35. "Lo berubah"

77 6 1
                                    

Yang tidak merasakan, tidak akan paham.
Yang tidak mengalami, tidak akan mengerti.

______________________

<Fana.A>

Setelah kejadian kemarin, Fana lebih suka menyendiri. Sikapnya semakin hari semakin berubah.

Kini ia sedang berada di taman. Menyendiri dengan mata terpejam.


"Sendirian?" tanya Pria yang diketahui bernama Abian itu.

Fana hanya terpejam tanpa menjawab perkataan pria aneh tersebut.

"hhh" kekehan kecil yang keluar dari mulut Abian. "Nih..." ucap Abian menyerahkan sebungkus roti dan satu kaleng minuman.

Fana pun hanya menaikan alisnya sebelah. "...Makan" sambungnya.

"Gue ga laper" balas Fana cuek.

"Hhh, jangan cuek cuek gitu napa sih by" ucap Abian. Sedangakan Fana hanya memutar bola matanya malas.

"Makan atau gue suapin!"

Fana yang mendengar perkataan itu pun terlonjak kaget. "Gue ga laper!" balas Fana dengan nada kesal.

"Oke, aaa...aaa... Buka mulutnya by" ucap Abian menyuapi roti kedalam mulut Fana. "Bangsat" umpatnya. "Oke oke gue makan sendiri" balas Fana pasrah.

"Nah gitu dong " ucap Abian tersenyum penuh kemenangan.

Fana pun memakan roti yang diberikan Abian untuk dirinya. Selama dirinya memakan roti, tak ada satu pun yang membukak suara diantara mereka.

Bagi Fana kesunyian tempat yang tenang. Namun entah bagi pria yang sedang duduk disebelahnya itu.

"Lo ngilang, trus tiba tiba lo dateng pakai ju..bah. maksudnya.." ucap Abian melirik Fana. Sedangkan Fana hanya fokus ke roti tersebut.

"Lo kemana aja?" tanya Abian khawatir.

"Lo cari gue?" sifat kepedean Fana pun bermunculan lagi. "Dih siapa yang cariin lo, PD! Hh" ucap Abian terkekeh geli.

"Ck!" decak Fana yang terdengar jelas oleh Abian. "Hhh lo mau gue cariin ha?"

Fana pun kembali memejamkan matanya, tak menggubres perkataan Abian.

"Iya gue cariin lo kemarin" Ucap Abian menatap lekat wajah cantik Fana.

"Buat apa lo cariin gue?!" tanyanya dengan mata masih terpejam

"Hufttt..." Abian pun menarik nafasnya panjang. "...Gue khawatir sama lo"

Degg..

"Khawatir? Hhh sejak kapan lo khawatir sama cewek?" tanya Fana membuat Abian terdiam tak menjawab.

"Sejak ada.." ucap Abian menggantung. "..seseorang gue jadi kahawtir sama cewek, terutama..."

"...Lo" balas Abian santai.

Fana pun menyerengitkan keningnya.
Lalu berkata..

Aneh

"Lo berubah..."

"Sikap lo semakin hari bertambah cuek, apa penyebab yang buat lo berubah secepat ini?" tanya Abian serius. "Pertama kita ketemu sikap lo yang cuek masih netral netral aja, tapi sekarang?"

"Apa urusannya sama lo!?" tanya Fana acuh.

"Tuhkann..cuek lagi. Lo punya masalah? Cerita sama gue, gue bakal jadi pendengar setia lo"

My Name is FANA!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang