8

380 48 0
                                    

"KIM JISOO!!" Lelaki itu berteriak yang membuat Jisoo, Nayeon, Chayeon dan Luna berjinjit kaget.

"Kamu saya cariin darit tadi rupanya sedang asik bergosip ria disini yah. Ikut keruangan saya sekarang" Taeyong beralu meninggalkan ke empat gadis tersebut

"Yaelah masih belum juga jam 1" kata Jisoo

"Udah buruan ntar balik--"

"Jisoo, saya bilang sekarang yah sekarang!!"

"Buruan sana" tanpa hati, Nayeon mendorong Jisoo begitu kuat. Yang terdorong melihat kesal kearah Nayeon sedangkan yang mendorong hanya cengengesan.

'Hush hush' kata mereka tanpa suara dan melambaikan tangan mereka.

Jisoo mengejar kembali Taeyong

"Duduk" perintah Taeyong

Gadis itu langsung menuju sofa untuk duduk.

"Sudah makan siang?" tanya Taeyong

"Seperti yang bapak lihat tadi. Bahkan sendok yang ingin mendarat kemulut saya pun tak jadi" kata Jisoo dengan senyuman yang dibuat-buat

"Tidak usah senyum seperti itu. Makan dengan saya" Taeyong membuka beberapa kotak makanan. Taeyong mulai makan satu persatu makanan diatas meja.

Jisoopun ikut makan. Mereka makan dalam.keadaan hening.

"Bagaimana?" Taeyong memecahkan keheningan diantara mereka.

"Enak pak. Wah resto mana nih pak. Enak banget" kata Jisoo dengan menunjukan kedua ibu jarinya.

"Bukan itu maksud saya" kata Taeyong. Ia sudah menyelesaikan makan siangnya namun sekretarisnya ini masih lahap.

Jisoo mengangkat kepalanya dan menaikkan alisnya. Tidak mungkin menjawab 'apa' dengan mulut yang dipenuhi makanan.

"Kamu mau balikan sama aku?"

"uHuk-UhUkK, air pak huk uhuk" Taeyong menyerahkan botol akua dia dekatnya

"Lo kalau mau nanya tuh lihat keadaan. Untung ga mati gue. Ga etnis banget gue mati gara-gara keselek kimchi" muka jisoo yang merah mulai berwarna normal kembali

"Ya maap"kata Taeyong

"Jadi Gimana, jawabanmu?"

"Emm gue--" ucapan jisoo terpotong karena taeyong menyela "Aku"katanya

"Oke. Aku sebenarnya masih punya rasa yang sama kayak kamu. Cinta? Iya jelas. Walau sudah lama kita nggak ketemu tapi perasaan itu nggak bisa aku ilangin gitu aja" jisoo menjeda kalimatnya. Menghela napas dan melanjutkan lagi

"Tapi yong, ini salah. Kamu udah tunangan sama Jina. Dan aku nggak mau jadi benalu diantara kita. Aku tau gimana rasanya hubungan retak karena orang ketiga" jelasnya. Jisoo menundukan kepalanya.

"Ji" panggil taeyong dan bergegas duduk disamping Jisoo. Mengambil kedua tangan gadis didepannya lalu digenggam

"Aku sama Jina belum tunangan. Bahkan teman-teman ku ngira kalau aku uda tunangan. Kenyataannya belum ji. Aku bahkan tidak mencintai Jina. Jadi tolong kasih kesempatan buat aku buktiin, aku tau kamu masih ragu" jelas Taeyong.

"Jangan gini yong, kamu bakal nyakitin Jina. Aku nggak ap-"

"Jina Jina Jina. Kapan kamu bisa egois ji? Aku bahagianya sama kamu bukan sama Jina. Aku mau perjuangkan kamu. Terlepas kamu setuju atau tidak aku akan memperjuangkan kamu" Taeyong bergegas keluar dari ruangannya. Berada satu ruangan dengan Jisoo emosi Taeyong tidak terkontrol

Secretary Kim || ON GOING ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang