8 |⚠️

146 11 1
                                    

Tidurlah
Sebab Ada Rasa Rindu yang Akan datang menemuimu dihari esok .


{fannya A.}

.
.
.
.

Happy Reading✨
.
.
.
.
.
.

Jam menunjukan pukul 23.00 wib. Sedangkan Fana masih berada dibalkon kamarnya. Jujur saja ia sangat merindukan momynya. Bahkan tak terasa air matanya pun membasahi kedua pipinya.

Walaupun dia seorang Leader yang terkenal dengan kekejamannya, Dibalik itu semua ia memiliki hati yang sangat rapuh didalam dirinya. Ia juga berhak merasakan sedih maupun bahagia didalam jiwanya. Sedih karena ditinggalkan dengan seseorang yang ia sayangi bahkan sangat berarti bagi kehidupnya, sosok perempuan yang tegar menghadapi sifatnya, sosok yang paling ia rindukan, rindu dengan pelukan seorang Ibu. Bahagia melihat keluarganya utuh kembali, namun takdir tidak bisa dipungkiri.
.
.

Tiba-tiba terdengar suara ketokan pintu dari luar kamarnya. Jujur saja ia tak suka dengan kedatangan seseorang yang beraninya menginjakkan kaki dikamarnya. Bahakan Dedy maupun abangnya saja tak pernah menginjakkan kakinya sedikitpun dilantai kamar milik Fana. Terakhir yang berada dikamar milik Fana ialah momynya. Semenjak kejadian itu Fana tak suka dengan kedatangan orang asing yang memasuki kamarnya, tanpa seizinnya.

Tok..tok..tok..
(anggep aja suara ketokan pintu🙂)

"siapaa??" ucap Fana dari dalam kamarnya

"gue" ucap seseorang dibalik pintu

"masuk" ucap Fana singkat.

"Beneran nih gpp gue masuk?" ucapnya masih dari luar pintu.

"hm"

Ya jika kalian menebak itu adalah Fino, maka jawabannya benar.

Fino langsung memasuki kamar milik Fana, pertama ia dibuat terkejut dengan seisi yang berada di kamar milik Fana. Seluruh kamarnya bernuasa dengan warna Hitam dan merah serta dilangit-langit kamarnya menggambarkan keindahan galaksi. Pajangan yang tersusun rapi bahkan ada sebuah pistol yang terpapang di setiap dindingnya, dan sebuah Samurai yang berlapis berlian dan emas berada di dinding atas tepat kasur milik Fana, dan juga hiasan lainnya yang tersusun rapi. Dengan backgroud berwarana Merah dan Hitam menjadi suasana terasa dingin.

Fino menganga ketika melihat sebuah samurai yang berada tepat diatas kasur milik Fana.

"Udahlah bang, gosah nganga kek gitu juga kali. Lo orang kedua yang masuk ke kamar gue ya setelah momy pergi. Dan Jadi lo jangan pernah bawa siapapun masuk ke kamar gue! SIAPAPUN inget itu bang" ucap Fana tegas dengan menekan kata siapapun. Sedangkan Fino yang mendengarkan ucapn Fana dengan panjang hanya menganga kembali.

Nih orang hobinya nganga kali ya~batin Fana.

"iya deh iya gue inget kok tengang aja, oh iya busett dah ni beneran lo yang ngomong panjang kan?" tanya Fino tak percaya. Dia baru pertama kalinya mendengarkan ucapan Panjang dari mulut Fana.

"Ya iyalah goblok, orang disini cuma ada lo ama gue doang juga. Masih aja nanya. ga jelas" ucap Fana memutar bola matanya malas. Malas melihat kegoblokan abangnya.

My Name is FANA!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang