XX

1K 96 0
                                    

Diam - diam Chanyeol mengikuti Irene dari belakang saat gadis cantik itu tengah berjalan dimalam hari menuju kediamannya, hari sudah malam dan suasana hening terasa setelah mereka memasuki pekarangan rumah elite di samping ibu kota itu.

"cantik ko sendirian aja" sapa lelaki dengan gerak-gerik seolah mabuk mencolek dagu milik gadis yang mulai ketakutan itu

Irene sedikit risih dan terus berjalan sedikit cepat namun lelaki mabuk itu terus mengikuti dan mengganggunya

Chanyeol meraih tangan Irene dari belakang dan menuntun tubuh mungil itu agar berjalan disamping kirinya.

"jangan ganggu dia" ucap Chanyeol tegas pada lelaki tersebut.

Lelaki itu menahan pundak Chanyeol lalu menariknya untuk membalikkan badan. Dengan cepat Chanyeol menyembunyikan Irene dibalik tubuh tinggi besarnya.

"lo sendirian disini. Gue ga takut lo dan gue udah siap untuk laporin lo ke polisi" ucap Chanyeol mengintimidasi kepada sang preman yang sudah getar-getir ketakutan ditambah postur tubuh Chanyeol yang tinggi besar itu membuatnya kalah telak duluan.

Lelaki itu seketika mundur dan menjauh dari Chanyeol dengan Irene yang mulai bernafas lega.

"makasih banget" ucap Irene dengan mulutnya yang sedikit bergetar yang hanya dibalas anggukan oleh Chanyeol yang tersenyum dan menerbitkan lengsung pipitnya disana.

Chanyeol melanjutkan langkahnya bersama Irene yang ia tuntun selama mereka jalan beriringan sampai depan gerbang rumah milik Irene dan gadis itu tak menolaknya sedikit pun menerima perlakuan Chanyeol yang menggenggam jemarinya erat.

"lo sengaja nganterin gue?" tanya Irene saat ia sudah berada di depan rumah mewahnya.

Chanyeol menggeleng "rumah gue deket sini, lain kali jangan pulang malam-malam sendirian"

"sekali lagi makasih banyak" Chanyeol membalas senyuman Irene.

Bohong kalau rumahnya dekat sini, nyatanya Chanyeol harus mengambil motornya kembali di depan lalu pulang kerumahnya yang beralawan arah dengan rumah Irene. Kejadian itu semata-mata murni karena Chanyeol ingin melindungi gadis pujaan hatinya yang sudah lama ia sukai.

"kaya orang sedeng lo senyum-senyum sendiri gitu" ucap Mino setelah mendapati adiknya memasuki rumah

"eh tunggu, gue mau tanya" tahan Mino kakak kandung Chanyeol yang kini menyimpan stik ps yang sejak tadi ia mainkan di ruang keluarga.

Chanyeol ikut duduk disamping Mino "nanya apaan, cepet?"

"lo kenal, Irene ga? Katanya satu sekolah sama lo"

Chanyeol menatap kakanya penuh dengan tanya "ada hubungan apa lo sama Irene?"

"kepo lo, orangnya gimana?"

"kepo lo" balas Chanyeol percis seperti Mino

"bangsat" Mino menendang bokong Chanyeol yang langsung enyah menjauh darinya

***

Beberapa hari ini suasana hati lelaki pemilik lengsung pipit itu sedang menghangat karena interaksi dengan si gadis pujaannya bertambah intens, ya contohnya Irene sering menyapanya duluan ketika bertemu atau mengajak Chanyeol pulang bersama seperti kemarin. Tadinya Ia menawarkan tumpangan juga hari ini namun Irene menolaknya dengan alasan ada acara dan ia akan menawari Irene besoknya lagi sampai ia bisa memenangkan hati Irene.

Chanyeol membuka pintu rumahnya, seperti biasa suasana sepi mengisi bangunan mewah yang hanya dihuni oleh Mino--sang Kaka dan dirinya.

"suara cewe siapa ya?" telinga caplangnya menunutun tubuh tinggi besarnya mendekati sumber suara

MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang