Threats and rain

5.9K 449 3
                                    

"Cinta yang tulus bagaikan rintikan hujan, selalu menenangkan dari gelisah, selalu menyenangkan dari resah".

"Cinta yang tulus bagaikan rintikan hujan, selalu menenangkan dari gelisah, selalu menyenangkan dari resah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
•••

Pagi ini tak seperti biasanya, pagi ini matahari seperti masih enggan untuk memunculkan sinar nya walaupun jam sudah menunjukkan pukul 06:20 WIB. Udara yang yang terasa sangat dingin, juga awan yang berwarna abu abu, seperti nya sebentar lagi akan turun hujan.

Zeyna kini masih tertidur pulas di atas ranjang nya, Seperti nya ia merasakan bahwa udara pagi ini sangat mencekam, terlihat gadis tersebut semakin mempererat selimut di tubuh mungilnya.

Anna menggeleng gelengkan kepalanya, Wanita itu menarik paksa selimut yang menutupi tubuh anak nya.

"Zeyna! sudah jam berapa ini?!"

Zeyna perlahan membuka mata, ia melihat sang bunda yang tengah menatapnya tajam bak elang.

"Ih bunda ada apa sih? ganggu aja" Ujar nya malas sambil menggeliat.

"Bangun ini sudah siang, kamu harus sekolah!"

"Bunda ih ngapain sekolah? diluar hujan, aku mau bolos sekali aja ya?" Ucap nya seraya memohon.

Anna mengangguk "Yaudah kalau kamu mau bolos gak papa"

"YES!" Pekik Zeyna gembira.

"TAPI UANG JAJAN KAMU BUNDA POTONG SELAMA SATU BULAN!"

Mata Zeyna terbelalak kaget, gadis itu segera melempar selimut nya dengan kasar ke sembarang arah dan berlari ke arah kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya.

Dengan seragam yang sudah rapi melekat pada tubuhnya, Zeyna menuruni anak tangga dengan perasaan kesalnya.

"Abang mana bun?" Tanya nya saat melihat ruangan tersebut benar benar terlihat sangat sepi, hanya ada Anna dan bi Sum saja, Sedangkan kemana perginya Alvin?

"Alvin udah berangkat"

"LAH TERUS AKU SAMA SIAPA?"

Zeyna menggaruk tengkuknya kesal, bagaimana ini? Alvin sudah terlebih dahulu berangkat ke sekolah. Sedangkan di luar hujan turun semakin deras, bundanya pun sama sekali tidak memperdulikan dirinya.

Anna mengibaskan rambut panjang nya ke arah wajah Zeyna "Ya itu sih DL"

Apa boleh buat akhirnya Zeyna dengan terpaksa berlari ke halte bus menerobos derasnya hujan tanpa menggunakan payung, sedangkan dari arah dalam rumah Anna sudah berapa kali meneriaki nama anak nya itu.

INNOCENT GIRL STORY [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang