03🏁|| Ancaman

305 64 14
                                    

Janganlah menjadi pembaca gelap, dear! Karena, gelap itu tidak baik🤣
.
.

Image dragon - believer🎶

****

Nessa di suguhkan pemandangan yang tampak menakjubkan dari kamar seorang gadis yang Dito mintai tolong, ternyata ia adik kandunganya. Pantas saja Dito tampak lembut dan manis dengannya. Berbeda dengan sifatnya pada Nessa!

"Duduk aja kak, biar gue ambil baju ganti." ucapnya lembut kepada Nessa. Nessa hanya tersenyum kikuk dan duduk di kursi kayu milik gadis tadi. Namun, belum sampai Nessa duduk, gadis itu memperingatinya, "Di kasur aja kak!"

"Tapi--"

Ia tersenyum lalu menggeleng kepada Nessa, "Gak papa, kak!"

"I-iya." Nessa mengiyakan saja, lagi pula dia pemilik kamarnya, tak enak jika menolak.

Tak butuh waktu lama, gadis tadi kembali dengan membawa kaos dan celana kain warna hitam, "Nih kak bajunya sama celana, udah ada pembalut nya juga kok!"

"M-makasih, toiletnya dimana ya?" tanya Nessa. Gadis itu menunjukkan arah toilet kepada Nessa.

Nessa keluar dari kamar mandi mengenakan baju dan celana milik gadis tadi lalu memasukkan seragamnya ke dalam papper bag yang ia berikan juga.

"Bagus deh, kak!" pujinya kepada Nessa.

"Makasih, nama lo siapa?"

"Oh iya lupa," ia menepuk dahinya pelan lalu menyodorkan tangannya, "Gue Eliya Queenze Adhitama, adiknya bang Al, eh bang Dito maksudnya."

"Iya gue tau, gue Anessa Keyla Adzeino. Lo bisa panggil gue Echa aja." ucap Nessa menerima jabatan tangan Eliya.

"Senang berkenalan dengan anda." canda Eliya. Fun fact, Nessa kira Eliya gadis yang judes dan dingin seperti abangnya. Nyatanya, salah besar, justru Eliya gadis manis dan lembut.

"Sama, saya juga."

"Kak, kakak sekelas sama abang ya? Atau kakak ini pacar abang?" tanya Eliya menyelidik.

Nessa terperanga, pertanyaan macam apa ini? "Bukan, gue sama Dito beda kelas, kebetulan aja kenal."

"Tapi bang Dito itu gak punya temen cewek. Dan kakak itu juga cewek pertama yang abang bawa ke rumah." terang Eliya.

Nessa tak heran, memang ia sudah menduga bahwa Dito itu tipikal pria anti wanita, "Eum, gitu."

"He'em kak!"

"Lo sekolah dimana, El?"

"Di Cempaka Indah."

"Udah SMA?" kaget Nessa. Bukan apa-apa, Eliya tampak baby face, ia kira masih SMP.

Eliya terkekeh kecil, "Iya lah, baru kelas X tapi. Emang banyak kok yang bilang gue anak SMP, karena gue masuk lebih awal setahun."

"Kirain."

"Pulang dianter siapa kak?"

Nessa baru ingat, ini masih jam pelajaran. Apa ia bolos saja? "Nggak tau deh, motor gue di sekolah soalnya."

"Kakak bawa motor?"

"Iya,"

"Yaudah mending abang aja ya, yang nganter."

"Tap--"

"Udah ikut aja!" paksa Eliya menarik tangan Nessa ke kamar yang bersebelahan dengan kamar Eliya.

"Abang! Anterin kak Echa pulang, malah main PS lagiiii...!" omel Eliya menghampiri Dito yang asyik bermain PS. Sontak itu membuat Dito menghentikan aktifitasnya dan menoleh ke arah adiknya. Namun, tanpa sadar matanya terpaku dengan Nessa.

TOsCHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang