18. Sebenarnya Apa Yang Sedang Mereka Bicarakan?

9.2K 1.7K 62
                                    

"Perawat? Ah menarik sekali, bagaimana seorang arsitek seperti Davindra bisa jatuh cinta pada seoarng perawat sepertimu?"

"Tidak dapat seorang dokter, apa kamu beralih mengencani seorang perawat?" tanya pak Chandra pada Davindra.

Davindra sepertinya tidak menyukai pertanyaan yang diajukan ayahnya, terlihat jelas dari genggaman tangannya yang terlalu erat pada sendok di tangannya.

"Hentikan pa." Desis Davindra.

"Ah iya, istrimu putri dari Hisyam bukan, apa kau bekerja sama dengan pria itu untuk menjatuhkan ayahmu sendiri?" tanya pak Chandra terdengar menuduh.

"Mengingat kamu tidak melepasnya, papa rasa perkiraan papa yang kedualah yang benar."

Sebenarnya aku tidak tahu apa yang sedang Davindra dan pak Chandra perbincangkan sampai membawa-bawa nama ayah segala. Anehnya lagi bu Sofia seakan tidak terlalu peduli meskipun anak dan suaminya sedang beradu otot, wanita itu tetap asyik menyantap makan siangnya. Entah sudah terbiasa atau apa, tapi dimataku pemandangan ini kurang lazim. Aku mencoba untuk menelan makanan yang aku makan meskipun rasanya seret mengingat kondisi meja makan ini tak ubahnya medan perang dingin.

"Pa, aku mohon hentikan..." ucap Davindra.

"Aku juga memohon seperti itu 8 tahun lalu tapi kau tidak mendengar dan akhirnya kau jatuh pada karmamu sendiri." Desis pak Chandra.

"PA..." bentak davindra sepertinya tidak lagi bisa menahan kesabarannya lagi.

Suara sendok yang sengaja di jatuhkan keras pada piring menghentikan perbincangan mereka.

"Kita sedang makan siang, tidak biaskah kita menikmati makan siang ini dengan tenang? Kapan terakhir kali kita bisa makan siang bersama seperti ini? bukankah itu sudah sangat lama sekali, hari ini kita bisa menikmati makan siang bersama, Jadi mama mohon berhenti mendebatkan apapun yang sedang kalian perdebatkan dan nikmati makan siang kalian." Ucap Bu Sofia bangkit dari duduknya.

"Jangan ikut campur Sofia kau tidak tahu apapun." Desis pak Chandra.

"Iya aku memang tidak tahu apapun tapi aku tahu jika mas dan Davindra adalah ayah dan anak. Apa pantas hubungan kalian seperti itu? tidak bisakah sekali saja kalian tidak beradu argument?" tanya bu Sofia, terlihat jelas raut kesedihan dimatanya.

Melihat ibu Sofia membuatku mengingat kembali ibu kandungku yang nasibnya tidak jauh berbeda dengan ibu Sofia. Seorang ibu rumah tangga yang tidak tahu apapun dengan kelakuan suaminya di luar rumah, tapi menjadi orang yang pertama kali kena damprat jika ada hal yang memusingkan kepala suaminya.

Aku beringsut dari meja makan setelah bu Sofia pergi, aura di meja makan ini semakin tidak nyaman.

"Ah iya, Kirana apa suamimu menceritakan tentang wanita itu padamu?" tanya Pak Chandra menghentikan langkahku.

"Apa dia juga mengatakan jika 3 hari terakhir ini dia bersama mereka yang dia sebut keluarganya itu?" tanyanya lagi.

"Entah alasan apa kalian memutuskan menikah, tapi aku yakin bukan karena cinta, karena jika dia mencintaimu tidak mungkin dia masih menyimpan wanita itu." ucap pak Chandra seraya berdiri.

Aku tidak tahu harus berekspresi apa mendengar ucapan pak Chandra, aku sudah menebak jika Davindra mungkin bersama Tiana dan anaknya mengingat dia langsung pergi setelah panggilan telepon tempo hari. Lalu aku harus apa? Apa aku berhak marah padanya? tentu saja tidak bukan. Aku tidak tahu alasan Davindra ngotot untuk menikahiku dan yang pasti alasan cinta tidaklah mungkin. Aku rasa aku harus bersikap tahu diri, dan berhenti ingin tahu tentang apa yang Davindra lakukan. Bukankah karena Davindra memberinya tempat tinggal sampai saat ini, aku dan baby Eve masih aman-aman saja.

SCANDAL A Shocking AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang