19🏁|| Possessive

156 47 0
                                    

Happy reading my readers dan siders💅🏻
.
.

HIVI - Pelangi🎶

****

Masih hari yang sama, Nessa mendapat panggilan dari Bu Saidah. Sudah sebulan ini ia tak mengunjungi Bu Saidah di Ruang BK. Perasaan Nessa tak karuan, gugup, cemas, dag-dig-dug. Apa kira-kira yang di inginkan Bu Saidah?

Cklek!

"Permisi, Bu. Ibu manggil saya?" Ucap Nessa menghampiri Bu Saidah yang duduk manis di bangku kerjanya.

"Iya, silahkan duduk!" Ucap Bu Saidah datar, ini yang membuat Nessa semakin ketar-ketir. Apa ia akan di marahinya lagi? Tapi, apa salahnya kali ini?

Nessa duduk di bangku yang berhadapan dengan Bu Saidah, tampak Bu Saidah melepaskan kaca matanya dan menatap Nessa serius, "Kamu tahu, apa tujuan saya memanggil kamu?"

Nessa menggeleng, "Memangnya, saya ada salah apa lagi ya, Bu? Perasaan, Dito and the genk gak bolos hari ini." Ujar Nessa.

"Bukan itu, kamu tahu ini bulan apa?"

Nessa mengerutkan keningnya, Bulan? Untuk apa bertanya seperti itu? "Ini bulan Agustus." Jawab Nessa.

Tiba-tiba Bu Saidah mengulas senyum yang membuat Nessa semakin bingung, "Itu tahu, jadi saya memanggil kamu untuk meminta anak buahmu untuk mengamankan acara Agustusan nanti." Terang Bu Saidah.

"Anak buah? Saya?" Beo Nessa kebingungan.

Bu Saidah mengangguk, "Iya, para buronanmu itu. Mereka kan 'genkster'." Ucap Bu Saidah menekankan kata Genkster.

Nessa menelan salivanya susah payah, "S-siapa yang Ibu maksud?" Tanya Nessa gugup.

"Hei! Kenapa kamu gugup? Maksud saya, Dito dan geng tawurannya itu. Kan mereka kuat tuh, jadi kita gak usah manggil satpam bayaran!" Jelas Bu Saidah.

Nessa menghela nafasnya dan tersenyum, "Ibu bisa aja, sampe takut saya lho."

"Kenapa takut?"

"Eh, anu... Saya kira saya buat kesalahan, gitu maksud saya!" Ujar Nessa terkekeh.

"Oh, yasudah. Sekarang, kamu langsung ke kelas XI IPA 4 saja."

"Hah? Sekarang, Bu?"

"Ck, Yaiyalah! Sudah, buruan sana. Nanti, keburu mereka kabur!"

"Heh, iya!" Nessa berdiri dari duduknya dan berpamitan dengan Bu Saidah, "Saya pamit ya, Bu!"

****

Nessa berjalan menuju kelas XI IPA 4, malas sekali harus bertemu geng curut. Apa boleh buat? Ini perintah, tak bisa ia bantah.

"Permisi!" Salam Nessa mengetuk pintu Kelas XI IPA 4.

"Iya, Nessa. Ada perlu apa?" Tanya Bu Susan- guru Bahasa.

"Itu Bu, saya di minta Bu Saidah untuk menyampaikan pesan."

"Oh, yasudah. Silahkan masuk!"

Nessa melangkah masuk ke dalam dan mendapat sambutan heboh dari seisi kelas. Maklum, artis bre!

'Hwaa! Ngapain si Echa?'

'Ck, cari gara-gara apaan tuh cabe?'

'Pasti, mau jemput Natta, kan mereka pacaran.'

'Gayanya sok iya!'

'Echa, makin cakeb, beuuh...,'

'Cewek gak tau diri tuh,'

TOsCHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang