MMS

892 129 57
                                    

An : Vote Aja Dulu Ntar lupa loh

Happy Reading

Sorry for typo




"Tuan Jung?!!"

"Tuan Jung, astaga maafkan aku"panik Jungwoo yang langsung memapah badan kekar Jaehyun untuk berdiri.

***

"Awh!!..pelan pelan..!!"

"Ini aku sudah pelan pelan tuan jung, kumohon jangan bawa masalah ini ke tuntutan hukum, aku sungguh tidak bermaksud mencelakai tuan jung"mohon Jungwoo yang masih membersihkan luka di dahi Jaehyun.

Saat memukul beberapa waktu lalu, Jungwoo tidak menyadari kalau di tas kerjanya terdapat aksesoris besi kecil, sehingga aksesoris itu menghantam dahi Jaehyun yang berakibat dahi pemuda jung itu robek, darah yang keluar bukan sedikit, hingga membuat Jungwoo panik dan merasa bersalah, iapun membawa Jaehyun ke unit apartement nya sebagai rasa pertanyaan jawaban.

"Tahan sedikit ya, aku akan mengoleskan betadine, mungkin ini akan sedikit perih"ujar Jungwoo sementara Jaehyun hanya mengangguk pasrah.

"Aah.. Perih sekali sayang!!"keluh Jaehyun, Jungwoo dengan cepat menghembus luka Jaehyun, ia bahkan lupa untuk mempermasalahkan panggilan sayang dari si namja dominan.

"Apakah masih perih?"tanya Jungwoo lembut, Jaehyun mengangguk.

"Iya perih sekali, kepala ku juga terasa begitu pusing, seperti terhempas menabrak benda keras!"ujarnya khas orang Kesakitan.

Jungwoo menyodorkan segelas air putih"minumlah dahulu, agar pusingnya hilang"sarannya.

Dengan di bantu Jungwoo, namja jung yang mengaku kepalanya terasa pusing itu berhasil meneguk segelas air putih yang di sodorkan oleh Jungwoo tadi, dengan telaten Jungwoo menyandarkan tubuh Jaehyun kesandaran sofa, lalu meniup luka si namja dominan.

"Tuan Jung, aku akan memasang kain kasa dan plasternya, jadi tolong tahan sebentar ya, aku akan melakukannya dengan hati hati"Jungwoo kemudian memakaikan kasa dan plaster, menutupi luka Jaehyun dengan rapih, yang diakhiri dengan sebuah tiupan halus darinya.

"Tidak bisakah kau memanggilku dengan Jaehyun saja, atau sayang begitu?"resah Jaehyun yang membuat wajah kesakitan.

"Aku masih memberi kompensasi untuk orang sakit tuan jung, baiklah, aku akan mengambil belanjaan ku dulu di bawah, silahkan istirihat di sini, ataupun di kamarku, aku pergi dahulu tuan jung"

Selesai berpamitan, Jungwoo pun pergi keluar dari unit apartemen nya, sepeninggal Jungwoo...

"Ahh... Lumayan juga bermodalkan luka kecil, aku dapat kesempatan berduaan dengan pujaan hati"girangnya.

Dengan semangat ia menjelajahi isi rumah si namja seo, entah kemana perginya rasa sakit yang di ucapkan nya beberapa saat lalu.

"Wah.. Apartemen nya begitu rapih, ia sangat telaten menyusun perabotan rumahnya, memang tipe istri idaman"pujinya

"Eh? Mengapa dapurnya begitu berantakan sekali?, jika ia menjadi istriku kelak, akan ku beri pencerahan dia agar rapih secara keseluruhan"ia menggeleng, sambil bersiul mengamati setiap sudut apartement teman sepekerjaannya itu.

Tit tit tit tit...cklik..

Suara kode keamanan pintu apartemen itu membuat Jaehyun luluh lantak, dengan terburu buru ia segera berlari menuju sofa tempat nya terakhir kali ditinggalkan oleh Jungwoo, untungnya kaki panjangnya membuat langkahnya kian cepat, sehingga ia sampai sebelum si namja seo itu masuk kedalam apartemen.

My Metamorposa Story (Jaewoo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang