25• Marah

245 24 0
                                    

Typo bertebaran


Sudah dua minggu ia di Kanada, proyek yang ia kerjakan adalah membangun hotel beserta memperindah tempat wisata yang ada disekitaran hotelnya

Ia akan melengkapi segala kebutuhan pengunjung yang akan menginap di hotelnya. Hotel tersebut di perkirakan akan selesai dalam waktu kurang dari enam bulan.

Taeyong berangkat menemui Minhyung selaku partner kerjasamanya untuk membicarakan beberapa hal

Taeyong mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Kesibukan nya justru mengurangi rasa rindunya pada gadis yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.

Ngomong-ngomong tadi pagi ia menerima pesan dari Jisoo tentang gaun pengantin yang akan ia gunakan. Jujur kedua gaun tersebut sangat cantik namun ia justru memilih gaun kedua sebagai gaun yang akan gadis itu gukanakan

Setelah menempuh waktu 20 menit Taeyong sampai di perusahaan Minhyung

***

Jisoo kembali ke butik tersebut sendirian. Mengambil gaun yang ia pilih. Ibunya telah kembali ke Jeju bersama dua kurcaci siapa lagi kalau bukan Tuan muda zong chenle dan Jisung dan maminya justru menemani papinya melakukan perjalanan bisnis tadi subuh.

Kalau dipikir-pikir sebenarnya Jisoo lelah, harus bolak-balik urus perlengkapan pernikahan nya. Apalagi Taeyong tak menemaninya. Mau bagaimana lagi kan sudah pilihan Jisoo juga

Sekarang sudah minggu ketiga Taeyong berada di Kanada. Seharusnya seminggu lagi Taeyong sudah berada di Korea tapi lelaki itu justru meminta pengertian kepada Jisoo bahwa ada masalah terkait pembangunan hotel tersebut. Yang dimana Taeyong mengundurkan jadwal pulangnya.

Saat itu Jisoo marah pada Taeyong karena hari pernikahan mereka memang dijadwalkan satu minggu setelah kedatangan Taeyong apalagi persiapan pernikahan benar-benar sudah 90% selesai namun ia tak bisa terus bersikap seperti itu.

Flashback 3 hari yang lalu
On

Taeyong menelpon jisoo

Jisoo mengangkat panggilan tersebut dengan semangat seperti biasanya

"Halo yongie, tumben nelpon dijam segini. Kamu ga kerja?"

"Kerja kok, cuman ini aku udah pulang, dan mau nelpon kamu. Kali aja belum tidur dan ternyata emang belum"

"Hehe iya nih. Akutuh udah ga sabar 10 hari lagi kamu balik itu berarti 2 minggu lagi kita nikah dong" seru Jisoo dengan riang.

Rasa rindunya akan dibalas dengan ucapan janji suci

"Hmm" Jisoo menyerngitkan dahinya ketika mendapat balasan dari Taeyong yang seperti itu

"Ada masalah yah sama kantor?" tanya Jisoo

"Kayaknya aku bakal pulang telat deh Ji. Ada kesalahan dalam pembangunan hotelnya trus Aku sama Minhyung kecolongan juga, ada satu pegawai yang mengkorup dana pembangunan" Taeyong hanya berdoa agar Jisoo memakluminya

"Kok gitu? Kamu nggak lupa kalau kita nikah 2 minggu lagi kan?" Jisoo masih mempertahankan nada suaranya. Ia masih berujar lembut

"Aku nggak lupa kok. Apa nggak bisa kita undur sampai bulan depan?" Taeyong disana sudah gemetar mengucapkan kalimat itu. Ia juga tidak ingin mendapat masalah seperti ini.

"KAMU GILA?" Teriak Jisoo
"Kamu mikir nggak sih, ini persiapannya udah 90%. Undangan udah kesebar, gaun bridesmaid nya udah kesebar juga keteman-teman"

"Terus aku harus gimana ji?" tanya Taeyong pasrah. Rasanya ia ingin segera memeluk gadisnya yang sekarang sedang terisak

"Aku ngga tau yong. Kamu udah janji sama aku. Kalau tiba-tiba kayak gini aku harus gimana"

Bukannya menjawab Jisoo justru melayangkan kembali pertanyaan

"Taeyong, i'm coming"

Taeyong langsung memutus panggilan tersebut ketika mereka tak mendapatkan kesimpulan dari masalah mereka.

Jisoo dibuat terkejut karena suara tersebut jelas-jelas suara wanita. Apa ia sekretaris nya? Tapi Taeyong tak pernah mengatakan jika ia punya sekretaris. Ia hanya bekerja bersama Minhyung disana. Lalu siapa wanita tersebut

Jisoo kembali menelfon namun yang ia peroleh justru Taeyong me reject panggilan tersebut. Jisoo tak menyerah ia mencoba dan hal itu terus berulang hingga ponsel Taeyong benar-benar tidak diaktifkan.

Off

Mungkin efek akan menjadi pengantin baru sehingga Jisoo justru berpikir Taeyong ada main dibelakangnya ditambah suara wanita di panggilan tersebut. Sampai sekarang Taeyong belum menghubunginya.

Persetan dengan pernikahan yang sudah 90% tersebut. Sekarang Jisoo justru sudah dibandara siap-siap untuk ke Kanada membuktikan apakah alasan Taeyong mengundur kepulangannya karena urusan pekerjaan atau ada urusan yang lain.

Karena perjalanan yang cukup lama Jisoo memilih duduk di business class

Jisoo sudah membuat beberapa skenario dalam kepalanya jika Taeyong benar-benar bermain dibelakangnya.

Tak ada yang tau jika ia akan ke Kanada. Haechan dan Renjun pun tak tahu. Ia hanya berpamitan untuk menginap di rumah Irene-teman kantor Jisoo dulu.

Mereka juga tak curiga karena kakaknya tak membawa koper atau hal yang mencurigakan lainnya.

Sebenarnya ia melakukan perjalanan kali ini dengan hati yang tidak baik, ia merasa sesuatu akan terjadi apalagi ia tidak meminta izin pada Ibunya, Mami, Papi, bahkan ia membohongi adik-adiknya.

Jisoo merapalkan doa ketika pesawat tersebut mulai terbang menuju tempat tujuannya.




See you next chapter
747 words_byeee

Sampai ketemu bulan depan, karena sekarang tugas lagi numpuk banget daan beberapa minggu lagi bakal UAS

Nanti kalau sempat nulis, aku pasti nulis

Jaga kesehatan

Secretary Kim || ON GOING ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang