🍁30🍁

101 15 15
                                    

⚠️TYPO
🎧 Pura-pura lupa-Mahen > sambil denger ini ya

......................
Ara memasuki kelasnya. Yang ia dapatkan pertama kali adalah teriakan heboh dari Oliv yang langsung berhamburan menghampirinya. Oliv pun menyeret Ara ke bangku tempat mereka duduk.

"Eh,emang aku duduk sama kamu Liv?"
Tanya Ara. Kelas mereka memang suka berganti tempat duduk dan teman duduk hasil arisan setiap seminggu sekali.

"Iya,entah kebetulan atau apa kita satu bangku lagi,"

"Ngga usah diseret juga Liv. Anak orang itu," tegur gina

Oliv terus menyeret Ara sampai bangku paling belakang barisan kedua dari pintu masuk. Tepat didepan mereka ada gina dan Vian yang tengah mengutik ponselnya sambil sesekali berteriak dengan cowok di kelas. Lagi main game online ternyata.

"Kangen banget apa gimana sih Liv?" Gurau Ara,yang tengah melepas ranselnya.

"Ck,kangen banget juga ngga sih. Standar lah ya sebagai seorang teman yang kehilangan partner 1 hari,"

"Ra,gue mau ngomong,pentiiiingggg banget,"

"Hm?" Ara menjawab dengan sekenanya karna ia masih sibuk mengeluarkan botol minum dan bekal makan siang dari dalam ranselnya

"Ih,dengerin Ra," Oliv merengut

"Iya,apa Oliv sayang,"

"Jijik banget,"

"Iya ini udah buka telinga nih. Mau ngomong apa?"

"Sabtu ada acara?"

"Kenapa? Mau ngajak main?"

"Yaa,gitu deh,bisa ngga?"

Ara berfikir sejenak lalu mengangguk pasti,"bisa kayaknya. Nanti dikabarin lagi deh. Mau kemana emang? Mau belanja apa nonton?"

"Bukan gue,tapi..."

"VIANNNNN! BERISIK TAU," Gina meluapkan emosinya karna harus duduk bersebelahan dengan Vian yang sedari tadi berteriak tidak jelas ditambah dengan cowok lain di kelas ini yang saling bersautan.

Pagi hari yang harusnya sunyi malah sudah ribut. Energinya masih banyak,kalau udah siang,pada tidur semua waktu guru jelasin.

"SUKA SUKA LAH,MULUT GUE JUGA," balas vian acuh dan masih melanjutkan game nya

"NYEBELIN BANGET,PERGI SANA JANGAN DUDUK SAMA GUE,"

"LO AJA SANA YANG PINDAH. GUE UDAH PW,"

Gina bersungut dan menahan kesal lalu berbalik menghadap meja Oliv dan Ara yang menatapnya menahan tawa dan seakan menyuruhnya bersabar.

•••
Sabtu yang biasanya Ara lewati dengan bangun tidur siang,nonton drama atau melakukan hal yang menjadi bukti kemalasannya tidak terjadi pada hari ini. Kamarnya sudah dipenuhi wangi parfum yang baru saja ia semprotkan. Ia pun melihat cermin dan kembali merapikan sedikit rambut yang ia biarkan tergerai.

Ponselnya sudah bergetar beberapa kali sejak tadi. Ara hanya melihat notifikasi yang sudah penuh dengan nama orang yang  mengajaknya jalan dan segera turun ke bawah.

"Ma,aku berangkat dulu ya," Ara memasuki dapur. Mamanya yang tengah mengicip masakan pun melirik

"Mau kemana?"

"Jalan sama temen,"

"Ya udah hati-hati. Temen kamu yang jemput?"

"Iya,udah di depan. Pergi dulu ya ma,"

Ara berlalu dan keluar dari rumahnya dengan tas selempang,jeans,sweeter. Di dalam pagar rumahnya,mobil merah itu kembali terparkir. Si empu sudah berdiri di samping pintu kemudi yang tertutup.

ALONE ▪ Junho▪✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang