11🏁|| Drop out?

184 45 1
                                    

They don't know about us - One direction🎶
.
.

Stay solid ya guys!
Don't forget to vote juga🌊

****

Dito menolak ajakan teman-temannya untuk membolos, ia memilih menyendiri di taman belakang sekolah yang jarang di datangi siswa-siswi SMA Singaraja, karena rumor angkernya. Namun, inilah Dito! Bodo amat dengan semuanya.

Asap rokok Dito hembuskan dari hidungnya, dari kemarin Dito stres dengan banyaknya pikiran dan beban.

Seperti sebelumnya, seseorang mengintip Dito dari kejauhan karena mendapat pesan beberapa menit lalu,

Unknow:
Dito di tman blakang skolh, dia lgi stres. Gue gk tega

Ia membawa sebuah botol air mineral yang akan ia berikan pada Dito.

"Gue titip ke siapa? Gak ada orang di sini," Monolognya menatapi botol air mineral itu.

Sampai, ia melihat seorang lelaki yang sedikit berlari menuju taman belakang sekolah. Ia menghentikan lelaki tersebut.

"Ada perlu apa ya?" Tanyanya.

"Gue mau titip minuman buat Dito. Jangan, bilang dari gue ya!" Ucapnya memberikan air mineral itu.

"Kenapa gak kasih sendiri aja?"

"Bisa gak, gak usah banyak nanya? Buruan." Ucap seseorang itu dengan kesal. Nyuruh kog ngegas sih mba?

"Oke!" Lelaki itu kembali berlari menghampiri Dito.

"To, woiii! Lo di panggil ke Ruang kepsek." Ujar lelaki tadi saat sudah berada di belakang Dito.

"Oh, oke!" Dito membuang putung rokoknya dan berdiri untuk ke Ruang kepala sekolah.

Lelaki tadi menyodorkan sebotol air mineral yang membuat Dito menyrengit kebingungan, "Dari cewek buat lo! Dia bilang 'jangan kasih tau dari gue' gitu."

Dito menerima minuman tersebut, "Thanks."
Ia kembali berjalan dan kembali menemukan sebuah note di sana.

Jangan kebanyakan ngrokok! Kasian sama organ dalem lo. Di minum ya. Gue tau tenggorokan lo kering gara-gara abis ngrokok, buanyak!

Your secretfans🖤

Dito tersenyum simpul membacanya, kemudian ia meneguk air mineral itu sambil menyusuri koridor. Ini hadiah ke sekian kalinya dari sang fans rahasianya.

****

Menyekam, satu kata yang dapat mendeakripsikan Ruang kepala sekolah saat ini. Tampak semua anak inti Rendra telah berkumpul di sana. Termasuk Mami dan Papi Dito.

"Permisi..." Ucap Dito saat memasuki ruangan tersebut.

"Silahkan masuk, kalian pasti sudah mengerti mengapa saya memanggil kalian kemari kan?" Ujar Pak Bambang- kepala sekolah.

Mereka bertujuh mengangguk mengerti, "Sebenarnya, saya amat sangat menyayangkan kelakuan kalian, apa lagi Dito dan Juan, salah dua dari beberapa siswa yang mengharumkan nama SMA Singaraja karena prestasi. Bagaimananya semua keputusan Pak Edward?" Tanya Pak Bambang memastikan.

Edward Sinklear Adhitama adalah pemilik hak penuh atas SMA Singaraja, di bantu beberapa koleganya untuk penyaluran dana.

"Baik Pak, mereka semua memang pantas di Drop out. Biar mereka mikir! Orang tua bayar mahal-mahal untuk sekolah anak mereka, malah di balas dengan kalakuan seperti ini." Jawab Edward, ia menatap tampang mereka satu persatu dengan tatapan kecewa.

TOsCHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang