X

2K 151 10
                                    

April 2018

Limario membuka pintu rumahnya dengan sisa energi yang ia punya setelah melaksanakan kegiatan kuliah dan bekerja, namun lelahnya seketika hilang ketika melihat wanita yang tengah mengusap perutnya yang sudah membuncit.

"udah pulang?" Irene hendak mengambil tas yang Limario bawa

"biar aku aja, ko belum tidur sih?"

Limario membawa istrinya duduk disofa ruang keluarga, ia merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal.

"cape banget ya?" Irene melirik Limario dari samping

Lelaki itu melonggarkan dasi dan membuka satu kancing paling atas "sedikit"

"mau kemana?" Irene menahan tangan Limario

"mandi dong, aku pengen deket-deket kamu tapi keringetan gini"

Irene menarik kembali lengan Limario yang kini kembali terduduk "jangan mandi dulu, aku seneng aroma kamu kaya gini"

Limario menggiring kepala Irene yang kini menulusup masuk kedalam dekapan suaminya "manja mode on"

Krubuk

"eh suara apa itu?" Irene menarik kepalanya dan menatap Limario

"laper" ucap Limario bersama cengirannya, entah kemana mata hazel itu, hingga sekarang matanya hanya berbentuk segaris

"aku masakin dulu sesuatu buat kamu, tunggu ya" Irene kini sudah berdiri dan akan berjalan menuju dapur

"beneran? Ga cape emang?"

Irene menggeleng "tapi, nanti pijitin pinggang aku ya sampe tidur. Pegel soalnya"

"iya, sayang. Kalau gitu aku mandi dulu"

Irene memandangi punggung Limario, ya memang mereka kini bisa digolongkan menjadi keluarga yang harmonis. Karena perhatian dari masing-masing membuatnya tumbuh rasa kasih sayang satu sama lain, karena sedangkal-dangkalnya perasaan seseorang, apabila terus mengisi waktunya maka cinta akan mulai tumbuh.

***

"ih, kaget!" pekik Irene saat Limario sedang mengambil apel dari lemari pendingin tanpa suara

Limario terkekeh mendapati istrinya yang terkejut "maaf ya cantik"

Pria itu mengusap peluh yang terdapat didahi mulus sang istri lalu mengambil pisau untuk mengupas apel merah yang tadi ia ambil

"mau ga?" tawar Limario menyodorkan sepotong apel yang sudah dikupas

"aaaa" irene membuka mulutnya namun apel tadi tak kunjung diberikan oleh Limario

"ga boleh deng" Limario memakan apel tersebut membuat Irene merenggut kesal

"anaknya ileran nanti heh"

"yauda nih" Limario menyuapkan apelnya kedalam mulut Irene

"mwah mwah mwah" Limario mengecupi pipi Irene bertubi-tubi "seneng aku kalau liat ibunya cemeberut gitu"

"ih"

"kenapa? Ga seneng dicium suami, hm?"

"kata dede masa cium dipipi kanan doang"

Limario terkekeh lalu menciumi pipi Irene yang satunya lagi "mwah mwah mwah"

"disini?" Irene mengetukkan jari telunjuk pada bibirnya

"itu maunya dede juga?"

"bukan, itu mau mamanya" ucap Irene

Limario merapatkan tubuhnya dengan Irene, tangannya mematikan kompor. Setelah api padam, Limario memagut bibir ranum Irene dengan lembut hingga sang istri terbuai akan ciumannya.

MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang