18🏁|| Tukang telat

143 46 1
                                    

Aku nulis karena gabutz banget, sumpah!

Pencet bintang ⭐
.
.

Red Velvet - Kingdom come🎶

****

Hari senin, hari yang paling mengesalkan dan menjengkelkan bagi seluruh pelajar. Lebih, lebih, para kaum hawa yang menjerit-jerit karena skin care nya terbuang percuma. Tentu saja, apalagi kalau bukan Upacara Bendera. Begitu pula dengan Nessa, bukan karena upacaranya, namun sebagai staf kedisiplinan ia harus patroli dari barisan kelas ke kelas. Dengan kedua antek-anteknya, ia berjalan mengitari kelas XI. Revan dan Mella.

"REGANDA SAPUTRA, Mana dasi lo?" Tegur Nessa berkacak pinggang di hadapan Rega (Ketua kelas IPS 5 itu lho! Kang gosip, kalo lupa coba cek part 2).

"Hehe, lupa Cha! Beneran, suer." Elaknya membentuk huruf 'V' dengan kedua jarinya.

"Gak mau tau, beli di koprasi sekarang! 5 menit lagi gue balik dan lo harus udah pake dasi!" Peringat Nessa mendelik tajam.

"Iya, nih gue beli!" Rega pergi meninggalkan Nessa ketakutan.

Nessa berjalan menuju baris kelas IPA, tampak rapih-rapih, itu salah satu ciri anak IPA. But,

"Astaga! CURUT GOT! Apa-apaan lo? Mana dasi lo?! Kenapa baju lo keluar semua?! Hah!" Nessa berkacak pinggang dan melotot memarahi Natta yang tampak glagapan, bagaimana tidak? Raut wajah Nessa tampak sangat berbeda 180° dari sebelumnya. Lebih menyeramkan dari singa kelaparan, "Heh? Itu Cha, anu,"

"Anu apa?!" Bentak Nessa.

"Hehe, nih dasinya." Natta menyodorkan dasinya yang ia keluarkan dari saku celananya.

"Pake! Baju juga masukin!!"

"Emh, iya!" Pasrah Natta. Kemudian mata Nessa berpencar mencari mangsa langganannya, siapa lagi kalau bukan anak Rendra.

"Ekhem!" Deham Nessa yang sudah berdiri di barisan anak inti Rendra yang sedang berbincang-bincang. Ngegibah bos!

"Waduh, gue gak bawa topi lagi, njir!" Bisik Kenzo kepada Fero.

"Matamu gak lihat, gue juga kale! Oke-oke, santuy dulu, gan!" Balas Fero mengatur kegugupannya.

"Eh, mbak Echa. Astaga! gak cantiknya itu lho, gak luntur-luntur. Pake skin care apa?" Puji Fero cengengesan.

Nessa melempar senyuman manis kemudian, ia menarik dasi Fero kencang hingga Fero sedikit tercekik, "Pakai dasi yang rapih donk!" Tegur Nessa dengan nada yang manis pula, kemudian menarik lagi dasi Fero, Tuhan! Tolong hambamu ini.

"Nah, rapih!" Nessa mengusap kedua bahu Fero kemudian menepukkan tangannya seakan berdebu.

"Kenzo, topi lo mana?" Tanya Nessa dengan senyuman manis.

"Ketinggalan, hehe!"

"Beli di koprasi! Sama Fero juga. Sekarang!!" Titah Nessa berubah menjadi seram. Kenzo yang glagapanpun langsung menarik tangan Fero, Nessa kembali berjalan menuju anak inti Rendra lainnya.

"Rizal! Baju lo kenapa gak di masukin?" Tanya Nessa bersedekap dada.

"Resleting celana gue rusak, Cha! Bener deh." Ucap Rizal sungguh-sungguh.

"Revan! Coba cek!" Titah Nessa kemudian ia berjalan menuju Kevin dan Angga yang menyengir lebar ke arahnya.

"Hehe, Pagi bu bos! Makin cakep deh!" Puji Angga dengan tampang mengesalkan.

"Gak usah panggil gue bu bos! Gue bukan bos lo, ngerti?!" Bentak Nessa melototkan matanya membuat Angga mengangguk patuh.

"Lo lagi pake sepatu warna apa, Vin?" Tanya Nessa sekali menunduk untuk melihat sepatu Kevin.

TOsCHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang