Sudah hampir seminggu Limario tidak menegur dan mengacuhkan Jennie, Limario butuh waktu untuk meredakan amarahnya. Peristiwa kemarin selalu kembali teringat ketika melihat wajah sang istri dan itu akan membuat hatinya kembali terluka, pasalnya saat pacaran dulu Limario begitu menjaga Jennie namun dengan mudahnya lelaki kemarin yang bernama Johny itu dapat menyentuh Jennie dengan sangat mudah sekali pun itu atas kehendak Jennie sendiri.
"siapa yang bisa terbang tinggi?" tanya Limario kepada pria mungil didepannya
Keduanya baru menyelesaikan mandi, Limario memasangkan handuk untuk menutupi tubuh putra kecilnya itu
"Yuan!"
"siapa yang mau naik pesawat tempur?"
"Yuan!"
"okay, naik ke pesawatnya cepet!"
Limario membantu Yuan menaiki bahunya, dengan hati-hati Limario membawa Yuan menuju kamar dengan tawa anaknya yang begitu riang dan menggelegar mengisi penjuru ruangan.
"stop" ucap Jennie memberhentikan langkah Limario
"yah kita dirazia nih" ucap Limario menurunkan Yuan
"maaf karena penumpang tidak memakai sabuk pengamanan, penumpang harus dihukum" ucap Jennie mengambil alih Yuan dari Limario lalu menidurkannya dikasur
"apa hukumnya bunda?" tanya Yuan masih terkekeh
"apa ya, Yah?" Jennie melirik Limario
"kelitikin aja, Bun!" jawab Limario tak kalah riang
Jennie langsung menggelitiki tubuh Yuan yang langsung menggeliat geli, ketiganya tertawa bersama hingga Jennie dan Limario saling membantu memakaikan baju Yuan.
"mau kemana?" Limario menahan tubuh Yuan
"mo ke bibi, Yah"
"cium dulu"
Yuan mencium pipi Jennie kanan kiri dan langsung menuruni kasur.
"yah ko bunda aja sih, awas ya kalau dede lahir, abang ga boleh cium-cium ayah" ucap Limario dihiraukan oleh Yuan
Jennie menahan tangan Limario setelah Yuan keluar dari kamar. "bajunya udah aku siapin"
Limario tak menjawab dan jalan tanpa sepatah kata apapun meninggalkan Jennie. Betul, Limario hanya berpura-pura baik-baik saja apabila didepan Yuan dan egonya kembali seperti biasa apabila hanya bersama Jennie.
***
"kamu pulang cepetkan hari ini?"
Pertanyaan Jennie hanya dijawab anggukan setelah itu Limario mengambil gerakan akan meninggalkan Jennie namun terhentikan karena Jennie memeluk tubuhnya dari belakang.
"dengerin sekaliiii aja, besok Yuan ulang tahun. Aku mau adain acara ulang tahunnya di playground. Aku harap kamu datang" ucap Jennie pelan sambil menyandarkan kepalanya dipunggung Limario
"aku ada meeting besok, nanti aku ajak Yuan jalan-jalan besoknya, terserah kamu ikut atau engga"
Limario menahan dirinya untuk berbalik dan memeluk istrinya itu, namun egonya masih terlampau tinggi hingga ia hanya bisa pergi tanpa kecupan dan seperti biasanya.
***
Setelah melesaikan kuliahnya Jennie mampir kesalah satu caffe sesuai pesanan orang yang ingin menemuinya.
"udah nunggu lama, ya. Sorry, saya baru selesai" ucap Jennie setelah itu duduk di depan perempuan yang sejak tadi menunggunya
"engga ko, Bu" ucap perempuan itu gugup
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
Fanfiction"Sejauh apapun jaraknya, selama apapun waktunya, kalau jodoh pasti bakal ketemu juga" Jennie Kim dipertemukan kembali dengan mantannya sejak SMA dengan kejutan-kejutan yang tidak pernah Ia duga sama sekali [Jk.Lm]