Epilog

14.5K 1.9K 192
                                    


Davindra mencium pelipisku dan mengeratkan pelukannya pada tubuhku padahal waktu sudah menujukan cukup siang saat ini. Minggu pagi dengan suasana hujan diluar sana membuat siapapun malas untuk beranjak dari tidur mereka. Awalnya aku tidak tahu akan dibawa ke arah mana hubungan kami yang tidak memiliki dasar apapun. Aku bertahan disisinya karena aku merasa nyaman dengannya, dan mungkin sejak awal meski kami tidak saling mengenal aku sudah nyaman dengannya. Terbukti aku bisa mempercayakan hidupku dengan mudah pada pria itu, padahal sebelum bertemu dengannya aku hanya mengandalkan diriku sendiri untuk hidup.

Orang bilang setiap kejadian yang terjadi pada kita itu pasti ada alasannya,dan mungkin itu memang benar adanya. Kehadiran baby Eve dalam hidupku juga pasti ada alasannya, karena kehadiran baby Eve yang menyeretku pada masalah aku bertemu dengan Davindra. Dan karena mengenal Davindralah aku mengenal bu Sofia dan pak Ravindra juga Tiana, dan mengetahui apa yang ayahku lakukan dimasa lalu.

Karena kehadiran baby Eve aku lebih menghargai hidupku dan berusaha lebih keras untuk bertahan hidup. Aku juga mulai membuka pintu maaf dan membebaskan dendam dalam hatiku karena kepergian ibuku. Meskipun hubunganku dengan ayah tidaklah berubah terlalu jauh dan sedekat ayah dan anak pada umumunya, tapi setidaknya tidak ada lagi kebencian dihatiku untuk pria itu. Aku mulai bisa menerima kehadiran Tiana sebagai orang yang berada disamping ayahku, meskipun untuk menjadikan mereka bagian dari hidupku, rasanya aku belum bisa.

Setahun sudah berlalu sejak bayi cantikku pergi, dan kehidupan terus berlanjut. Aku dan Davindra sekarang tinggal dirumah keluarganya bersama bu Sofia yang mulai bangkit dari keterpurukannya setelah kematian pak Ravindra. Hubunganku dengan Davindra mengalir begitu saja dan kami seakan lupa jika pernikahan kami awalnya hanya untuk menyenangkan bu Sofia saja. Kami hidup layaknya suami istri pada umumnya dan terkadang menertawakan keabsurdan pertemuan kami dimasa lalu. Terkadang kami juga sama-sama menangis ketika ingat jika pemersatu hubungan kami justru sudah tidak berada diantara kami.

Ayahku sudah kembali sehat dan menurut informasi dari Sean, orangtuanya itu memutuskan untuk kembali bersama. Meskipun masoh tertinggal rasa jijik untuk hubungan mereka, tapi aku tidak tertarik untuk mempersulit diriku dengan ikut campur dengan hidup pria tua itu lagi. Keluarga ibuku yakni kakek dan nenekku menangis ketika mengetahui apa yang ayahku lakukan, aku mengerti perasan mereka yang menangisi nasib buruk yang menaungi putri mereka satu-satunya itu, tapi mereka tidak berbuat banyak akan apa yang ayah lakukan. Hubunganku dengan keluarga ayah kandungku sebatas orang asing saja dan sepertinya pria tua itu juga mengerti jika sampai kapanpun jarak diantara kami terlalu luas untuk kembali disatukan. Hanya Sean yang masih sering berhubungan denganku karena aku pernah berjanji saat anak itu menyelamatkanku dan baby Eve dulu, jika aku akan berusaha untuk menerima kehadirannya dalam hidupku.

Hari ini tepat setahun kepergian baby Eve dan juga ayah mertuaku, kami akan berjiarah ke makam tapi hujan yang tidak reda membuat kami sepertinya harus menunda rencana kami. Akhir-akhir ini Davindra menjadi sedikit pemalas apalagi setelah perusahaan yang diwariskan oleh ayahnya di kelola orang-orang professional dibidanganya. Padahal akulah yang sedang mengandung adik untuk baby Eve tapi dialah yang malas melakukan apapun.

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan begitupun aku. Sebelum bertemu baby Eve, aku berencana untuk hidup sendiran dan menghabiskan waktu untuk bekerja dan mengumpulkan uang. Saat aku tua nanti aku berencana masuk ke panti jompo dan menghabiskan sisa hidupku disana. Pengkhianatan yang ayahku lakukan membuatku tidak pernah berpikir untuk hidup dengan cara yang sama dengan ibuku. Tapi pertemuanku dengan baby Eve merubah semua rencana hidupku dan membuatku mengenal dunia lain selain dunia flat yang selama ini aku jalani.

Menjelang siang hari, hujan baru reda dan bu Sofia terus saja merengek untuk segera berjiarah ke makam suaminya itu. Wanita paruh baya itu sudah kembali seperti bu Sofia yang aku kenal dulu, malah wanita itu terlihat lebih ceria dibandingkan dulu. Bu Sofia terlihat lebih rileks menjalani hidupnya pasca fase kesedihannya berakhir. Davindra memblock semua berita tentang keburukan ayahnya agar tidak diketahui ibunya. Kami sepakat untuk membiarkan bu Sofia mengenang almarhum suaminya sebagai seseorang yang berharga untuknya.

Pak Ravindra dan baby Eve di makamkan di kompleks pemakaman yang berbeda, dengan jarak yang cukup jauh. Bu Sofia pernah menanyakan kenapa baby Eve di makamkan disamping orang yang bernama sama dengannya, dan kami hanya menjawab jika orang itu merupakan bagian dari hidup bayi cantikku itu. Beruntung bu Sofia tidak banyak bertanya lagi hingga rahasia kelahiran baby Eve berakhir menjadi sebuah rahasia yang tidak perlu diungkap.

Aku mengelus nisan diatas kuburan kecil bertuliskan 'Evelyn Chandra' , air mataku kermbali menetes tapi senyum terukir di bibirku untuk menyapa bayi cantikku.

"Terima kasih sayang... karena pernah hidup diantara kami..." ucapku.

Beralih ke makam pak Ravindra, bu Sofia kembali menangis diatas pusara suamniya sementara aku hanya menatap datar pada nisan bertuliskan nama mertuaku itu.

"Bersyukurlah anda meninggal dalam keadaan nama yang masih bersih dimatanya... karena jika dia tahu apa yang anda lakukan...aku tidak yakin dia mau mengunjungi dan mendoakanmu..."

SCANDAL A Shocking AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang