"Manusia sempurna adalah justru yang memiliki kekurangan dan kelebihan."
Happy reading
•••Suasana jalanan ibu kota cukup lenggang sekarang, laki laki dengan seragam sekolah nya yang sudah berantakan memacu motor nya dengan kecepatan di atas rata rata. Ia tidak perduli dengan klakson panas dan umpatan pengendara yang lain.
Seakan tuli Azka tidak mendengarkanya, ia terus saja menjalankan motor nya dengan ugal ugalan. Langit yang tadi nya orange berubah menjadi hitam pekat yang menandakan sebentar lagi hujan akan turun mengguyur ibu kota.
Azka semakin menjalankan motor nya dengan cepat, hingga pada saat depan komplek Mawar ia melihat seorang gadis yang tengah menagis saat tiga orang laki laki menarik nya dengan paksa.
Entah kenapa ingin sekali Azka menolongi gadis tersebut, Azka kesal saat ia melihat bahwa preman tersebut menjambak rambut sang gadis, dengan tangan yang terkepal kuat Azka menghampiri tiga preman itu.
"Lepasin dia brengsek!"
Ketiga preman itu menoleh seraya tersenyum miring.
"Ngapain lo bocah? Mau jadi pahlawan kesiangan?" Tanya salah satu dari mereka dengan nada merendahkan.
"Sekarang udah sore bukan siang!"
Gadis yang masih berada di kungkungan ketiga pria itu pun malah tersenyum geli mendengar jawaban Azka.
Saat Azka merasa preman tersebut sedang lengah, dengan cepat Azka langsung memukul tulang kering mereka satu persatu. Membuat para preman itu tumbang dengan wajah yang menahan kesakitan.
Saat salah satu dari mereka akan membalas perbuatan Azka tetapi Azka terlebih dahulu menangkisnya dan memukul tanpa rasa belas kasihan.
Preman tersebut sudah kewalahan tanpa memukul Azka sekalipun, mereka bangkit dan meninggalkan Azka yang tengah membantu gadis tersebut.
"Lo gak papa?"
"Harus nya aku yang nanya kaya gitu, kakak gak papa? Apa ada yang luka?" Tanya Zeyna beruntun.
Azka tersenyum tipis rasa hangat kini menjelajar di seluruh tubuhnya, gadis di depannya ini berhasil membuat Azka salah tingkah.
"Lo khawatir sama gue?" Tanya Azka menggoda.
Tanpa rasa beban Zeyna langsung mengangguk semangat "Tentu, aku khawatir"
"Lo tenang aja gue gak papa"
Zeyna menatap semua tubuh Azka di mulai dari wajah, tangan, leher, dan kaki. Memang seperti yang ia lihat sepertinya Azka baik baik saja, terbukti dari tubuh pemuda itu tidak ada sama sekali luka sedikit pun.
"Lo abis darimana? Ini udah sore langit aja udah gelap, ngapain keluyuran sendiri?"
"Aku mau ke minimarket" Jawab Zeyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
INNOCENT GIRL STORY [TERBIT✓]
Teen Fiction[SEBAGIAN DI PRIVATE] ••• Azka itu badboy tapi goodboy. Bagaimana jadinya jika seorang pemuda yang dingin nan cuek di pertemuan dengan seorang gadis yang memiliki bakat ceroboh dan berpikiran lugu? Ini hanyalah sebuah kisah klasik antara dua remaja...