Entah apa yang bisa membuat Taeyong sebahagia ini. Mungkin ia memenangkan lotre. Dari saat di apart, bosnya ini selalu bertingkah aneh.
Perangai dinginnya yang orang ketaui selama ini tiba-tiba hancur karena keramahannya.
Selama bekerja dengan Taeyong, baru hari ini Jisoo melihat sisi lain dari Taeyong. Bahkan saat berpacaran dulu ia tdk melihat sisi ini. Maklum saja mereka pacaran bahkan hanya sekitar 3 atau 4 bulan. Memang seumur jagung tapi proses move on nya tak berkesudahan sampai detik ini.
Wajar, karena Taeyong adalah pacar dan Cinta pertama Jisoo
Sekarang mereka berada di Dynamite restaurant. Taeyong yang mengajak Jisoo untuk mampir kesini. Dan Jisoo hanya mengikuti mau si bosnya.
Mereka memesan beberapa makanan dan juga minuman lalu melahapnya. Sesekali mereka melakukan perbincangan ringan.
"Aku butuh jawabanmu sekarang" Taeyong yang lebih dulu menyelesaikan acara makannya bertanya pada Jisoo
Jisoo hanya menaikkan satu alisnya dan melanjutkan makanannya.
Taeyong yang melihat raut kebingungan Jisoo akhirnya menceritakan hal yang terjadi semalam.
"Jadi karna ini kamu daritadi senyum-senyum"
"Iya, kayaknya ga ada alasan untuk aku gak senyum, jadi gimana?" tanya Taeyong lagi.
Jisoo tak segera menjawab, ia justru menoleh ke arah lain. Ia sedang melakukan perang batin seperti
"Ini kesempatan Bagus buat lo ji" A
"Lo sadar ga ji, kalau yang sebenarnya pelakor itu lo. LO YANG PELAKOR" B
"heh sembarangan lo, ini semua ga akan terjadi kalau Jina ga berulah" A
"Tapi tetap aja, lo ga ada bedanya sama dia ji" B
"Ji, untuk kali ini. Kali ini aja lo egois. Lo berhak bahagia" A
"Bahagia? Dengan cara ngerebut hak orang lain? Cih lo pikir lo bakal bahagia Ji? Enggak!" A
"Lo apa-apan sih setan, diem deh" A
"Lo juga setan yah, kita sama"
"Ga!!! kita beda. bedanya gue tinggal dihati dan lo diotak. Lo ga bakal pernah ngerasain gimana sakitnya Jisoo dulu" A
"Heh, lo denger yah, cinta kalau ga pakai logika itu bodoh. Ji jangan pernah lo balikan sama Taeyong, dia udah pernah nyakitin lo. Bisa jadi di masa depan dia ninggalin lo karena cewe lain" B
"Lo!!! Dasar penghasut" A
A dan B bertengkar, saling tonjok-tonjokan.
"Ji!!" Ucap Taeyong tegas, sedari tadi ia memanggil gadis di depannya ini namun Jisoo sama sekali menghiraukan panggilannya.
"Eh. Maaf maaf" ucap Jisoo
"Jadi gimana?" Taeyong kembali menanyakan hal yang sama. Ia cemas takut ditolak.
Namun jika Jisoo menolaknya maka ia akan tetap berjuang. Cukup satu kali ia bertingkah bodoh. Cukup sekali ia melepas Jisoo, kali ini tidak akan ada yang pergi, tidak akan ada yang lepas. Taeyong akan berjuang sampai Jisoo berkata iya.
"Kenapa kamu mutusin Jina? Apa karena aku?" tanya Jisoo. Ia sudah menyediakan jawaban atas pernyataan Taeyong. Jika jawaban Taeyong sesuai dengan jawaban yang ia pikirkan maka ia harus melepas Taeyong.
Taeyong yang mendengar pertanyaan Jisoo hanya memandangnya tenang, sorot matanya teduh, bibir tipisnya masih tersenyum. Tak ada raut kesal akibat pertanyaan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Kim || ON GOING ✨
Fanfiction[Jangan sekedar mampir, tolong berikan jejak anda] ⚠️BELUM DI REVISI⚠️ catatan : saat revisi semua part akan di unpub cerita ini terinspirasi dari drama korea "whats wrong with secretary kim" tapi alur ceritanya beda kok, beda bangetttt Bukan tenta...