🍁33🍁

66 13 13
                                    

Ara masih berada di tempat itu dengan kantung plastik di tangannya. Ia tak berhenti tersenyum dan menanggapi ocehan adik Juno tanpa terlalu memperdulikan kebaradaan Juno yang duduk di sampingnya. Meski berjarak.

"Nih Jun seblak nya,"

Juno pun otomatis berdiri dan mengambil pesanannya

"Makasih bang,"

"Sama-sama"

Juno pun meraih puncak kepala adiknya,"Ayo pulang,"

"Ayo kak Ara,"

Ara gelagapan,lalu sebuah ide untuk mengelak pun dengan cepat datang mengilhami otaknya,"Oh itu,aku ngga bawa helm. Nanti kena tilang. Kalian pulang dulu aja,aku naik bis,"

"Ada cadangan kok di jok,"

Tuhan - Ara

Ia tersenyum canggung. Entah alasan apa lagi,pikirannya sudah buntu terlebih adik Juno yang terus memegangi roknya.

"Ayo kak,ayo!"

Tubuhnya tertarik oleh tenaga adik Juno yang tidak bisa diremehkan. Kuat sekali. Alhasil di hanya bisa menghela nafas dan pasrah saat Juno sudah memberinya helm.

Tidak usah ditebak, pasti kalian semua tau sepanjang perjalanan hanya ocehan adik Juno yang membuat suasana tidak sekaku itu. Jika hanya ada dia dan Juno entahlah.

Tubuh Ara  hanya menatap jalanan. Karena ia memakai rok, lebih nyaman untuk duduk menyamping.Kedua tangannya bertumpu pada rok.

Sesekali Ara melirik,menatap punggung di lapisi kaos navy ini. Bahkan Ara  merasa  seperti mimpi di hari libur bisa dekat seperti ini setelah kejadian kemarin.

"Kak Ara kok diem aja!" Teriak anak kecil yang berdiri di depan itu. Tapi,jangan salahkan Ara jika tidak mendengar. Angin seakan meredam suara sekencang adik Juno sekalipun.

"Apa?!" Balas Ara tak kalah kencang. Ia sedikit mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan kepalanya.

"Kok diem aja?! Aku tadi tanya ke kakak,tapi ngga di jawab"

"Tanya apa?!"

"Mau ngga ja....wushhhh"

Hah ngomong apa sih- Ara

Sedangkan Ara kini malah melirik Juno yang seakan menutup kaca helm adiknya.Seketika suara anak kecil itu tak terdengar lagi.

Sebuah gerbang tertutup yang sebelumnya pernah ia lihat dan lewati tepat di depannya. Adik Juno turun dan membuka pagar lalu naik kembali ke motor. Motor pun memasuki halaman rumah Juno tepat di depan garasi yang tertutup

"Aku tunggu sini," ucap Ara tanpa melepas helm nya

"Tunggu ya kak!" Anak kecil itu dengan girang melompati tangga yang membuat Ara ngeri sendiri. Sedangkan kakak kandungnya seperti sudah terbiasa dengan tingkah laku adiknya itu hanya mendesis tertahan

"Pelan-pelan!"

"Ngga masuk Ra? Ketemu ibu?"

"Ngga usah Jun, takut ganggu,"

"Loh kok masih di situ? Ayo masuk! Masuk dulu baru nanti pulang,"

"Ngga perlu Tante, cuma sebentar kok mampirnya," tolaknya halus

Namun,Selgi,ibu Juno tetap kekeuh menyuruhnya masuk meski hanya sebentar. Ia yang merasa tak enak pun menurut meski dengan perasaan yang campur aduk.

Ia mengekor Juno yang berjalan di depannya. Sedangkan Selgi,masih setia ada di depan pintu dengan senyum mengembang.

"Apa kabar Tante?" Sapanya dan langsung menyalimi tangan hangat itu.

ALONE ▪ Junho▪✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang