Ara tidak masuk selama 2 hari,dan baru saja kemarin Oliv menjenguknya dan memberinya kabar kalau ada ulangan hari ini. Untung saja Oliv memberitahunya jadi ia bisa sedikit belajar,dan untungnya saja ulangan bahasa Jepang. Ara sedikit menguasai pelajaran itu,jadi dia tidak begitu khawatir.
Ara tengah bersiap.Kakinya yang keseleo pun masih di balur dengan ramuan beras kencur lalu di balut perban. Pergelangan kakinya masih bengkak dan Ara masih susah berjalan.
Masih terlalu pagi untuk berangkat sekolah,namun entah mengapa hari ini rasanya berbeda dari hari lainnya. Ya,karna Juno akan menjemputnya dan mengantar ke sekolah.
Ara duduk di meja belajarnya. Mengetikkan sesuatu di ponselnya.
Juno♡
Juno?
Ini Ara
Juno,hari ini Ara sekolah
Juno mau jemput Ara?
Ara tunggu ya
Ara menghela nafasnya yang menderu. Ara baru kali ini chat kembali dengan Juno. Sudah lama sekali mereka tidak saling menghubungi. Jadi wajar jika dirinya gugup.
Juno masih belum membaca ataupun membalas pesan Ara. Itu sudah sekitar 30 menit lalu dan sekarang sudah pukul 06.20. Ara duduk dengan gelisah. Masih dengan memandangi layar ponselnya yang tidak ada notifikasi dari Juno. Ara menggigit kukunya menyalurkan rasa gelisahnya.
"Ara? Itu ada temen kamu di bawah," Ara menghentikan aktifitasnya tadi dan memandang Mama nya penuh minat.
"Siapa ma?" Ucapnya semangat
"Elvan,"
Hah? Kok elvan,bukan Juno
"Ngapain mah pagi-pagi ke sini?" Ucapnya sinis
"Mau jemput kamu,mau ngajak berangkat sekolah bareng. Kamu juga belum berangkat kenapa? Udah siap dari tadi kan?"
"Nunggu Juno. Tapi belum bales chat aku,"
"Udah sama Elvan aja. Nanti kamu telat lho.Biar ngga usah persen grabbike," Paksa mama Ara. Ara sungguh badmood. Ara masih malas untuk bertemu Elvan. Tapi apa daya jika mamanya sudah berkata tegas seperti itu.
"Iya," Ara menjawab lesu. Sungguh ia masih berharap Juno yang menjemputnya. Ara berfikir apakah Juno lupa perkataannya?
Ara menggendong tas nya dan turun tangga dibantu oleh mama nya. Sudah nampak Elvan yang duduk di ruang TV nya.
"Oh,Ra,udah siap berangkat?" Elvan berdiri dari duduknya mendekat ke Arah Ara yang tersenyum kecut,"udah,"
"Ini bekalnya mama taruh di tas ya,"
"Pamit berangkat dulu ya Tante," Elvan menggapai tangan Mama Ara lalu menyaliminya. Begitupun Ara
"Iya hati hati nak,"
"Ayo Ra aku bantu," Elvan sempat ingin menggapai bahu Ara namun Ara cepat-cepat menghindar.
"Ngga usah ,bisa sendiri," jawabnya ketus