Chapter kali ini dikhususkan untuk adiknya Jisoo a.k.a kim renjun, jika tidak berkenan untuk dibaca. Tidak apa-apa silahkan karena chapter kali ini tidak berpengaruh banyak terhadap chapter berikutnya[Renjun pov]
Hari ini gue siap-siap mau ke sekolah baru. Sebenarnya gue masih bingung mau sekolah dimana tapi setelah berbincang dengan kak Jisoo semalam gue akhirnya memutuskan sekolah di Seoul High School 127.
Kata kak Jisoo sekolah SHS 127 ini merupakan sekolah terbaik di Seoul. Jadi yah gue ngikut aja.
Sekarang gue udah siap, perlatan buku juga udah siap, pokoknya udah rapi banget. Gue keluar kamar menuju meja makan yang disana udah ada kakak tercantik gue, kak Jisoo.
"Good morning Jisoo noona" gue duduk dan langsung memakan sarapan gue. Tidak lupa meminta duit jajan. Eh nggak deng gue dikasih sama Kak Jisoo.
"Udah siap?" tanys Kak Jisoo
"Udaaah" gue langsung ngegandeng tangan kak Jisoo dan pergi ke halte.
Just your information, keluarga gue bukan keluarga yang kaya Raya yang bisa beli mobil. Punya perusahaan sendiri. Bokap?sejak kecil gue ga pernah ketemu sama bokap. Bahkan kak j. Sejak saat itu Kak Jisoo yang kerja banting tulang demi nafkahin gue dan ibu gue.
Ibu gue juga bekerja kok, tapi ga se hardwork kak Jisoo.
"Maaf yah kakak hanya bisa anterin kamu naik bis" kata Kak Jisoo
"Hehe, santai kak. Kakak nemenin aku aja kesekolah udah seneng kok. Aku seneng kalau dekat sama kakak, hehe" gue langsung mengapit lengan kak Jisoo dan menyenderkan kepala gue dibahunya.
"Duh, udah gede masih aja manja-manja sama kakak. Em karena kamu udah stay disini jadi malam ini kita makan malam diluar aja yah. Oke?" kak Jisoo ngomong sambil mengusap kepala gue.
Jujur gue sayang banget sama kak Jisoo. Dulu saat gue tau dia patah hati. Gue sempat nyariin pacarnya itu. Pengen gue tonjok aja rasanya yah walau gue masih kecil sih tapi gue ga tega lihat kakak gue nangis.
•••
Akhirnya gue sampai di sekolah baru. Sekolahnya luas banget dan lebih Bagus dari sekolah gue yang dulu.
Saat gue masuk gerbang, orang-orang liatin gue sama Kak Jisoo. Gue maklumin ajasih karena kalau ada siswa baru pasti selalu di perhatiin, paling besok udah biasa aja lagi--menurut gue
Gue sama kak Jisoo ke ruang kepala sekolah, setelah itu kak Jisoo izin ke gue buat ngurus berkas lagi dan bakal berangkat kerja dan gue ngikutin Ibu guru yang bakal ngajar dikelas baru gue.
"Selamat pagi anak-anak" kata Bu Guru.
Gue masih tinggal diluar kelas.
"Sebelum kita melanjutkan materi kita kemarin, hari ini kita kedatangan siswa baru" kata bu guru.
Teman-teman kelas semuanya berseru ria.
"Masuk nak" bu guru mempersilahkan gue dan yah gue langsung masuk dan jeritan cewe-cewe mulai terdengar dan cowok-cowo mulai berbicara tidak penting
Hmm-batin gue
"Ayo kenalin diri kamu dulu" kata bu guru
"Annyeonghaseyo, kenalin gue Kim Renjun dari SMA 20 Busan" kata gue
"Ya sudah kami du-"
"Bu, mau bertanya" kata siswi yang menurut gue kayak badut
"Iya silahkan nak Haelim"
"Udah punya pacar belum jun?" kata dia sokab. Dih// (ekspresi Renjun saat mendengar pertanyaan Haelim '🤨😒').
"Jadi bu saya duduk dimana?" gue nggak menanggapi pertanyaan dia sama sekali. Malas banget.
"Disamping Haechan, Haechan berdiri" seru Ibu Guru yang sampai sekarang belum gue ketahui namanya. Dan yang bernama Haechan pun berdiri lalu gue ke tempat duduk gue. Lumayan kane lah, karna gue duduk di barisan paling belakang pojok kiri dekat jendela.
•••
Kring kring kring~Π
Waktunya istrahat dan gue ga niat mau ngantin.
"Heh anak baru, kenalin gue Haechan" katanya
"Em. Renjun"
"Chan ngantin kuy" seru seorang lelaki yang mukanya kaya tembok.
"Lo ga ngantin?" tanya Haechan
Gue ngga jawab
"Yaelah, kuy lah, biar lo ada temen juga" katanya lagi dan menarik tangan gue cara paksa
Mau nggak mau gue ikut duduk dimeja bareng mereka. Dan ternyata lelaki yang gue sebut mukanya datar kayak tembok itu namanya Jeno, trus ada Jaemin--nih bocah dari tadi ngalusin cewe-cewe mulu. Dan tentunya ada si Haechan-yang baru beberapa jam gue kenal tingkahnya udah bikin tensi gue naik."Jadi lo tinggal berdua doang sama kakak lo?" -jeno
"Iya" jawab gue singkat.
Hari ini, detik ini gue merasa punya teman yang benar-benar teman. Maksudnya ga se fake teman-teman gue dulu.
Dan hari ini juga gue masuk ke geng Haechan, Jaemin dan Jeno. Entah sejak kapan gue dideklarasikan jadi anggota mereka yang penting gue punya teman.
Bel pulang pun berbunyi, gue bareng Haechan, Jaemin dan Jeno bergegas keluar kelas. Dan anehnya cewe-cewe udah stay depan kelas gue. Banyak dari mereka yang bisik-bisik tentang visual teman-teman baru gue bahkan guepun jadi gunjingan mereka
Like
"Jeno ganteng banget"
"Gak, jaemin jauh lebih ganteng"
"Eh tapi Haechan juga ganteng, hitam manis gitu. Avv meleleh hati adek bang"
"Eh tapi itu siapa? Gila ganteng banget"
"Oh iya, duh siapa tuh"
"Jaemin maaf aku oleng ke dia"
"Eh ra, lihat noh ganteng banget teman baru jeno"
"Ck, muka kayak pasaran juga gitu dibilang ganteng. Yok pulang vin, lewat jalan lain aja. Disini rame"
"Ck, lo mah gitu"
"Pls deh vin, ga usah jadi sekte bucin mereka"
Gue ngelirik cewe yang sedari tadi ngomel, naasnya yang gue lihat cuman punggung dia dong. Dahlah, mending pulang.
Oh yah, gue udah hubungin kak Jisoo kalau gue udah pulang.
See you next chapter
872 word_bye
Chapter Renjun di cerita ini tamat!
Next kita bahas love story kakaknya renjun
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary Kim || ON GOING ✨
Fanfiction[Jangan sekedar mampir, tolong berikan jejak anda] ⚠️BELUM DI REVISI⚠️ catatan : saat revisi semua part akan di unpub cerita ini terinspirasi dari drama korea "whats wrong with secretary kim" tapi alur ceritanya beda kok, beda bangetttt Bukan tenta...