XV

1.4K 137 5
                                    

2016

"Jennie, Mario masuk rumah sakit. Katanya kecelakaan" Jennie menghentikan jarinya yang tengah menulis

Jennie mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Limario, namun berkali-kali panggilannya tidak dapat terhubung karena ponsel Limario tidak dapat dihubungi.

"rumah sakit mana, Nay?" tanya Jennie kepada Nayeon

"kata Irene di RS Citra Medika" jawab Nayeon dengan nada panik

Setelah mendapat informasi tadi, Jennie langsung melesat keluar dari kelasnya. Izin kepada guru bimblenya untuk pergi ke Rumah Sakit, untungnya Jennie langsung diberi izin begitu saja.

"makasih pak" ucap Jennie kepada sang supir setelah membayar tarif taksi

Perempuan itu berjalan cepat menyusuri setiap koridor, mungkin kalau Jennie lupa ini bukan Rumah Sakit ia akan berlari secepat mungkin, namun Jennie memiliki etikanya yang selalu ia pakai.

"oh pasien lewat sini, De" ucap salah satu suster setelah Jennie menanyakan tempat dimana Limario berada

"terimakasih, Sus"

Jennie segera menuju ruangan yang dimaksud perawat tadi, betul saja Limario dan kedua temannya berada didalam sana.

"J, kamu kesini? Sama siapa?" suara berat itu membuat Jennie diam di tempatnya seperti membeku

Limario menghampiri Jennie yang terdiam di ambang pintu dan tidak bergerak sama sekali, namun terlihat jelas sepasang manik kucing itu sudah tergenang air mata.

Bugh

"aduh" lirih Limario saat tangan Jennie menghantam dadanya secara tiba-tiba

"bisa ga sih ga bikin khawatir?!" pekik  Jennie dengan nada marah

Bugh

"sekali aja angkat telpon aku, apa susahnya?!"

Bugh

"AKU TUH TAKUT KAMU KENAPA-NAPA TAU GA?!"

Limario merengkuh tubuh Jennie yang sudah bergetar akibat tangisnya. Pria itu terus mengusap lembut punggung Jennie dan menyimpan dagunya diatas pucuk kepala gadis yang tengah terisak didadanya.

"duduk dulu ya" ucap Limario ketika Jennie sedikit tenang setelah ia peluk lumayan lama

Jennie menuruti perintah Limario, kini ia duduk di kursi yang terdapat didalam ruangan dengan Limario yang sudah berjongkok didepannya

"jangan nangis lagi, maaf ya bikin kamu khawatir" ucap Limario sembari mengusap pipi gembil yang sudah basah karena air mata

Pacarnya itu kini mengangguk dengan isak yang tertahan. Limario tersenyum

"mau minum?" tawar Limario menraih botol air mineral

"i-iya"

"kenapa bisa gini?" tanya Jennie setelah menenggak air mineral yang Limario sodorkan

"tadi kami dikeroyok anak SMA sebelah, J. Untung ada warga yang koyakin mereka, jadi mereka kabur sebelum buat kami babak belur" ucap Limario mencoba menjelaskan

"kamu ada masalah apa sama mereka?" tanya Jennie menyelidik

"kita ga punya masalah apa-apa, tanya aja sama Suho"

Suho yang tadinya menyandar kini menegakkan tubuhnya

"kemarin mereka kalah pas lomba basket, mungkin mereka ga terima kekalahannya kemarin jadi mereka serang kita" ucap Suho diangguki oleh Limario

MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang