10• Tried Day

566 61 6
                                    

List readingnya sesuai nomor gak?

Soalnya urutan di list readingku berantakan banget. Ga sesuai nomor












Seharusnya ia sampai dikantor jam 9 karena urusan di sekolah Renjun selesai jam 8. Namun akibat bis yang ditunggu tak kunjung tiba, ia memutuskan naik taksi online yang lebih sialnya ban mobil taksi itu bocor.

Dan Jisoo sampai dikantor jam 10:30 KST. Jisoo yang teringat anacaman taeyong tentang potong gaji pun segera berlari menuju ruangan Taeyong.

Lagi-lagi pintu lift tidak mengizinkannya untuk masuk yang berakhir Jisoo mau tidak mau menaiki tangga darurat.

Bayangkan saja dari lantai pertama sampai kelantai 15 harus menaiki tangga darurat. Tidak ingin mengambil resiko. Jisoo melepas sepatu heels nya dan berlari seperti orang kesetanan.

Sesampainya di lantai 15 ia berhenti untuk menormalkan deru nafasnya, memakai kembali sepatunya itu dan memperbaiki penampilan nya.

Tok tok

Ceklek

"Terlmbat 59 menit 32 detik, kira-kira berapa persen gaji yang harus saya potong?"

WHAT?!!!!

TAEYONGARRgggGghhhhhh

"Maaf pak tadi ada musibah dijalan. Tolong jangan potong gaji saya pak,saya mau beli mobil baru biar hal ini tidak terjadi lagi" kata Jisoo

"Hm, saya antar" kata Taeyong dengan santainya dan membuka kacamata yang bertengger di hidung mancungnya

"Hah?" beo Jisoo

"Aku antar kamu beli mobil" katanya lagi.

Mode aku-kamu on yang berarti Taeyong berbicara bukan kepada sekretaris nya melainkan kepada Jisoo nya.

Jisoo tidak menanggapinya.

"Periksa jadwal saya" ucapnya sembari melihat komputernya.

"Hari ini tidak ada rapat. Tapi pak Taeyong ada janji makan siang sama pak Mingyu di dynamite restaurant" kata Jisoo

"Ganti, bilang ke Mingyu, kita pindah ke simon coffea"

"Baik pak"

Jisoo berlalu dan menuju ruangannya. Ia menghubungi sekretasi Mingyu, awalnya Mingyu menolak namun akhirnya ia mengiyakan. Percuma berdebat dengan Lee Taeyong. Sifat tidak mau dibantahnya memang terkenal seantero pembisnis.

•••

"Makasih yong, kafenya ternyata Bagus dan rame yah padahal baru buka beberapa hari yang lalu" ucap Mingyu saat pertemuan mereka selesai.

"Yoi. Lo kalau masih mau liat-liat lagi silahkan. Tapi gue ada urusan penting. Gue cabut duluan" Taeyong melakukan high five ala laki-laki jaman jigeum.

Taeyong berlalu meninggalkan kafe bersama sekretarisnya yang tak lain adalah Jisoo.

"Mau langsung ke dealer atau kemana dulu?" Taeyong bertanya kepada Jisoo ketika mereka masuk ke mobil.

"Pulang dulu pak. Adek saya nunggu dirumah" jawab Jisoo sambil memasang seat belt nya

"Yasudah"

Taeyong melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Mobil diisi dengan beberapa lagu. Dan sialnya lagu yang sedang berputar kali ini adalah lagu dari Jung Seung Hwan-if its you

Jisoo yang mendengar lagu itu justru hanya menikmatinya. Lagu itu seperti menceritakan tentang dirinya. Berbeda dengan Taeyong yang sesekali melirik Jisoo.

jisoo menatap betapa lenggang nya jalanan kali ini. Terbilang sepi daripada hari kemarin. Mungkin karena sekarang bukan jam pulang kerja.

Masih Setia dengan lamunannya, Jisoo memikirkan bagaimana hubungannya dengan Taeyong kedepan, bahakan sampai detik ini Jisoo belum memutuskan perihal jawaban yang akan ia berikan kepada Taeyong. Haruskah ia egois? Atau justru menaruh simpati pada hwang Jina?"

Pikirannya kali ini benar-benar mengambil alih kesadaran Jisoo.

Sadar jika Jisoo sedari tadi hanya melamun bahkan saat mereka sampai di apartemen milik Jisoo, gadis itu masih diam. Tak bergeming sama sekali.

"Jisoo" ucap Taeyong pelan

"..." tak ada reaksi

"Ji" panggil Taeyong lagi

"..." gadis itu menghiraukan panggilan Taeyong

"Jisoo!!" sentak Taeyong tiba-tiba

"Aiish, kkamjagiya" Jisoo memegang dadanya yang berdebar.

Bukan tanda jatuh Cinta yah, tolong. Bukan!

"Bapak apa-apaan sih!" Jisoo menoleh ke arah Taeyong dengan tatapan yang marah.

"Pls, aku bukan bapakmu" kalimat itu sukses membuat Jisoo memutar bola matanya.

"Kamu ngelamunin apasih? Dari tadi aku udah manggil kamu secara lembut loh,tapi kamu ga ada reaksi sama sekali. Yaudah aku kagetin aja sekalian" jawab Taeyong dengan muka yang datar. Memang lelaki ini selain berwajah datar apalagi yang bisa ia tampakkan melalui wajahnya itu.

Tanpa menunggu protesan Jisoo lebih jauh. Lelaki itu memilih keluar mobil dan jalan lebih dulu meninggalkan Jisoo yang masih setia duduk didalam mobil.

Melihat itu Jisoo buru-buru keluar dari mobil dan menyamakan langkahnya dengan Taeyong. Yang punya rumah siapa,yang berlagak seperti tuan rumah siapa- tenang,kalimat itu hanya ia utarakan dalam hatinya. Jisoo sudah terbiasa membatin seperti ini.

•••

Tit.tit.tit...ceklek

"Kakak pulang" Jisoo masuk lebih dulu disusul oleh Taeyong.

"Kakak" Renjun menghampiri Jisoo dan memeluknya.

Renjun melihat laki-laki disampingnya, rasanya ia pernah bertemu sekali dengan lelaki ini.

Sadar akan kebingungan adik Jisoo, Taeyong berinisiatif memperkenalkan dirinya

"Lee Taeyong, pacar Jisoo" ucapnya enteng

Seperti tak ada dosa yah pak- author

Jisoo meninggalkan Renjun dan Taeyong menuju kamarnya untuk membersihkan diri beberapa menit

"Kau!!!" teriak Renjun tiba-tiba

"Kenapa?"

"Kau yang dulu pernah menyakiti noona ku kan?" Renjun memicingkin mata nya. Akhirnya ia bertemu dengan lelaki tidak tau diri ini. Seenaknya main ngaku-ngaku pacar kakaknya segala lagi. Dasar

"Maaf, karena kesalahanku aku melukainya" kata Taeyong meminta maaf kepada adik Jisoo. Ia paham jika sikap adik Jisoo seperti ini.

Mana ada adik yang tega melihat kakaknya disakiti oleh laki-laki lain.

Renjun dan Taeyong sekarang sudah berbincang santai. Tidak ada raut kesal da marah yang diciptakan oleh Renjun. Hanya ekspresi biasa saja

Jisoo bahkan sudah siap untuk pergi. Yang pastinya ia juga mengajak Renjun. Renjun yang diajak pun sudah lasti senang. Sekalian melihat-lihat pemandangan seoul.




See you next chapter...
841 words_bye
Saya percaya kalian tau cara mengapresiasi karya orang🙂

Secretary Kim || ON GOING ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang