2• kontrak

714 97 2
                                    

Sesampainya di lantai 15 gadis itu dibingungkan dengan desain dilantai tersebut. Bagaimana tidak. Dilantai ini hanya terdapat 1 ruangan dan jangan lupakan meja sekretaris didepan ruangan tersebut.

"Em pak, kok ruangannya cuman 1 aja?" tanyanya

"Ya emang kenapa?" kata Taeyong

"Yah ga kenapa-napa sih" jawabnya

"Salah gitu kalau gue nanya kayak gitu" gumam gadis tersebut.

Saat hendak duduk di meja kerjanya Taeyong angkat bicara

"Tempat kamu bukan disitu" katanya dengan wajah datar dan jangan lupakan ekspresi menyeramkannya. Berbeda.

"Eh? Lalu dimana pak?"

Lelaki tersebut tidak menjawab pertanyaan sekretarisnya, ia hanya memberi kode untuk ikut masuk kedalam ruangannya.

"Ruangan kamu tepat disamping itu, saya tidak menempatkan kamu diluar karena itu dapur bersih" jelasnya

Astaga ternyata tempat tadi dapur, bego banget gue- batin jisoo

"Baik pak"

"Sekarang kamu revisi jadwal saya dulu. Ubah semua yang saya lingkari dengan tinta merah. Daaan ingatkan satu jam sebelum jadwal saya dimulai. Jangan mepet. Saya tidak suka" kata taeyong tanpa melihat sekretarisnya.

"Baik pak"

Gadis itu masih berdiri tegak didepan bosnya. Masih dengan senyuman. Gadis itu masih menunggu perintah dari atasannya juga teman kelasnya dulu.

"Kenapa masih disini. Sana ke ruanganmu" kata Taeyong sambil mengibaskan tangannya

Ngusir pak? - batin jisoo

Lagi-lagi gadis itu mengangguk dan segera meninggalkan Taeyong.

•••

Gadis itu menatap berkas didepannya, yah setelah merevisi beberapa jadwal si bos ternyata tugas baru datang bak hujan. Namun yah jiwa workaholic dalam dirinya telah tertanam maka baginya itu sama saja sedang bermain.

Selama di kantor, gadis itu cukup disibukkan dengan berbagai hal. Mulai dari yang tiba-tiba jadi pembantuㅡah bukan, itu terlalu kasar. Gadis itu diberikan tugas tambahan bahwa sebelum kekantor dirinya harus menemui Lee Taeyong di kediamannya dan menyiapkan segala kebutuhannya.

Oh ya ada satu lagi, yang membuat Jisoo heran dengan pekerjaannya sendiri. Ia dituntut bekerja mulai dari jam 05:00-22:00. Tapi tenang saja maksud dari waktu tersebut ialah, mulai dari jam 5 pagi sampai jam 10 malam adalah waktu untuk Taeyong. Jadi saat Taeyong tidak membutuhkannya di jam tersebut maka Jisoo libur.

Sebenarnya ia menolak tadi. Namun dengan kekuasaan yang dimiliki oleh Taeyong gadis itupun akhirnya luluh. Bagaimana tidak jika digit nol mulai berjejeran rapi dibalik angka 1.

Dan sekarang jam 19:00 waktunya makan malam. Yah Jisoo berada di kediaman Lee Taeyong. Bosnya. Dengan seenak hati Taeyong menyuruh Jisoo memasak, padahal dirumahnya ada bibi ji yang bertugas memasak.

Biarkan saja. Toh rekening Jisoo juga sudah terisi. Saatnya ia membalas budi

"Silahkan dinikmati pak"

"Kamu juga duduk. Saya tidak suka makan sendirian" katanya. Masih dengan tatapan datar dan jangan lupakan sikap dinginnya.

"Baik pak"

Mereka makan berdua dalam keheningan. Suasana yang sangat canggung. Atau justru hanya Jisoo yang merasakan suasana ini.

Jisoo telah selesai dengan makan malamnya dan sekarang ia sedang mencari-cari topik apa yang harus ia angkat malam ini. Emmm

"Kamu kenapa liatin saya seperti itu?" ucap Taeyong menyadarkan pikiran Jisoo

"Tidak ada pak. Saya hanya mikir kenapa... Beras disebut nasi pas udah matang" jawabnya asal

"Ck, kebiasaan dulumu tak hilang" cicit taeyong

"Apa pak?"

"Lupakan. Sekarang kamu pulang, sudah jam 8 malam. Ingat 2 jammu masih milikku, jadi jangan coba tidur dijam saat itu kalau kau tidak ingin sakit kepala"

"Baik pak"

Gadis itu hendak membersihkan meja makan namun Taeyong lebih dulu menahannya. Dan segera memanggilkan sopir untuk mengantar wanita tersebut.

•••

Sesampainya dirumah ia segera membersihkan diri dan menonton drama korea yang sedang ia tonton. Dan saat menunjukan pukul 22:01 ia memutuskan pergi ke dunia mimpinya. Taeyong tidak boleh korupsi terhadap waktunya-itu menurut nya.

See you next chapter
578 kata--

Secretary Kim || ON GOING ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang