MMS

1.1K 175 32
                                    

An : vote aja dulu ntar lupa loh

Happy reading

Ps : part sedikit lebih panjang dari biasanya, semoga tidak bosan dan memaklumi jika ada yang namanya Typo ♡´・ᴗ・'♡



Matahari telah menunjukkan rupanya, pancaran cahayanya sudah menerangi sebagian langit, sinar berwarna kuning keputihan itu menerobos masuk kedalam jendela asrama yang ditempati Jungwoo, dan cahaya hangat itu sukses membangunkan pemilik asrama dari tidurnya, tangannya menjulur keatas menarik tubuhnya yang diiringi mulut menguap khas orang bangun tidur.

Tangannya mengucek mata sebentar, setelah dirasa bahwa seluruh nyawanya telah kembali, ia melihat kearah seberangnya, kasur Taeil sudah rapih, Jungwoo mengamati sekitarnya, ia tak menemukan Taeil di manapun mungkin kah sahabatnya sudah pergi ke gedung sekolah?, tapi ini hari sabtu, biasanya Taeil sangat malas pergi kesekolah pada hari sabtu, karena di hari sabtu tidak ada mata pelajaran, hari sabtu adalah hari ekstrakurikuler, ia dan Taeil tidak mengikuti satupun bidang olahraga, seni, ataupun osis sekalipun, mereka terlalu malas mengikuti organisasi, biasanya ketika hari sabtu mereka akan berkedok sebagai pengurus perpustakaan agar tidak di marahi para seonsaengnim.

Mungkinkah yang di katakan dokter park semalam adalah benar, tetapi sebelum ia benar benar hilang kesadaran, ia mendengar suara Taeil menyebut namanya, tapi dokter park berkata bahwa bahwa yang menolongnya adalah petugas kesehatan, apa mungkin dokter park berbohong padanya?, sungguh Jungwoo tak ingin berprasangka, kini ia lebih takut jika Taeil benar benar marah padanya.

Setelah selesai berseragam, pria berbadan gemuk itu bergegas menuju sekolah, sesampainya, ia terlebih dahulu menuju kantin untuk mengisi perutnya. Di kantin ia juga tak menemukan sahabat pendeknya itu, ia tak memiliki teman berbicara selain Taeil, semua siswa di sini membencinya, ia tak terlalu berharap banyak pada belas kasih siswa yang ingin mengajaknya berbicara, ia tak perlu teman selain Taeil.

"Hai, sendirian?, dimana temanmu yang pendek itu?"ujar seseorang pada Jungwoo. Jungwoo melihat kekanan lalu kekiri, tanpa menjawab ia melanjutkan acara  makannya.

"Hei?!"Ujar orang itu lagi.

"Maaf, kau berbicara padaku?"tanya Jungwoo pada orang itu.

"Tentu saja dengan mu, memang siapa lagi?, dengan mu kim Jungwoo"kesalnya.

"Aku minta maaf jika berbuat salah kepadamu, aku akan pergi jika membuatmu terganggu"

"Hei, santai lah kim Jungwoo, bagaimana mungkin kau berbuat salah padaku, kita baru berbicara kali ini"pria itu mendudukan dirinya di seberang Jungwoo.

"Ehh.., Lee Taeyong ssi, jangan duduk di situ, mereka bisa salah paham"panik Jungwoo, jujur saja sedari tadi bisik bisik miring dan tatapan membenci sudah ia terima sejak namja bernama lengkap lee Taeyong itu menghampiri.

"Santai saja"ucapnya yang membuatJungwoo mendelik.

"Mungkin mereka tak akan berbuat sesuatu padamu, tapi lain halnya jika padaku"Taeyong mengangkat pundak.

"Kau hanya makan itu?"tanya nya sambil menunjuk sepiring makanan Jungwoo yang hanya tinggal setengah.

"Kau tak merespon ucapanku Taeyong"jujur saja manusia di hadapannya ini sedikit memuat hatinya kesal.

"Aku harus menjawab apa?, kau juga tak merespon ucapan ku yang pertama kali, tadinya aku ingin memperkenalkan diri tapi ternyata kau sudah mengenal ku, dan masalah tentang mereka yang berisik itu jangan di dengarkan, dan kau juga tak menjawab pertanyaan terakhir ku"dengan suara serak basah nya ia menjelaskan panjang lebar, Jungwoo terperangah, baru sekali ini ada orang selain Taeil yang berbicara padanya, Doyoung and the genk tidak masuk hitungan karena mereka hanya pembully.

My Metamorposa Story (Jaewoo) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang