Part 5

163 43 245
                                    


Ingatkan kalau ada typo...

Dua minggu setelah pulangnya Jimin, dan selama itu pula pria itu tidak ada kabar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu setelah pulangnya Jimin, dan selama itu pula pria itu tidak ada kabar.

Dan, hari ini Hyeji mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Memutuskan untuk menyusul Jimin alias kembali ke Negara asal. Harap-harap hari esok ia masih bernapas tenang dengan kepala tak lepas dari leher. Padahal, tinggal beberapa langkah lagi ia akan segera memeluk Ijazah S1. Namun menunggu waktu wisuda itu sama saja dengan mencari malu sendiri, lantaran semakin bulan perutnya kian membuncit.

Apa nanti kata mahasiswa yang lain? Jika sampai diketahui perihal kehamilannya, tidak menutup kemungkinan jika ia menjadi trending topik, masuk dalam berita koran dengan hastag 'Gadis Asia Hamil Di Kampus', dan wajahnya pun menempel menyertai berita tersebut. Tersebar luas, tak butuh waktu lama terkenal karena insiden itu.

Besar kemungkinan Hyeji akan dipanggang hidup-hidup dengan bara api yang menjilat-jilat oleh ayahnya sendiri.

Adegan tak nyata itu terus tampil di layar bayangan Hyeji.

Buru-buru ia menyeret kopernya ketika panggilan pesawat akan segera berangkat.

"Kakak!" pekiknya berlari mengarah sang kakak yang tengah berdiri tersenyum seraya melipat tangan depan dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak!" pekiknya berlari mengarah sang kakak yang tengah berdiri tersenyum seraya melipat tangan depan dada.

Lantas, Hyeji menghambur pelukan padanya. Melunturkan rindu yang sudah menumpuk sekian lama. Di tengah-tengah banyaknya orang yang mendesak keluar.

Begitu pun sang kakak--Kim Seok Jin--membalas dengan hangat. Bibirnya melengkung sempurna hingga matanya hampir hilang. Ia mengusap-usap punggung Hyeji seraya melerai gelayutan di lehernya tersebut.

"Bagaimana kabarmu?" Kedua tangan Jin memegang pundak adiknya dengan ulasan senyum yang tak terlepas dari wajah tampannya.

"Seperti yang kakak lihat, aku membawa pulang lengkap seluruh anggota tubuhku."

"Baiklah. Ayo kita pulang."

Jin mengambil alih gagang koper di tangan Hyeji, arkian merangkul pundak sang adik untuk membimbing keluar bandara. Berjalan dengan santai, mereka sama-sama menjajari langkah masing-masing.

Lie [On Going/4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang