Taeyong membuka pintu kemudi dan segera menyalakan mobilnya. Sebenarnya sekarang masih jam 6 sore.
Jika rencana Taeyong tadi berhasil ia akan mengajak Jisoo jalan-jalan, makan malam, bergandengan, tapi yah mau diapa ekspektasi tak semanis realita.
Keadaan mobil hening. Jisoo tak membiarkan Taeyong membunyikan radio, sedangkan Taeyong yang mencoba mengajak Jisoo bicarapun tak diindahkan oleh Jisoo.
"Ji maaf" katanya lagi
"Maaf buat apasih yong. Dari tadi kamu tuh minta maaf. Pusing aku dengernya" balas Jisoo ketus.
"Iya ma-"
"Yong stop. Kita mampir ke sana bentar. Kayaknya lagi ada acara gitu. Ayok" ajak Jisoo
Taeyong hanya menganggukan kepalanya dan menepikan mobilnya lalu mengikuti langkah Jisoo.
Rupanya disana sedang ada konser jalanan. Jisoo ikut bergabung bersama penonton yang lain dengan Taeyong yang berada dibelakang gadis itu.
Jujur saja baik Jisoo maupun Taeyong sama-sama menikmati posisi mereka sekarang. Tangan Taeyong menggantung di pundak Jisoo dan menekuknya seperti sedang memeluk leher Jisoo. Lalu tangan Jisoo yang skali-skali menyentuh dan mengelus tangan Taeyong
Tadi marah-marah sekarang main elus-elus, dasar. Untung sayang - Taeyong
"Eh yong, aku ke toilet bentar yah" Izin Jisoo lalu melepas tangan Taeyong.
"Ayo. Aku temenin"
"Eh jangan dong. Kamu disni aja, jagain tempat aku" kata Jisoo lagi. Taeyong mengikuti perintah Jisoo dan menunggu Jisoo
10 menit berlalu Jisoo belum balik juga. Perasaan Taeyong mulai tak enak. Ia takut Jisoo kenapa-kenapa. Segera ia menghubungi Jisoo. Alih-alih tidak aktif ternyata panggilan dari Taeyong di reject.
Taeyong kalang kabut saat panggilannya di reject. Hendak berbalik menuju arah namun suara seseorang mengintrupsinya untuk diam.
"Ehm. Selamat malam semuanya. Kali ini saya ingin membawakan sebuah lagu untuk orang terkasih saya. Orang yang selalu mengisi hatiku, entah dulu atau sekarang semuanya tetap sama" yah yang dikelilingi sekarang adalah Jisoo.
Taeyong dan Jisoo saling menatap satu sama lain.
"Maaf, karena tadi udah buat kamu jadi frustasi. Maaf karena sekarang belum bisa jadi yang terbaik tapi kamu harus tau lagi ini mewakili perasaanku. Lagu yang istimewa dari aku orang biasa untuk lelaki luar biasa seperti kamu" lanjut Jisoo dengan tersenyum.
Taeyong juga ikut tersenyum. Penonton yang melihat mereka saling tatapan ikut berseru ria. Pasangan yang serasi. Cantik dan ganteng.
Musik mulai dimainkan rupanya lagu yang Jisoo bawakan adalah No.1 dari BoA.
Jisoo mulai bernyanyi dengan nada-nada yang Indah. Semua penonton tersihir oleh suara Jisoo. Mereka menikmatinya. Matanya tak pernah lepas menatap Taeyong seakan berkata 'ini jawabanku'.
Bait terakhir dari lagu itu ia nyanyikan dengan sempurna sembari tersenyum
"You're still my number one"
Lalu terdengar suara riuh tepuk tangan dari penonton. Bahkan ada yang meminta Jisoo untuk bernyanyi lagi. Namun Jisoo menggelengkan kepalanya.
Ia sebenarnya malu dengan aksinya sekarang. Seakan-akan ia yang menyatakan Cinta pada Taeyong. Taeyong kemudian berjalan kearah Jisoo ditengah kerumunan orang-orang yang mulai ramai.
Taeyong mengambil mic. Rasa percaya dirinya meningkat saat Jisoo menyanyikan lagu untuk Taeyong. Taeyong juga manusia yang punya perasaan sudah dipastikan ia baper.
"Kim Jisoo" Taeyong mengambil satu tangan Jisoo lalu berlutut. Jisoo yang diperlakukan seperti itu dibuat kaget dan menutup mulutnya. Penonton makin bersorak ria. Apalagi kali ini dentuman tuts piano mulai dimainkan.
"Aku bukan laki-laki romantis, kau tau betul perihal itu. Lalu aku bukan lelaki sempurna. Aku laki-laki yang tidak sempurna ini, malam ini akan memintamu untuk menyempurnakan hidupku. Kita sudah cukup lama mengenal satu sama lain. Jadi, apa kau menerima cintaku Kim Jisoo"
Jisoo sudah berkaca-kaca. Suasana juga lumayan hening seakan-akan meminta mereka untuk mendengar detak jantung Jisoo yang temponya semakin cepat.
Jisoo menganggukan kepalanya dan seseorang memberikannya mic dan kembali berkata "aku mau menyempurnakan kisahmu dan aku juga mau disempurnakan. Jadi aku mau. Saling merangkul dalam kondisi apapun. Aku kembali menerima cintamu Lee Taeyong"
Taeyong berdiri dan memeluk Jisoo lalu berbisik lagi "so, will you marry me?"
"Yes i will" balas Jisoo
Taeyong yang mendapat jawaban seperti itu mengangkat tubuh Jisoo dan memutarnya. Sungguh Taeyong sangat bahagia. Perjuangannya selama ini tak sia-sia.
Ia harus bekerja ekstra siang malam untuk menaikkan saham perusahaannya. Lalu mencari investor agar terlepas dari keluarga Hwang dan memperjuangkan cintanya kembali.
Satu hal yang harus kalian tau bahwa Taeyong sebenarnya tau alasan Jackson memeluk Jisoo. Namun saat ia sudah mengetahui alasannya ia ingin segera menemui Jisoo namun yang ia dapatkan hanya ancaman dari Ayahnya.
Mereka butuh keluarga Hwang. Saat itu perusahaan Tuan Lee sedang mengalami penurunan saham. Lalu keluarga Hwang datang untuk membantu dengan maksud menjodohkan Putri mereka dengan Taeyong.
Pelukan mereka terlepas lalu penonton bersorak
"Poppo poppo poppo" dengan senang hati Taeyong menuruti mereka. Ia mencium Dahi, kedua pipi Jisoo, hidung dan dagu.
Mereka kembali bersorak lalu Taeyong kembali memeluk Jisoo dan berbisik
"Bibir nya nanti, itu panggaran privasi jika mereka melihatnya" Taeyong melepas pelukannya dan melihat pipi Jisoo yang memerah lali mencubit pipi tersebut dengam gemas
Tanpa disadari seseorang sedang mengintai mereka. Lalu tersenyum.
Entahlah senyuman apa yang ia berikan. Itu seperti senyum misterius.
See you next chapter
804 words_ByeYeeeey akhirnya mereka official
Aku update ketika kelas belum mulai. Eh tiba-tiba dosennya ngirim pesan kalau beliau belum bisa mengajar.
Lanjut buat part 16 nih
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Kim || ON GOING ✨
Fanfiction[Jangan sekedar mampir, tolong berikan jejak anda] ⚠️BELUM DI REVISI⚠️ catatan : saat revisi semua part akan di unpub cerita ini terinspirasi dari drama korea "whats wrong with secretary kim" tapi alur ceritanya beda kok, beda bangetttt Bukan tenta...