudah deh oke" ucap Jennie pelan karena iba

Irene tersenyum puas lalu menyikut perut Limario dan membisikinya sesuatu

"use your golden opportunity" bisik Irene kepada Limario

Limario mengerti maksud semua rencana Irene, tak di sangka gadis itu menjalankan misinya secepat ini. Baru saja semalam Limario minta di dekatkan dengan Jennie, dan kini misi nya sudah berjalan.

"mmm... mau langsung pulang?" tanya Jennie canggung setelah kepergian Irene berlangsung

Limario masih memandangi punggung Irene yang kini keluar dari cafe dengan senyuman bangga.

"maaf" ucap Jennie sedikit keras

"eh, iya, kenapa?" Limario mengangkat kedua alisnya kepada Jennie

"mau langsung pulang?"

"oh, tunggu sebentar gapapa? Gue pengen beli sesuatu disini"

"buat take away?"

Limario mengangguk.

"yauda sekalian, gue juga mau ngambil kartu"

"ok"

***

MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang