15🏁|| Queen and King Ice

154 43 8
                                    

Part ini menyakitkan untuk para jomblo, jadi gak usah mendekat kalo gak kuat. Vote aja!

Full part, isinya boys semua🐊


****

Jadi, ini kejadian sebulan yang lalu. Waktu apa? Waktu, Juan di jodoh-jodohin sama Olive oleh Mamanya...

Flashback on√

"Mama mau kenalin kamu sama anak temen Mama!" Ujar Jihan- Mama Juan.

"Cowok?" Tanya Juan singkat.

"Cewek lah, Mama pengen kamu punya pacar. Pengen dia main kesini, bantu Mama masak, curhat-curhatan, ke mall bareng-"

"Cari asisten aja. Juan gak minat." Tolak Juan.

Wajah Jihan berubah menjadi sedikit sedih, "Ayolah nak, satu aja Mama minta sama kamu, kamu itu anak Mama sama Papa satu-satunya. Kamu mau di kira homo sama temen-temenmu yang udah gonta-ganti pacar itu?"

"Dito gak pernah gonta-ganti, yang lain juga jomblo semua." Jawab Juan enteng.

"Ck, kalau kamu nolak, Mama gak mau makan sebulan. Biarin aja Mamamu ini mati kelaparan karena anaknya." Rajuk Jihan.

"Yaudah, Iya." Pasrah Juan.

Sebenarnya ia sangat mlaas dengan makhluk yang bernama Cewek itu. Bagaimana lagi, ini perintah sang Mama. Ia tak mau di cap sebagai anak durhaka.

Malamnya ia mengantar sang Mama untuk berkunjung di rumah temannya sekaligus mengenalkan dirinya dengan anak Mamanya itu.

"Assalamualaikum!" Salam Jihan seraya mengetuk pintu sebuah Rumah di kawasan perkomplekan elit.

"Waalaikumsalam!" Seorang wanita parubaya seusia Jihan.

"Jeung, apa kabar?" Ucap Jihan kemudian cipika-cipiki dengan wanita parubaya tersebut.

"Alhamdulillah baik, eh ini siapa? Anakmu?" Tanyanya menunjuk Juan yang berdiri di kanan Mamanya.

Juan sedikit tersenyum kemudian menyalami wanita tersebut, "Juan, tante!"

"Oh Juan, makin ganteng ya anakmu. Udah lama gak ketemu." Pujinya pada Jihan.

"Iya donk! ini tante Lesia, Jun. Gak lupa kan?" Tanya Jihan di angguki Juan. Memang sudah lama sekali ia tak jumpa dengan Lesia, mungkin saat masih SD. Itupun tak sengaja. Bahkan suami atau anaknya Lesiapun, ia tak kenal.

"Silahkan masuk dulu."

Mereka memasuki Rumah Lesia yang luas dan duduk di Ruang tamu, cukup nyaman rumahnya, Juan akui itu.

"Sebentar ya, kalian duduk saja!" Titah Lesia, mereka duduk dan tampak Lesia melenggang menjauh untuk mengambilkan hidangan untuk tamunya.

"Gak sabar deh Mama buat ngenalin kamu sama anak Lesia." Ucap Jihan girang.

"Hm," Jawab Juan malas-malasan, ia membuka ponselnya untuk mengusir kebosanan ini.

"Maaf ya, pasti lama. Ini minumnya di minum dulu." Ujar Lesia menyuguhkan dua cangkir minuman.

"Makasih Les. Oh iya, mana anakmu? Sudah lama gak jumpa sama si cantik." Ucap Jihan antusias.

"Sayang banget, tadi tuh dia pam-"

"Assalamualaikum, Mamii!" Panggil seseorang yang baru masuk dari luar memeluk Lesia dengan manja.

"Waalaikumsalam, baru pulang nak?" Tanya Lesia di anggukinya.

TOsCHA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang