Dua hari sudah tiara harus mengobati gegar otak nya itu. Sebenarnya sean sedikit malas tapi karna para dokter yg meminta dia untuk segera menindak lanjuti masalah tiara ini, terpaksa dia harus mengiyakan permintaan para dokter itu. Kalau tidak dilakukan nama baik dia yg akan rusak, nanti para dokter itu mengira sean adalah suami yg tidak bertanggung jawab.
Sean harus mengeluarkan uang banyak untuk mengobati tiara. Yg salah itu tiara, kalau tiara tidak membuat sean marah ini pasti takkan terjadi. Berani sekali tiara menggoda seorang laki² dirumahnya. Apalagi sampai mencium tiara didepan matanya sendiri. Bahkan tiara tidak melawan sama sekali. Sebenarnya apa hubungan tiara dengan ardan?
Entahlah memikirkan itu membuat sean inhin marah dan kembali memukul tiara, tapi segera dia tahan. Sean memejamkan matanya, dia lalu mengambil nafas dalam² dan membuangnya.
Sean kini beralih menatap tiara yg terbaring disana, entah tadi ada angin apa yg lewat? Sean merasa sedikit iba dengan tiara yg seperti ini.
Waktu pertama kali dia melihat foto tiara, tiara adalah gadis kecil yg cantik, ceria, tiara mempunyai senyuman yang sangat indah, seperti mahluk polos tanpa dosa. Tapi semenjak tinggal bersama sean, sean sangat jarang melihat sebuah senyum keluar dari bibir tiara, bahkan tiara sedikit berbeda dengan saat sean bertemu dengan nya, tiara terlihat lebih kurus. Padahal sean tidak membatasi jumlah makan tiara, tapi kenapa tiara menjadi kurus.
Sean menggeleng gelengkan kepalanya, kenapa tiba² dia memikirkan tiara? Tidak boleh, sean harus mengutamakan kepentingan pribadinya, dia tidak boleh mencampur itu dengan sebuah perasaan.
Dia juga harus menghancurkan tiara perlahan². ya dia benci dengan tiara, sean tidak boleh menaruh perasaan terhadap tiara, tekad sean.
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi hati sean benar² iba melihat kondisi tiara yg seperti ini. Ahh! Sean benci dirinya yg sangat lemah seperti ini. Dia harus terus menutup hatinya rapat², agar ini tidak terulang lagi dan lagi.
Agar sean tidak terus merasa iba dengan tiara, dia lebih memilih untuk keluar dari sana, mencari udara segar. Diluar sean mendapatkan sebuah sosok yg sedikit familiar. Dari kejauhan sosok itu datang menghampiri sean. Tidak salah lagi, itu sudah pasti ardan. Ardan datang kesini sambil membawa sebuket bunga mawar.
Sean mengerutkan kening nya, untuk apa dia kemari? Apa dia tau kalau tiara sakit?
Ardan memang tau tiara sakit, beberapa hari lalu saat dia datang kerumah sean dan mencium kening tiara, dia sebenarnya belum pergi, ardan hanya masuk kedalam mobil dan melihat sean yg tengah menyiksa tiara. Sebenarnya ardan tidak terima dengan apa yg sudah sean lakukan pada tiara, tapi mau bagaimana lagi ini adalah ini adalah satu²nya cara agar membalas sean.
Sean benar² tidak pantas mendapatkan wanita sempurna seperti tiara, hanya ardan! Yg pantas mendapatkan tiara.
"Untuk apa kau kemari?" Tanya sean dengan nada suara yg dingin, sean melipat kedua tangannya didepan dada dan menatap ardan dengan tajam, tapi ardan mengartikan tatapan sean ini seperti tatapan menghina dan meremehkan.
"Untuk menjenguk tiara" jawab ardan terkesan sangat santai. Sean membulatkan matanya, emosi sean mulai memuncak. Sebenarnya bagaimana ardan tau kalau tiara dirawat disini?
Ardan ingin langsung masuk kedalam ruangan tiara, tanpa permisi dari sean, tapi sean lebih dulu memcegat dia. Sean tidak mau ardan menjenguk tiara. Tiara itu hanya milik dirinya seorang.
Ardan tersenyum miring saat melihat sean yg mencegat dia, dengan aura permusuhan yg sangat sangat pekat. Kenapa sean harus marah bukannya dia tidak menyukai tiara?
"Kenapa? Aku cuma mau menjenguk dia" ucap ardan yg masih sangat santai, tapi malah membuat emosi sean mulai meningkat. Sean lalu menarik kerah baju ardan. Dia mengancam agar ardan tidak dekat² dengan tiara, karna tiara adalah barang miliknya yg tak boleh disentuh orang lain selain dirinya. Tiara hanyalah sebuah barang dimata sean, tidak lebih.
Ardan mendorong agar sean tidak menyentuh dirinya. Ardan membenarkan kemeja yg dia pakai, dia sengaja berpakaian rapi hanya demi tiara saja. Apa ardan tidak ingat kalau dia sudah mempunyai seorang tunangan yg harus dia sayangi?
Ardan ingin kembali masuk, tapi sean mencegat dan mendorong ardan balik. Sean menatap ardan dengan tajam, ardan yg tak mau kalah dia juga ikut menatap sean dengan tajam. Mata mereka seperti mengeluarkan percikan listrik yg sangat dahsyat. Seluruh lorong yg ada disana menjadi menakutkan, akibat mereka berdua ini.
"Ku peringati sekali lagi! Jangan pernah dekat² dengan dia!" Ancam sean yg penuh penekanan pada kata²nya itu. Ardan menyeringai, dia menatap sean dengan tatapan hina.
"Bukankah kau tidak menyukai dia! Jadi kenapa harus marah? Apa kau jangan² juga menyukai tiara atas selama ini yg telah kau perbuat padanya. Ya aku tau kalau kau suka menyiksa tiara, tiara sangat kasihan harus mendapatkan seorang laki² seperti dirimu"
Seketika sean diam beberapa saat. Ardan tersenyum miring, dia senang bisa membuat sean yg sombong ini terdiam.
"Jadi lebih baik kau lepaskan dia! Berikan saja dia padaku, aku dengan senang hati akan menjaga tiara baik²"
Mata sean kini tiba langsung menjadi gelap, matanya benar² dipenuhi dengan amarah, apalagi saat mendengar ardan mau merebut tiara darinya, tidak boleh! Ini masih awal dari penyiksaan tiara, tidak ada yg boleh mengambil tiara sebelum dia puas.
Dengan cepat sean langsung menghajar wajah ardan. Hingga ardan terjatuh kekantai beserta dengan buket bunga yg ardan bawa. Ardan bukannya marah dia malaj tertawa datar.
"Kenapa kau harus marah! Lebih baik kau memberikan tiara padaku. Ya aku memang sudah mempunyai tunangan, tapi entah kenapa rasa cintaku lrbih besar pada tiara. Tiara itu sangat cantik dan baik, hanya orang bodohlah yg menyakiti tiara. Kau suaminya, tapi kalian hanya menikah diatas sebuah lembaran kertas, bagiku itu tidak ada artinya. Jadi aku masih bisa merebut tiara kapanpun aku mau, hanya butuh waktu yg tepat saja" ardan bangkit dan membersihkan pakaiannya itu.
Sesn yg sudah terlanjur emosi, tanpa pikir panjang langsung menghajar wajah ardan lagi dan lagi. Untung tidak ada satupun orang yg lewat disana, jadi sean bisa menghajar ardan sepuasnya. Lagi² ardan bukannya marah dia malah tertawa. Sean yg kesal melihat tawa busuk ardan itu, kembali memukuli wajah ardan hingga berdarah. Sean menarik kerah baju yg ardan pakai.
"Ku ingatkan sekali lagi!!! Jangan pernah kau mendekati tiara lagi! Atau keluargamu yg akan kena imbasnya!" Ancam sean, menghempaskan ardan. Sean mengambil sapu tangannya yg dia simpan di kantong celana, dia lalu membersihkan tangannya yg tadi menyentuh ardan. Najis bagi sean sekali lagi sampai menyentuh ardan.
Kali ini ardan benar² merasa terhina dengan sean yg mengelap tangannya itu. Ardan bangkit dan berdiri didepan sean dengan wajah yg sudah bonyok, akibat sean. Ardan mengambik buket bunga yg jatuh di lantai itu. Dia sengaja membeli mawar karna dia tau kalau tiara itu sangat menyukai bunga apa lagi bunga mawar, ardan sering melihat tiara menanam sebuah mawar dirumah etnan. Makanya halaman rumah etnan menjadi indah dan berwarna, itu semua karna tiara yg rajin menanam bunga disana.
ardan lalu langsung memberikan bunga itu pada sean.
"Berikan pada tiara dan bilang suatu hari nanti aku pasti akan mendapatkan dirinya" ardan meninggalkan sean setelah berbicara omong kosong menurut sean.
Ardan memang tidak membalas apa yg telah sean perbuat pada wajahnya itu. Tapi suatu hari nanti dia akan membalas semua yg telah sean perbuat pada nya. Ardan tersenyum miring.
"Tunggu aja" ardan pergi menjauh dari sana, sesekali dia memegang sudut bibirnya yg terasa sakit itu.
Sean menatap buket bunga pemberian aedan itu.
"Cihh"
Kebetulan atau apa, tak sengaja ada tukang pembersih disana. Sean memanggil orang itu dan langsung memberikan bunga yg ardan bawa itu, dia menyuruh agar orang itu membuang buang ini jauh², karna dia tidak mau melihat bunga ini lama². Dengan perasaan bingung orang itu mengambil buket bunga yg sean sodorkan itu.
Sean lamu kembali masuk kedalam sana, meninggalkan orang itu tanpa mengucapkan terima kasih kepada nya.
Orang yg bekerja sebagai pembersih ruangan itu, menggaruk kepalanya bingung.
"Bunga sebagus ini dibuang? Sangat disayangkan, lebih baik aku ambil saha dari pada mubazir. Dasar orang kaya"
Orang itu lalu pergi sambil membawa bunga yg tadi sean berikan, padahal sean menyuruh dirinya untuk membuang itu tapi kenapa malah dia ambil, aneh!Tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
My HUSBAND a CRUEL devil
RomantizmPernikahan dan ulang tahun merupakan hari yg paling membahagiakan dalam hidup Pernikahan adalah Mengucapkan janji suci bersama orang yg kita cintai dan sayangi. Ulang tahun hari dimana kita merayakan pertambahan umur kita, banyak yg merayakan bersam...